Forum Dai Internasional Asia Tenggara Resmi Dibentuk di Indonesia

Juli 26, 2024 - 12:02
Juli 27, 2024 - 18:02
 0
Forum Dai Internasional Asia Tenggara Resmi Dibentuk di Indonesia

Jakarta, JATMAN Online – Peserta Konferensi Internasional Dai Asia Tenggara (Intenational Forum For South East Asia DAI) sepakat membentuk organisasi Forum Dai Internasional Asia Tenggara (International Dai Forum of Southeast Asia) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jum’at (26/07/2024).

Pencetusan kesepakatan ini dipimpin Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis dalam rapat pleno Konferensi. Dalam kesempatan itu juga disepakati MUI akan bertindak sebagai Sekretaris Jenderal organisasi tersebut.

Kiai Cholil Nafis menjelaskan bahwa forum ini tujuan utamanya untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi di antara Dai di Asia Tenggara.

"Sebagai upaya memperkuat dakwah yang berbasiskan pada Islam Wasathiyah. Kemudian, membangun wadah berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi dakwah yang efektif,” kata Kiai Cholil Nafis.

"Ketiga, mendorong pembangunan SDM untuk para Dai di kawasan Asia Tenggara. Melalui pelatihan, seminar dan berbagai program pembangunan lainnya," imbuhnya.

Kiai Cholil Nafis menyampaikan bahwa forum yang dibentuk oleh para Dai dan Ulama di 11 negara ASEAN ini juga bertujuan menyediakan forum diskusi. Mengenai berbagai isu strategis variatif berkaitan dengan dakwah di Asia Tenggara.

“Keempat, untuk menyediakan forum mendiskusikan berbagai isu strategis variatif berkaitan dengan dakwah di Asia Tenggara. Dan memformulasikan solusi bersama," ucapnya.

"Kelima, untuk memperkuat peran para Dai. Dalam membangun masyarakat yang religius dan damai,” lanjutnya.

Melalui forum ini, para Dai di ASEAN ingin menyampaikan kepada umat non muslim mengenai bagaimana Islam memberi kontribusi. Serta, bagaimana dakwah yang disampaikan menjadi dakwah yang nyaman dan kontributif.

"Tidak semata-mata berdasarkan kepentingan politik yang sifatnya struktural, tapi kita berpolitik di dalam dakwah itu ada keadaban. Kemudian, memasukan nilai-nilai itu di dalam membangun negara di masing-masing negara kita di Asia Tenggara ini," paparnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi, mengungkapkan bahwa Konferensi Internasional ini telah mencapai beberapa kesepakatan penting yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi umat Islam di kawasan tersebut.

"Alhamdulillah pada malam ini kita sudah menyelesaikan rapat pleno dari International Conference for Dai South Asia. Alhamdulillah juga telah merumuskan berbagai hal yang sangat penting baik dari aspek rekomendasi, kemudian tentang bentuk organisasi, dan juga terkait dengan perumusan Islam Wasathiyah dan bagaimana dalam mendakwakannya," ujarnya.

 

Forum ini bertujuan untuk memperkuat persaudaraan antar dai serta mengembangkan metode dakwah yang lebih efektif dan relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. "Kami mengedepankan kasih sayang kepada objek dakwah," tambah Kiai Zubaidi.

Organisasi ini diharapkan dapat menjadi platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar da'i serta memperkuat kerjasama dalam bidang dakwah. Kesepakatan ini juga ditandai dengan penandatanganan oleh beberapa tokoh penting dari berbagai negara di Asia Tenggara, yaitu:

- Datuk Hasanudin bin Muhammad Yunus (Malaysia)

- Mohammed Swaleh (Myanmar)

- Arif Abdullah Sagran (Timor Leste)

- Muhammad Ilyas Yahprung (Thailand)

- Tn Somboune Khan (Laos)

- Pengiran Ahmad Faris Ramadhani (Brunei Darussalam)

- Muhamad Nuzhan Bin Abdul Halim (Singapura)

- Abdul Sa Lam (Vietnam)

- Tn Abdel Jabbar Malado Macarimbor (Filipina)

- Abdul Hafiz Bin Mat dari Tuah (Malaysia)

Dalam forum ini, MUI telah merumuskan 10 poin yang kemudian berkembang menjadi 13 poin untuk menyempurnakan konsep ‘Menyeru dan Menasihati Umat Islam.’

"Telah dirumuskan juga tentang ‘Menyeru dan Menasihati Umat Islam’ yang mana kalau MUI telah merumuskan ada 10, tadi berkembang dalam sidang ada tambahan-tambahan untuk lebih menyempurnakannya," ujar Kiai Zubaidi.

Konsep ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menjalankan dakwah yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Hadir dalam Konferensi yang mengangkat tema ‘Strengthening Islamic Moderation and Coordinating the Preaching Movement in Southeast Asia’ beberapa dai dari berbagai negara, di antaranya perwakilan dari Malaysia, Myanmar, Timor Leste, Thailand, Laos, Brunei Darussalam, Laos, dan juga Vietnam. Kegiatan konferensi ini sendiri merupakan rangkaian Milad ke-49 MUI.