JATMAN Jawa Timur Kembali Gelar Multaqo Mursyid

Nganjuk, JATMAN Online - Kegiatan rutin tahunan Multaqo Mursyid di Jawa Timur kembali digelar. Acara ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Terpadu Daru Ulil Albab pimpinan KH. Dr. Kharisudin Aqib, M.Ag., Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Sabtu (09/12).
Mudir JATMAN Jawa Timur, KH. Musthofa Quthbi Badri dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para mursyid, khalifah, badal, muqaddam dan para ibu nyai yang hadir pada kegiatan rutin tahunan ini. Menurutnya, pertemuan ini adalah keberkahan, sebagaimana yang ditulis dalam kitab-kitab karangan ulama terdahulu.
“Sumber barakah itu ada tiga, yang pertama adalah barakatul makan, barakatuz zaman, barakatul a’yan, barakah karena tempat, barakah karena waktu dan barakah karena orang-orang yang memang selalu membawa barakah,” ucapnya.
Beliau juga sangat bersyukur, karena setelah mendapatkan nikmat Iman dan Islam, kita juga mendapatkan nikmat Ihsan dengan dipertemukan wali-wali Allah, bahkan dikumpulkan dalam Jam’iyyah Ahlit Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah untuk berkhidmat.
Dalam kesempatan yang sama, Kiai Musthofa juga mengutip taqrir yang ditulis oleh KH. Muslih Abdurrahman Mranggen. Bahwa nikmat khidmat di JATMAN adalah nikmat yang sangat besar dan dapat dirasakan.
“Bahwa mengikuti manhaj para alim ulama dan auliya’ullah sangat penting untuk menentukan keselamatan di hari yang akan datang,” kata beliau.
Sejalan dengan hal tersebut, Shahibul Bait, KH. Dr. Kharisudin Aqib, M.Ag. juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas forum silaturrahim, tetapi juga forum khidmat para murid kepada guru besarnya,
“Ini sudah menjadi manakib kubro betul, karena manaqibnya wali agung, mursyid agung kita bersama. Maka selain forum tawajjuhan, selain forum silaturrahim, ini adalah forum khidmat para muridin kepada guru besarnya, Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Syekh Abu Hasan as-Syadzili, Syekh Ahmad at-Tijani, Syekh Abdullah as-Syattar dan Syekh Bahauddin an-Naqsabandi. Mudah-mudahan khidmat kita pada guru besar kita menjadi sebab turunnya rahmat Allah Swt. dan berkahnya bagi kita semua,” ungkap Kiai Kharisudin Aqib.
Sementara itu, Rais JATMAN Jawa Timur, KH. Fathul Huda dalam kegiatan tersebut menyampaikan beberapa harapan.
“Pertama, Mudah-mudahan kita punya hati tasamuh, baik di bidang thariqiyah maupun di bidang jam’iyah ijtimaiyah.”
Karena menurutnya, dengan tasamuh dapat terbangun kebersamaan. Sebagaimana sudah dikatahui bahwa sangat rawan bagi para ulama, mursyid dan zurriyah rasul, diadu. Sehingga dapat mengakibatkan perpecahan.
Adapun agar sifat tasamuh dapat terbangun, maka perlu mengedepankan sifat tawadhu’. Karena dengan tawadhu’ hilanglah perasaan menjadi yang terbaik. Sebagaimana kalam ulama mengatakan,
"Kalau kamu melihat orang yang berbuat baik kepada kamu, maka jangan pernah kau lupakan. (Sebaliknya) apabila ada orang yang berbuat salah, maka cepat-cepatlah dilupakan. Demikian, kalau kita pernah berbuat baik kepada orang lain, maka segera lupakan dan apabila berbuat jelek pada orang lain, maka kita diminta untuk mengingat,” ungkap Kiai Fathul Huda.
Pada harapan berikutnya, Kiai Huda berdoa agar kita bisa memandang sesuati dengan Basyirah (mata hati).
“Karena kalau kita memandang hanya dengan bashar, itu sangat terbatas sekali. Kita hanya bisa melihat apa yang di depan kita, tidak bisa melihat apa yang jauh ke depan, apa yang ada di belakang, di samping,” jelas mantan Bupati Tuban itu.
Menurutnya, salah satu cara menghidupkan bashirah adalah dikenal dan dicintai oleh Allah Swt. Bukan hanya makrifatullah, tetapi minallah ilal ‘abid (dari Allah kepada hamba). Salah satu cara dikenal Allah Swt. adalah mujalasah ma’al ulama (duduk bersama ulama), mahabbatul ulama’ (cinta ulama) dan menjadi sakha' (dermawan).
Selanjutnya, pada harapannya yang ketiga, Kiai Huda berpesan untuk tidak tejebak pada urusan wasail (media).
“Kadang kita ini menjadi bertengkar dengan teman kita sendiri hanya karena masalah wasail (media), bukan maqashid (tujuan). Kalau ini yang terjadi, maka kita akan bertemu kerugian yang sangat luar biasa.”
“Karena pada dasarnya,” lanjutnya, “kita harus konsentrasi untuk menuju yang kita tuju, yang tidak lain adalah Ridla-Hu wa Mahabbatu-Hu, Ridla Allah dan dicintai oleh Allah.”
Kegiatan Multaqo Mursyid ini juga dimeriahkan dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti Khataman, Bazar, Khitan massal, serta Haul dan Manakib Kubra serta akan diakhiri dengan Pengajian umum.
Adapun para tamu yang hadir terdiri dari para mursyid, khalifah, badal, muqaddam, pengurus JATMAN, para alim ulama, para masyayikh serta warga sekitar.