Sya'ban, Tradisi Ziarah Thariqah Alawiyah ke Makam Nabi Hud As
Tradisi ini pun terus terwarisi sampai ke zaman Habib Abdurahman Assegaf diteruskan oleh Habib Umar Almuhdhor dilanjutkan Habib Abdullah Alaydrus Al Akbar sampai Syekh Ali, Abdurrahman bin Ali hingga Syihabuddin Ahmad dan diserahkan kepemimpinan ziarah oleh Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim sampai tidak pernah lepas berziarah (tradisi Sya'ban) hingga saat ini oleh para Saadah Ba'alawi.

Bogor, JATMAN Online - Pada masa Syekh Abu Bakar bin Salim (992 H), ziarah Nabi Hud as mulai ditradisikan pada bulan Sya'ban setiap tahunnya. Tradisi Salafunas Shalih menjadikan ziarah Nabi Hud as terus dilestarikan sejak kurang lebih 4000 tahun lalu.
Ibnu Hisyam, termasuk sejarawan yang menyampaikan bahwa hal tersebut juga pernah dilakukan oleh Nabi Sulaiman dan Dzulqarnain.
Habib Hasan bin Ismail Al Muhdhor Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iman Probolinggo mengatakan, tradisi ziarah Nabi Hud as sudah berlangsung sebelum Islam.
"Tidak ada ulama yang berbeda pendapat (khilaf) termasuk yang mutawatir terkait Makam Nabi Hud as," kata murid Habib Umar bin Hafidz Tarim Hadramaut.
Ia juga menyatakan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib juga pernah mengatakan kepada mereka yang datang menemuinya bahwa pada kalian ada makam Nabi Hud as.
"Hal tersebut tercatat, bahwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib kedatangan orang dari Hadramaut Yaman dan menceritakan dengan rinci keberadaan makam Nabi Hud as. Dan bagi para aulia diperlihatkan dengan jelas (Kasyaf) makam Nabi Hud as," jelasnya.
Tradisi ini pun terus terwarisi sampai ke zaman Habib Abdurahman Assegaf diteruskan oleh Habib Umar Almuhdhor dilanjutkan Habib Abdullah Alaydrus Al Akbar sampai Syekh Ali, Abdurrahman bin Ali hingga Syihabuddin Ahmad dan diserahkan kepemimpinan ziarah oleh Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim sampai tidak pernah lepas berziarah (tradisi Sya'ban) hingga saat ini oleh para Saadah Ba' Alawi.
Tokoh pendakwah yang juga murid Habib Umar bin Hafidz bernama Habib Ali Zainal Abidin Al Hamid, bahwa keberadaan makam Nabi Hud as jelas diceritakan dengan detail oleh Amirul Mukminin Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
"Nabi Hud diutus oleh Allah kepada Kaum Ad. Tempat bernama Wadi Ahqaf di sana ada kubur Nabi Hud As. Ada sejarah yang mereka menjaga tradisi ziarah secara turun-temurun Ibnu Bathutah pun sampai menziarahi Nabi Hud as. Yang terletak di sebelah timur Kota Tarim, Hadramaut. Tertulis dikubur itu Nabi Hud as," jelasnya.
Pada penghujung acara diisi dengan pembacaan doa ziarah kepada Nabi Hud as, Nabi Muhammad saw dan para malaikat. Dilanjutkan dengan membaca surah Hud dan Yasin, kemudian di tutup dengan ceramah dan doa.
Penulis: Abdul Mun'im Hasan
Editor: Khoirum Millatin