Ketua Dewan Ahli ISNU DKI Jakarta, Prof Komarudin Terpilih Kembali Jadi Rektor UNJ 2023-2027

Jakarta, JATMAN Online – Prof. Komarudin terpilih kembali jadi Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) periode 2023-2027. Keputusan ini diperoleh pasca UNJ menyelesaikan pemilihan rektor pada Senin, 17 Juli 2023 di Aula Latief Hendraningrat, Kampus A UNJ, Jakarta.
Pemilihan rektor UNJ 2023-2027 dihadiri oleh anggota Senat UNJ dan Kuasa Mendikbudristek yaitu Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dr Sri Gunani Pratiwi.
Berdasarkan hasil pemungutan suara oleh Senat UNJ dan kuasa Mendikbudristek yang berjumlah 112 suara sah dari total 114 suara. Prof. Komarudin mengantongi 82 suara dari 113 suara sah dan mengungguli dua calon lainnya yaitu Prof. Ucu Cahyana meraih 30 suara dan Muhammad Yusro meraih 0 suara dari total 112 suara sah.
“Mari bersama kita bangun UNJ yang kita cintai untuk menjadi kampus yang terus menorehkan berbagai prestasi hebatnya, serta mewujudkan visi – misinya menjadi kampus bereputasi dunia, mendidik lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan era globalisasi saat ini, dan tentu bersamaan dengan itu tetap mewujudkan kampus humanis yang memuliakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusif, serta anti perundungan dan anti kekerasan seksual,” kata Komarudin dalam keterangan resminya, Senin (17/6/2023).
Ketua Dewan Ahli ISNU DKI Jakarta ini menjelaskan tujuh strategi UNJ untuk reputasi internasional yakni, penguatan core competency bertaraf internasional, output riset dan pengabdian yang berdampak, penguatan publikasi, sitasi, dan sumber informasi website, penguatan tata kelola dan kinerja universitas, penguatan infrastruktur dan sistem teknologi informasi, dan penguatan peran alumni serta jejaring kerja sama.
“Dari tujuh pilar tersebut, masing-masing program kerjanya didasarkan dan diselaraskan untuk terus menyukseskan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” paparnya.
Terkait World Class University, Prof. Komarudin menjelaskan bahwa UNJ butuh melakukan program berdasarkan Indikator Kinerja Universitas. “Rasio fakultas, dosen, pengguna lulusan, tinggal kita jadikan program terstruktur dan terukur,” ungkapnya.