Permasalahan Thariqah; Hasil Muktamar JATMAN I-XI

Para ulama Nahdliyin larut dalam mendalami ilmu.
Mereka sangat tanggap terhadap berbagai masalah keagamaan,
dan merealisasikan ilmu mereka di dalam perbuatan nyata.
(KH. Muslih Abdur Rahman)
Rais II PP Thariqah 1975
Amalan-amalan thariqah mu’tabarah dan jamaahnya sering menjadi sasaran su’uzhzhan oleh sementara orang, dianggap melakukan amalan ibadah yang tidak ditemukan di dalam syari’at. Namun, kala hal ihwal amalan thariqah itu dilihat oleh orang-orang yang sedikit banyak sudah berada di alam ma’rifat, setidak-tidaknya memahami ilmu tasawwuf, maka sewajarnya bila mereka ini mempercayai.
Sesudah membaca buku yang memuat hasil kesepakatan Muktamar dan Musyawarah Besar Jam’iyyah Thariqah Mu’tabarah mulai tahun 1957-2012 M. Ini, akan muncul kesadaran dan pengakuan, bahwa ahli thariqah tidak ceroboh dalam mengambil keputusan hukum suatu masalah yang timbul dan menyangkut segi-segi agama, apalagi sampai menghalalkan sesuatu yang sudah jelas keharamannya.
Dzikir, talqin bagi mereka yang sedang dibaiat, khataman, rabithah dan lain-lain, semuanya bersumber dari syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW., bahkan beliau sendiri melakukan amalan-amalan tersebut. Demikian pula para sahabat dan terus menerus secara bersambung sanadnya sampai kepada ulama thariqah mu’tabarah yang ada pada zaman ini.[]