Ziarah MATAN UNJ Ke Bogor, Ini Ulama-Ulama yang Dikunjungi

September 28, 2023 - 04:38
Ziarah MATAN UNJ Ke Bogor, Ini Ulama-Ulama yang Dikunjungi

Bogor, JATMAN Online – Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali melaksanakan ziarah kubur.  Kali ini MATAN UNJ berziarah ke berbagai makam Ulama yang ada di daerah bogor dalam rangka ziarah rutin MATAN sekaligus memperingati Hari Pahlawan dan Hari Santri Nasional.

Pada kesempatan kali ini menziarahi tiga makam Ulama diantaranya adalah Makam Habib Abdullah Bin Muhsin Al-‘Athos (Habib Empang Bogor), makam Sayyidil Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, makam K.H. Tubagus Muhammad Falak.

Ziarah dimulai ke Makam Habib Abdullah Bin Muhsin Al-‘Athos( Empang Bogor). Dalam Kitab Manaqib Habib Abdullah bin Mukhsin Al-‘Athos disebutkan kalau Dia merupakan seseorang Waliyullah yang berjasa dalam peradaban Islam di Indonesia. Serta nasab dia terhubung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Al-Habib Abdullah bin Muhsin Al-‘Athos lahir di Desa Haurah, Hadhramaut, Yaman, pada hari Selasa 20 Jumadil Awal 1265 Hijriyah.

Wakil Ketua MATAN UNJ, M Faqih menjelaksan bahwa di antara guru-guru beliau, salah satunya merupakan Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-‘Athos. Tidak hanya itu Habib Sholeh bin Abdullah Al-‘Athos, penduduk Wadi a’mad, Hadhramaut serta masih banyak lagi ulama- ulama besar yang jadi guru beliau.

“Dalam semasa hidupnya, Habib Abdullah bin Muhsin Al-‘ Athos sempat dimasukkan kedalam penjara oleh pemerintah Belanda pada masa itu dengan alibi yang tidak jelas (difitnah),” ujarnya.

Sepanjang dipenjara, kekeramatan dia kian terlihat yang mengundang banyak pengunjung buat bersilahturahmi dengan beliau. Hingga mengherankan pimpinan penjara serta para penjaganya, apalagi hingga mereka juga turut memperoleh keberkahan serta khasiat dari kebesaran beliau.

Selama beliau di penjara ke keramatan Habib Abdullah Bin Muhsin terus menjadi nampak sehingga terus menjadi banyak orang yang tiba berkunjung kerpenjaraan tersebut. Pasti saja perihal itu mengherankan para pembesar penjara serta penjaganya. Hingga mereka juga turut memperoleh berkah serta khasiat dari kebesaran Habib Abdullah dipenjara.

Kegiatan ziarah berikutnya ke Makam Sayyidil Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf. Beliau lahir di Cimanggu, Bogor, 98 tahun silam, ia adalah putra Habib Ahmad bin Abdul Qadir Assegaf. Ayahandanya sudah wafat ketika ia masih kecil. Tapi, kondisi itu tidak menjadi halangan baginya untuk giat belajar.

Semasa menuntut ilmu, Habib Abdurrahman sangat tekun serta giat, walaupun tidak sangat pintar. Seperti itu sebabnya, dia sanggup meresap ilmu yang diajarkan guru- gurunya. Ketekunannya yang luar biasa mengantarnya memahami seluruh bidang ilmu agama. Keahlian berbahasa yang bagus juga mengantarnya jadi penulis serta orator yang andal.

Beliau tidak cuma sangat memahami bahasa Arab, tetapi pula bahasa Sunda serta Jawa halus. Habib Abdurrahman tidak semata-mata disayang oleh para gurunya, tetapi lebih dari itu, dia juga murid kebanggaan. Dialah salah satunya murid yang sangat memahami tata bahasa Arab, ilmu perlengkapan yang memanglah sepatutnya digunakan buat menguasai kitab- kitab klasik.

Dunia pembelajaran memanglah tidak bisa dipisahkan dari Habib Abdurrahman, yang nyaris segala masa hidupnya dia baktikan buat pembelajaran. Dia memanglah seseorang guru sejati. Tidak hanya pengalamannya banyak, serta kreativitasnya dalam pembelajaran pula luar biasa, pergaulannya juga luas.

Dalam keluarganya sendiri, Habib Abdurrahman dinilai oleh putra- putrinya selaku wujud bapak yang tidak berubah- ubah serta disiplin dalam mendidik anak. Dia senantiasa menekankan kepada putra-putrinya untuk memahami berbagai disiplin ilmu, serta menuntut ilmu kepada banyak guru. Karena, ilmu yang dimilikinya tidak bisa diwariskan.

Kegiatan Ziarah selanjutnya ke makam K.H. Tubagus Muhammad Falak. Abah Falak merupakan seorang ulama yang kharismatik, hingga saat ini beliau telah tiada makamnya masih sering diziarahi oleh banyak orang dari berbagai penjuru tanah air, bahkan oleh para pejabat Negara. Ini menunjukan suatu bukti bahwa semasa hidupnya beliau memiliki kedalaman ilmu dan pengaruh yang sangat luas diberbagai khayalak. Beliau juga merupakan guru dari Ir. Soekarno

Pernyataan seperti itu didukung oleh pengakuan beberapa ulama besar termasuk para Habib di nusantara, mereka memberikan pengakuan bahwa Abah Falak merupakan seorang waliyullah, hal itu pernah disampaikan oleh Habib Umar Bin Muhammad bin Hud Al-Attas (Cipayung), Habib Soleh Tanggul Jawa Timur dan Habib Ali Al Habsyi Kwitang, Jakarta.

Salah satu karomah Abah Falak adalah ketika tiga hari menjelang wafatnya beliau sempat dikunjungi oleh para gurunya yang telah tiada, seperti Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Said Abdul Turqi, Syekh Abdul Karim bahkan juga Syekh Abdul Qodir Jailani.

Ada juga yang mengatakan beliau bisa mengetahui apa maksud dan tujuan orang yang akan datang padanya. Selain itu diterangkan pula, bahwa Abah Falak sering melakukan perjalanan singkat antara Pagentongan–Banten.

Kegiatan Ziarah ditutup dengan diperkenalkannya sejarah hidup Abah Falak serta diperkenan seluruh peserta ziarah kubur MATAN untuk memasuki area rumah Abah Falak, yang di mana tempat itu terdapat salah satu sejarah bagian yang menjadi asbab kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Pewarta: Muhammad Asyam

Editor: Arip Suprasetio