Habib Husein Ja’far Bahas Idul Fitri Jadi Momen Sempurnakan Ibadah

Jakarta, JATMAN Online – Habib Husein Ja'far Al Hadar menjelaskan bahwa Idul Fitri menjadi momen hari raya yang menandakan kemenangan setelah melewati Ramadhan.
Menurut Habib Ja'far, Idul Fitri harus disambut dengan suka cita. Berbagai amalan bisa dikerjakan saat Idul Fitri, termasuk saling memaafkan.
"Idul Fitri maknanya, id itu kembali dan fitri itu makan. Jadi Idul Fitri itu artinya kembali makan dengan gaya, format, motivasi dan tujuan yang berbeda dari sebelumnya," kata Habib Ja'far dalam tayangan detikKultum detikcom, Selasa (09/04/2024).
Lebih lanjut, Habib Ja'far memaparkan makna Idul Fitri lebih detail. Jika sebelumnya makan sekedar makan, maka sekarang makan tidak lagi sekedar makan.
"Makan secara tidak berlebihan, makan tidak lagi dengan nafsu, makan dengan tidak lagi dari hasil mencuri dan sebagainya. Intinya makan sekedar untuk memenuhi kebutuhan, bukan menjadi budak makanan sehingga kita akan melakukan apapun hingga melanggar syariat Islam untuk makan," jelasnya.
Idul Fitri juga bermakna fithr yaitu kembali kepada fitrah. "Fitrah yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala dengan penuh kesucian. Fitrah Allah subhanahu wa ta’ala yang ada pada setiap manusia," lanjut Habib Ja'far dilansir dari laman detikcom.
"Maka Idul Fitri artinya adalah kita kembali kepada aspek yang mendasar dan suci pada diri kita sehingga melihat segala sesuatu bukan lagi dengan kacamata manusiawi tapi dengan kacamata ketuhanan," paparnya.
"Karena sering kali kacamata manusiawi akan mengecoh kita untuk terjebak kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Sedangkan kacamata Allah mengajak kita untuk melihat dari aspek ukhrawi namun tanpa melupakan aspek keduniawian ini," imbuhnya.
Menurutnya, momen Idul Fitri mengajak umat Islam pada kesucian dengan penuh keagungan. Idul Fitri juga menjadi momen yang tepat untuk menyempurnakan ibadah.
"Ramadhan insya Allah kita telah mendapatkan ampunan dari Allah namun kita belum mendapatkan pemaafan dari manusia selama kita belum meminta maaf kepada orang-orang yang kita (pernah) berlaku salah," jelas Habib Ja'far.
Habib Ja’far menegaskan bahwa Idul Fitri adalah momen yang Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan untuk saling memaafkan. Dan salah satu puncak dari ketakwaan adalah memberi maaf.
"Agar hablumminallahnya (hubungan dengan Allah) sudah baik di bulan Ramadhan lalu disempurnakan dengan hablumminanasnya (hubungan dengan manusia) baik dengan tidak ada dosa sehingga kita seperti terlahir kembali seperti bayi tanpa dosa," pungkasnya.