Esensi Doa dan Urgensinya bagi Ahli Makrifat

September 20, 2023 - 00:30
Esensi Doa dan Urgensinya bagi Ahli Makrifat

Berdoa adalah kewajiban hamba kepada Tuhannya sebagai wujud kepasrahan diri serta rasa bergantung. Perintah berdoa banyak ditemukan di beberapa ayat-ayat dan hadits. Itu artinya doa bukan hanya sebagai pelengkap ibadah, tetapi juga substansi dari ibadah tersebut.

Allah Swt. berfirman:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” (Qs. Al-Baqarah: 186)

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Qs. Al-A’raf: 55)

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, maka akan kukabulkan bagimu.” (Qs. Al-Mu’min: 60)

قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ

Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma’ul husna).” (Qs. Al-Isra: 110)

Ayat-ayat di atas menunjukkan betapa pentingnya posisi doa dalam proses taqarrub. Allah Swt. bahkan memberikan pilihan berupa Nama-namanya (Asmaul Husna) sebagai wasilah hamba untuk menyeru dalam doa sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Misalnya, seorang hamba memohon dibukakan pintu rizki dalam doanya. Maka ia bisa menggunakan Nama-Nya Ya Fattah (يا فتاح)  yaitu Yang Maha Pembuka dan Ya Razzaq (يا رزاق) yaitu Yang Maha Pemberi Rizki. Dengan begitu ada perasaan dekat dan yakin bahwa nama-nama tersebut mewakili segala bentuk Sifat-sifat Allah Swt.

Perintah doa ini kemudian ditaukid oleh Hadits Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ

“Doa itu merupakan inti dari ibadah”

Tanpa disadari doa selalu mengiringi ibadah kita sehari-hari. Seperti dalam salat, doa adalah ruh dari setiap rukun yang didirikan. Juga dengan segala aktifitas yang kita kerjakan tidak luput dari doa. Baik aktifitas yang dihukumi wajib, sunnah, maupun mubah. Bahkan disebabkan doa, aktifitas yang hukum dasarnya adalah mubah bisa bernilai ibadah.

Doa yang dipanjatkan seorang hamba adalah harapan. Itu artinya ada keinginan bahwa doa tersebut harus diijabah oleh Allah Swt. Namun, bagi ahli ma’rifat, apabila ia berdoa kepada Allah Swt. tetapi doanya tidak dikabulkan, sesungguhnya itu karena Allah Swt. tidak ingin ia dikuasai harapan yang akan menghancurkan dirinya. Ia berdoa karena perintah Allah Swt. semata tanpa diiming-imingi nafsu yang mengharuskan terkabulnya doa tersebut. Sebab maqam ruhaniyah tidak akan dicapai kecuali ada rasa takut dan harap yang hadir secara bersamaan, bagaikan sayap burung yang tidak akan sempurna tanpa salah satu dari keduanya.

Syekh Abdul Qadir al Jilani dalam Futhuhul Gaib menjelaskan, ada dua hal yang berkaitan dengan pengabulan doa seorang hamba:

1. Allah Swt.mengabulkan doa seorang hamba yang harapannya jauh dari yang telah ditakdirkan oleh-Nya. Dengan kata lain ia tidak mendahului Allah Swt. dalam hal apapun. Sementara ia sendiri tidak tahu bahwa ketetapan-Nya lebih baik daripada apa yang dia mohonkan dalam doa.

2. Allah Swt. tidak mengabulkan doa seorang hamba karena dapat membawanya kepada syirik dan mengharapkan sesuatu selain dari pada-Nya.

Karena dua hal inilah, Allah Swt. tidak selalu mengabulkan doa hamba-Nya. Tujuannya adalah agar hamba tidak meminta sesuatupun berdasarkan nafsu dan mengabaikan perintah-Nya. Kewajiban seorang hamba adalah berdoa berdasarkan dengan dalil-dalil al-Quran dan Hadits. Tapi dikabulkan atau tidaknya adalah urusan Allah Swt. Bisa jadi apa yang dikehendaki hamba dalam doanya akan menjadi madharat jika diijabah, sehingga Allah Swt. bermaksud menundanya atau menggantinya dengan lebih baik.