Syekh Yunus At-Tijani: Thariqah yang Menyimpang dari Qur’an dan Sunnah Harus Ditolak

Jakarta, JATMAN Online – Ketua Majelis Ifta’ Idaroh Wustho JATMAN DKI Jakarta, Syekh KH. Drs. M. Yunus Abdul Hamid At-Tijani mengajak para pengurus Syu’biyyah JATMAN Jakarta Selatan agar mendakwahkan thariqah yang muktabaroh kepada masyarakat dan meluruskan pemahaman-pemahaman yang menyimpang terkait thariqah.
Pesan tersebut disampaikan Syekh Yunus dalam acara Konsolidasi wa Ifthar Jama’i Pengurus Idaroh Wushto JATMAN DKI Jakarta dan Pengurus Idaroh Syu’biyyah JATMAN Jakarta Selatan, Rabu (13/4) di Yayasan Roudhotul Muta’allimin, Kuningan, Jakarta Selatan.
“Saya memberikan pesan kepada para hadirin para pengurus, mari kita berdakwah thariqah. Ajak keluarga kita, saudara-saudara kita berthariqah, kenapa? Karena akhir zaman kalau tidak berthariqah repot. Kemudian pemahaman-pemahaman yang kurang pas di masyarakat ayo (diluruskan).” pesan Syekh Yunus yang juga merupakan Muqoddam Thariqah At-Tijaniyah.
Syekh Yunus mengatakan, thariqah yang benar dan muktabar itu tidak ada penyimpangan terhadap syariat.
“Syariat itu seperti undang-undang, thariqah itu pelaksanaannya, jadi mustahil thariqah itu dinyatakan thoriqotul haq atau thariqah yang benar jika terjadi penyimpangan terhadap akidah dan syariat.” kata Syekh Yunus.
“Thariqah apapun yang benar dan yang muktabar itu tidak ada penyimpangan terhadap syariat. Dan syariat quran ini sudah paten, sampai kiamat sudah paten. Jadi pendapat siapapun termasuk orang yang mengatakan mursyid atau apapun kalau keluar dari Qur’an dan Sunnah maka harus ditolak.” jelas Syekh Yunus.
Syekh Yunus juga menjelaskan, Thariqah adalah pengamalan dari syariat itu sendiri. Syariat merupakan undang-undangnya thariqah itu pengamalannya. Sehingga orang yang sudah shalat lima waktu itu sudah berthariqah cuma thariqahnya amm (umum). Thariqahnya secara umum sesuai dengan ilmu dan kemampuan mereka. Adapun thariqah khas (khusus) adalah thariqah yang memerlukan izin guru di dalam pengamalannya dan memiliki sanad hingga Rasulullah SAW.
“Thariqah yang muktabar yang dalam suatu riwayat jumlahnya 360, kemudian yg masuk ke indonesia jumlahnya 44 thariqah, kemudian dari 44 ini yg kita lacak semenjak kegiatan JATMAN DKI digiatkan yaitu sekitar 10 thariqah yg sudah terdaftar di DKI khususnya. Semua thariqah ini sama tujuannya. Menuju Allah. Yang beda metodenya. Ada wirid khafiy sebagaimana wirid Naqsyabandiyah. Ada wirid jahr sebagaimana Qadiriyah, termasuk wirid Syadziliyah dan Tijaniyah itu wirid jahr. Ini metode saja. Yang mana metode ini memiliki sanad sampai kepada Rasulullah saw.” ungkap Syekh Yunus.
Namun, Syekh Yunus kembali mengingatkan, thariqah apapun jika bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah maka itu adalah sesat dan masyarakat harus berhati-hati dengan mereka.
Acara bertajuk Konsolidasi JATMAN DKI JAKARTA dalam Melindungi Umat dari Ajaran atau Tarekat Sesat tersebut merupakan rangkaian kegiatan safari Idaroh Wustho JATMAN DKI Jakarta bersama pengurus Idaroh Syu’biyyah se-DKI Jakarta yang digelar pada Ahad, 17 April 2022 dimulai dari Idaroh Syu’biyyah JATMAN Jakarta Pusat berlanjut ke pengurus Syu’biyyah wilayah DKI Jakarta lainnya dan akan ditutup pada Ahad, 17 April 2022 di Idaroh Syu’biyyah JATMAN Jakarta Pusat.
Pewarta: As’ad Syamsul Abidin
Editor: Khoirum Millatin