Bersama Idarah Wustho JATMAN NTB, Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah Gelar Seminar Tasawuf dan Tabligh Akbar di Pulau Seribu Masjid

Tabligh Akbar di Pulau Seribu Masjid

Juli 16, 2025 - 13:40
Bersama Idarah Wustho JATMAN NTB, Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah Gelar Seminar Tasawuf dan Tabligh Akbar di Pulau Seribu Masjid
Idarah Wustho JATMAN NTB, Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah Gelar Seminar Tasawuf dan Tabligh Akbar di Pulau Seribu Masjid/foto:jatman

LOMBOK TIMUR, NTB – JATMAN Online – Pada Minggu (13/7/2025) di Masjid al-Firdaus Kebun Tatar Selong Lombok Timur dibanjiri jamaah dari berbagai penjuru Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengikuti seminar tasawuf sekaligus tabligh akbar bertajuk "Suluk Tarekat Sebagai Asas Kebangkitan Spiritual Menyongsong Persatuan Umat dan Perdamaian Global".

Acara tersebut diselenggarakan oleh Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah (TDM) bekerjasama dengan Idarah Wustho Jam'iyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Provinsi NTB dan Dewan Pimpinan Wilayah Jam'iyah Ahli Thariqah Mu'tabarah Indonesia (DPW JATMI) Provinsi NTB.

Selain pemuka-pemuka JATMAN NTB maupun JATMI NTB, hadir pula sebagai narasumber tokoh-tokoh penting dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB, Organisasi Internasional Alumni al-Azhar (OIAA) NTB serta Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI).

Dalam sambutannya, Ketua DPW JATMI NTB, TGH. Saipul Bahrain, Lc., M.H. menyebutkan bahwa TDM selaku penyelenggara merupakan thariqah mu'tabarah yang berpusat di negeri Mesir, berkembang pesat di Indonesia dan seluruh dunia serta Grand Mursyidnya menjabat sebagai Anggota Majelis Tertinggi Tarekat Sufi Republik Arab Mesir. Dengan demikian, kemu'tabarahan TDM tidak dapat diragukan lagi sebagai salah satu cabang dari thariqah Syekh Ibrahim ad-Dusuqi yang kini dipimpin oleh Sayyid Jamal Mukhtar Ali Muhammad ad-Dusuqi.

Selanjutnya, Mudir Idarah Wustho JATMAN NTB, Ir. H. M. Ilham Israil, M.M. menekankan bahwa pengamalan tarekat sangatlah penting demi keutuhan beragama seorang muslim. Sebab, Nabi mengajarkan Islam, Iman dan Ihsan sebagai tiga pilar agama yang harus dikokohkan seluruhnya tanpa terkecuali. Dan tarekat lah sarana terbaik untuk mengokohkan pilar Ihsan, sebagaimana syariat/fikih mengokohkan pilar Islam dan akidah/tauhid mengokohkan pilar Iman.

Penasihat OIAA NTB, Dr. TGH. L. Agus Satriawan, Lc., M.A. yang sebelumnya menduduki Mustasyar Dewan Ulama Thariqah Indonesia (DUTI) NTB menambahkan bahwa bertarekat wajib dibimbing seorang mursyid yang tereprcaya dan mumpuni, karena tarekat diibaratkannya sebagai jalan pintas yang tidak umum dilewati, sehingga penempuhnya mudah tersesat bila tanpa seorang penuntun sejati. "Dan di sinilah urgennya mengetahui sekaligus membedakan mana thariqah yang mu'tabarah dan mana yang tidak mu'tabarah," ujarnya.

Selain itu, Ketua Majelis Dakwah PB NWDI yang juga Wakil Ketua JATMI NTB dan Katib III Ifadliyah JATMAN NTB, Dr. TGH. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc., M.A. mengingatkan tentang rahasia kemerdekaan Palestina di era Imam Sholahuddin al-Ayyubi. Sewaktu beliau diiringi pasukan jihad menuju Yerusalem, seorang sufi mencegat seraya menyarankan pulang.

"Kalian tidak akan mampu memerdekakan Palestina sebelum hati kalian merdeka terlebih dahulu dari jajahan hawa nafsu," tegas sang sufi. Imam Sholahuddin pun mengurungkan jihad kecilnya demi jihad yang lebih besar, yakni memerangi hawa nafsu dengan memakmurkan majelis-majelis zikir, mengamalkan wirid-wirid, memuliakan akhlak serta menyucikan jiwa. Beberapa waktu kemudian, merdekalah Palestina oleh mereka, para mujahid sejati yang berjiwa merdeka.

"Kisah ini saya dengarkan pertama kali dari Rektor Universitas al-Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim yang juga pengagum berat Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah," imbuhnya. "Artinya, jika ingin dunia ini aman, maka mulailah dari diri sendiri. Dan itulah fungsinya tarekat, karena bila hati sudah baik maka segalanya turut membaik," terangnya.

Tidak kalah menarik apa yang diwejangkan Rais Idarah Wustho JATMAN NTB, TGH. Zulkarnain Adnani, M.A. tentang filosofi teosofis dari buah pisang. Menurutnya, buah pisang meski berkulit kusam atau tampak beragam warna, tapi isinya tetap putih nan indah mempesona. Bak pengamal tarekat yang terkadang tampak bersahaja, namun hatinya memancarkan inspirasi penuh cahaya. 

Terakhir, Wakil Rais Syuriah PWNU NTB, Drs. TGH. Munajib Khalid menitikberatkan bahwa thariqah mu'tabarah berorientasi pada nilai-nilai spiritual dan bukan nilai-nilai supranatural alias kesaktian atau kedigdayaan. Dan kebangkitan spiritual maupun perdamaian global -yang tertuang dalam tema acara- dapat terwujud dengan berkumpulnya jiwa-jiwa tulus yang terus bersemangat menggapai ridho-Nya semata.

"Sebagaimana para pengamal TDM ini terlihat sangat banyak dari kalangan anak muda. Ini benar-benar luar biasa," pungkasnya. Diketahui bahwa kegiatan seminar tasawuf dan tabligh akbar ini digelar dalam rangka memeriahkan milad Grand Syekh Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah, Maulana Sayyid Mukhtar bin Ali bin Muhammad bin Ahmad ad-Dusuqi al-Maliki al-Husaini yang lahir di Asyut Mesir pada 13 Juli 1950.