Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDHKY) dan Jejaring Tarekat Naqsyabandiyah

Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya
Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya adalah tarekat Naqsyabandiyah yang di-syiar-kan oleh Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, setelah Beliau diangkat menjadi mursyid oleh guru Beliau, Sayyidi Syaikh Muhammad Hasyim Buayan pada tahun 1952.

Setelah diangkat sebagai mursyid, Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya berhak membuka, mengembangkan, dan memimpin majelis zikir sendiri, termasuk pada hal-hal yang terkait, seperti menerima murid yang masuk Tarekat, kegiatan suluk/itikaf, dll.
Beliau juga mendapatkan ijazah khusus dari Syaikh Abdul Majid Tanjung Alam (Sumatera Barat) pada tahun 1949, dan dari Syaikh Mohammad Said Bonjol (Sumatera Barat) tahun 1971.
Berkat perjuangan yang tanpa pamrih duniawi sedikitpun, Beliau dengan izin Allah SWT berhasil membangun dan mengembangkan majelis-majelis zikir tarekatullah, yang biasa disebut dengan istilah alkah (dari bahasa Arab halaqah), atau surau, di seluruh penjuru nusantara dan bahkan di luar negeri.
Pada tahun 1997, Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya menyerahkan surau-surau Beliau ke dalam naungan Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, sehingga kelak setelah Beliau wafat, “kepemilikan” Tarekat Naqsyabandiyah yang dipimpinnya secara otomatis akan dikelola oleh yayasan Beliau, hingga saat ini.
Tujuan dan Sasaran Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya.
Orang yang ber-tarekat memiliki tujuan mendasar untuk mencari ridha Allah dan memurnikan tauhid kepada-Nya. Tauhid menjadi dasar pola pikir untuk senantiasa bersikap Ilahi anta maqshuudi wa ridhaka mathluubii dalam bersikap dan bertindak, sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan Hadist.

Dengan demikian, orang yang ber-tarekat nantinya akan menjadi orang-orang yang memiliki keyakinan kuat tentang Allah dan ke-Esa-an-Nya dalam semua hal, selalu melibatkan Allah dalam semua aktivitas, menjalankan ketentuan-ketentuan syariat-Nya, dan berakhlak mulia sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Hadist. Maka orang yang ber-tarekat diharapkan akan menjadi muslim yang bermanfaat bagi makhluk-Nya, dan menjadi warga negara yang patuh kepada pemimpin, menaati peraturan, serta mengabdi pada bangsa dan negara.
Badan Koordinasi Kesurauan (BKK)
Dalam mengelola surau-surau atau tempat-tempat wirid di bawah yayasan, selain Universitas Pembangunan Panca Budi, Perguruan Panca Budi dan Badan Otoritas Kampus, dibentuklah sebuah divisi yang bernama Badan Koordinasi Kesurauan (BKK). BKK ini membawahi Badan Kerjasama antar Surau (BKS), yang terdiri dari Surau (tempat wirid yang tanah dan bangunannya telah diatasnamakan Yayasan), POS (tempat wirid yang tanahnya belum diatasnamakan Yayasan) dan IOP (rumah/bangunan milik jamaah yang dipergunakan untuk aktivitas wirid pada waktu-waktu yang disepakati). Masing-masing BKS ini mewakili BKK dalam pengurusan Surau, POS dan IOP di wilayahnya, agar berjalan seperti yang diharapkan, sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan Hadist, serta perundang-undangan yang berlaku.

Kerjasama dengan Tarekat Serumpun
Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya melakukan kerjasama dengan sembilan Tarekat Naqsyabandiyah (TN) serumpun, yaitu tarekat yang memiliki sumber silsilah keguruan yang sama, yaitu sama-sama berasal dari jalur silsilah Sayyidi Syaikh Abdullah Afandi, Jabal Qubaisy Mekah. Kerja sama ini terbentuk melalui silaturahmi Syaikh -Syaikh Tarekat serumpun yang berlangsung pada tanggal 14 April 2003, di mana tarekat-tarekat serumpun yang bekerjasama adalah:
- TN Babussalam, Langkat, Sumatera Utara, Pimpinan Drs. H. Syaikh Hasyim Al-Syarwani
- TN Ponpes Labuhan Haji, Nanggroe Aceh Darussalam, Pimpinan Syaikh Amran Wali
- TN Tanjung Alam Bulaan, Koto Tabu, Batu Sangkar Sumatera Barat Pimpinan H. Syaikh Al Imam Ramali
- TN Ranjau Batu, Mandailing Natal, Sumatera Utara Pimpinan H.Syaikh Muhammad chaer
- TN Hutapungkut, Kotanopan, Mandailing Natal Sumatera Utara, Pimpinan Syaikh Syafi’i
- TN Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Pimpinan Syaikh Taslim
- TN Kumpulan, Pasaman, Sumatera Barat, Pimpinan Syaikh Nasrul TK Sayidina Ibrahim
- TN Aek Libung Tapanuli Selatan, Sumatara Utara, Pimpinan H. Syaikh Husein
- TN Giri Kusumo, Semarang, Jawa Tengah, Pimpinan Drs. H. Syaikh Muhammad Zuhri.

Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk membangun silaturrahmi dan sekaligus mendorong terciptanya kerukunan umat beragama pada umumnya, dan ukhuwah Islamiyah pada khususnya, di samping untuk bersama-sama membahas mengenai masalah-masalah ke-tarekat-an dalam forum seminar, sarasehan, loka karya dan lain-lain.

Keanggotaan dalam Jamiyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN).
Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya juga melakukan silaturahmi dan kerja sama dengan berbagai tarekat lain di Indonesia yang tergabung dalam Jamiyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN).

Keterlibatan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya dalam jejaring JATMAN didasari oleh:
- Surat Rais Am JATMAN Al Habib Muhammad Luthfi Ali bin Yahya kepada Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya tertanggal 22 Mei 2003, yang dimaksudkan untuk menyampaikan kegembiraan Beliau dengan adanya silaturahim Syaikh-Syaikh Tarekat serumpun yang diselenggarakan oleh Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya pada tanggal 14 April 2003 di Medan.
- Hasil Muktamar XI JATMAN yang dilaksanakan pada tanggal 10-14 Januari 2012/16-20 Shafar 1433 H di Ponpes Al Munawwariyyah Sudimoro Bululawang Malang. Di antara hasil muktamar itu adalah terbentuknya Susunan Idaroh Aliyah JATMAN yang di dalamnya ada Dr. H. Akhmad Kadri Ramadhan, SH., MM., (Ketua BKK) salah satu dari cucu kandung Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya, diangkat sebagai Aminus Shunduq Tsani, Bendahara II.
Sumber: Biografi Prof. Dr. H. Kadirun Yahya