Seminar Nasional Inklusi Keuangan Pesantren Dihadiri Tiga Menteri

Pekalongan, JATMAN.OR.ID: Seminar Nasional Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan bagi Pesantren diselenggarakan secara hybrid, Kamis, 27/05 di Hotel Pesona, Pekalongan, dan dihadiri tiga Menteri secara daring.
Seminar ini yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah bersama Koperasi Umat Rejaning Karyo. Hadir dalam seminar ini Menteri Koperasi Bapak Teten Masduki, Menteri BUMN Bapak Erick Thohir dan dihadiri pula oleh banyak pihak lainnya, di antaranya adalah Idaroh Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN), Pengelola Pontren Mart dan iPesantren, IBIMA, Kepala Kanwil ACMI Jateng dan Jatim, Pengelola CCmart, PT Restu Graha Dana, PT SKKP Indotama, Pengurus Koperasi Ureka dan sejumlah Pengasuh Pondok Pesantren di Pulau Jawa.
Dalam keynote speechnya, Menko Perekonomian Bapak Dr. Ir. H. Airlangga Hartarto, MMT, MBA yang juga selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) menyampaikan bahwa potensi pesantren yang sangat besar tidak saja sebagai sentra pendidikan juga menunjang peningkatan perekonomian, maka perlu didukung penguatan inklusi keuangan bagi pesantren.
Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir dalam sambutannya mengatakan, “Pesantren tumbuh dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Baik sebagai pusat pendidikan berbasis agama juga pemberdayaan masyarakat. Sumber daya manusianya dan sumber daya ekonominya melimpah, apalagi bila saling berjejaring dan dikelola dengan baik dan berkelanjutan, ekosistem pesantren bisa menjadi pilar penting ekonomi syari’ah dan juga menyeimbangkan ekonomi nasional agar yang kaya jangan makin kaya, yang miskin jangan makin miskin.”
“Kami dengan segala kerendahan hati, BUMN berkomitmen untuk bahu membahu untuk menjadi energi yang menggerakkan literasi dan inklusi keuangan dan digital secara umum, dan juga di ekosistem pesantren, baik program CSR kami, produk dan layanan yang dimiliki sambil terus mendorong pertumbuhan UMKM melalui ekosistem ultra mikro yang sedang kita bentuk,” imbuh Pak Erick.
Menteri Koperasi dan UMKM, Bapak Teten Masduki berpesan, “Apresiasi kepada Menko Perekonomian yang terus mengembangkan program koperasi dan UMKM khususnya percepatan inklusi keuangan. Dengan percepatan inklusi keuangan maka kesejahteraan masyarakat diharapkan akan meningkat, kemiskinan menurun dan pertumbuhan ekonomi terakselerasi.”
“Inklusi keuangan menjadi bagian integral dalam penerapan kebijakan SDG’s,” ungkap Pak Teten. “Hampir 99,9% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dengan penyerapan tenaga kerja 97%, ini artinya ekonomi nasional ditopang oleh UMKM,” imbuhnya.
Ketua Umum Koperasi Konsumen Umat Rejaning Karyo (Ureka), Bapak Asif Kholbihi yang juga Bupati Pekalongan menyampaikan, “Bila perekonomian umat kuat maka menjadi indikator perekonomian Negara juga kuat.” Beliau melanjutkan, “JATMAN yang diprakarsai Maulana Habib Luthfi bersama pesantren mendorong kebangkitan ekonomi umat menjadi upaya penting dalam kondisi pandemi saat ini, agar umat dapat bangkit dari keterpurukan dan mandiri dengan mengangkat kearifan dan kemampuan lokal yang ada. Kolaborasi JATMAN dan Pondok Pesantren adalah kohesivitas yang sudah terikat sejak zaman dulu, semenjak Indonesia ini belum merdeka.”
Oleh karena itu sebagai warga JATMAN yang menurut data berjumlah 40 juta orang yang tersebar di seluruh Nusantara, strategis untuk menjadi representasi bangkitnya ekonomi Bangsa kita, tambahnya.
Seminar ini menghadirkan enam narasumber dari BUMN dan Koperasi. Hadir pembicara dari PT Bank Mandiri, PT Jamkrindo, PT Pegadaian, PT Telkom, PT Pertamina dan Ureka Mart.[MUA]