Rais JATMAN Jawa Timur: Santri NU Itu Harus Necis tapi Hatinya Salaf

Desember 4, 2023 - 15:11
Desember 4, 2023 - 15:23
Rais JATMAN Jawa Timur: Santri NU Itu Harus Necis tapi Hatinya Salaf
Dokumentasi: JATMAN Sumenep

Sumenep, JATMAN – Rais JATMAN Jawa Timur, KH. Fathul Huda mengungkapkan bahwa perekonomian menjadi salah satu aspek yang memperkuat antar thariqah.

Dalam perkembangan perekenomian JATMAN Jawa Timur, Rais tersebut juga berupaya untuk membuat unit usaha JATMAN. Sehingga nantinya siapapun yang mendirikan usaha atas nama JATMAN, perlu memberikan setoran sebanyak 20% dari keuntungan yang dihasilkan untuk dikelola kembali sebagai pendanaan kegiatan-kegiatan JATMAN selanjutnya.

Pondok pesantren sendiri adalah institusi pendidikan yang paling memungkinkan terjadinya perputaran roda perekonomian secara maksimal.

“Cari kebutuhan dan cukupi,” kata mantan Bupati Tuban dua periode tersebut.

Menurutnya pondok pesantren tentu memiliki kebutuhan. Kebutuhan itu seharusnya sudah bisa dipenuhi sendiri. Sedangkan adanya thariqah dalam setiap pesantren, diharapkan mampu membuka rahmat dari Allah Swt. untuk membangun bisnis bersama ini.

“Kalau kita ini bisa bersama-sama, kalau semua thariqah ini jadi satu, saya yakin seyakin-yakinnya kalau kita mengetuk langit, maka akan digerakkan oleh Allah.”

Di sisi lain, KH. Fathul Huda juga menceritakan bagaimana sahabat Nabi terdahulu juga banyak yang kaya raya seperti Abdurrahman bin Auf, Usman bin Affan dan lain-lain. Namun hati mereka tidak terpaut kepada materi yang mereka miliki. Itulah yang dipahami para pelaku tasawuf sebagai gaya hidup zuhud.

“Saya ingin santri orang NU itu tampil necis tapi hatinya salaf,” ungkap Kiai Huda.