Orasi Penganugerahan Dr (HC) Habib Lutfhi “Tiga Pilar Berdakwah”

September 27, 2023 - 12:01
Orasi Penganugerahan Dr (HC) Habib Lutfhi “Tiga Pilar Berdakwah”

Semarang, JATMAN.OR.ID – Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Maulana Habib Lutfhi bin Yahya resmi mendapat penghargaan Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Acara upacara penganugerahan tersebut dilaksanakan di Gedung Prof. Wuryanto (Auditorium) UNNES, Gunungpati, Kota Semarang, Senin (9/11).

Habib Luthfi bin Yahya mendapatkan penghargaan Doktor Honoris Causa pada Program Studi Ilmu Pendidikan Bahas Bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan. Pada acara tersebut Habib Luthfi menyampaikan orasi ilmiah mengenai Strategi Pemberdayaan Umat dan Sejarah Kebangsaan.

Ketua Forum Ulama Sufi Dunia yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini mengaku tidak tahu apa sebenarnya yang melandasi UNNES memberikannya gelar doktor kehormatan.

“Gelar ini merupakan kehormatan bagi saya. Akan tetapi saya tidak tahu apa yang melatarbelakangi Unnes memandang saya pantas mendapatkan gelar kehormatan ini. Semoga apa yang dilakukan Unnes mendapat keberkahan dan rida Allah,” kata Habib Luthfi saat memberikan orasi pidato penganugerahannya.

Habib Luthfi menunjukkan implementasi teknologi dan kebhinekaan sejak dibangunannya Candi Borobudur dan Prambanan yang berbeda Ideologi. Dari segi ekonomi telah mampu menunjukkan dengan adanya situs-situs sejarah yang ada tidak mungkin mampu berdiri tanpa ditunjang atau sarana ekonomi yang sangat kuat

Habib Luthfi mengatakan sejarah kebangsaan Indonesia tidak lepas dari peran Walisongo dalam menyebarkan ajaran islam. Spirit nasionalisme dan perjuangan dakwah yang dilakukan oleh pendahulu-pendahulu bangsa ini sangat erat dengan dakwah yang diajarkan Walisongo.

“Sehingga wujud nasionalisme kebangsaan ini merupakan manifestasi dari perjuangan dakwah. Sejarah panjang perjuangan mewujudkan negeri yang darussalam tidak terlepas dari usaha-usaha pejuang zaman dahulu,” ujar Habib Luthfi.

Ia mengajak para ulama untuk mencontoh strategi dakwah yang diterapkan oleh Nabi Muhammad tanpa menghunus pedang. “Dakwah yang baik sebaiknya dilakukan melalui kelembutan bahasa dan sikap,” kata Habib Lutfi menambahkan.

Rais ‘Aam Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al Mu’rabarah an Nahdliyyah (JATMAN) itu juga menyinggung perihal keterbukaan informasi dan banyaknya media sosial serta penggunaan bahasa yang mempengaruhi kondisi beragama, berbangsa, dan bernegara, serta meluasnya hoax dan ujaran kebencian yang menyebabkan situasi tidak kondusif.

“Maka itu pendakwah sebagai salah satu publik figur perlu menyampaikan hal-hal yang tidak menyimpang dari khazanah beragama dan bernegara,” jelas Habib Luthfi.

Menurut Habib Luthfi, strategi pemberdayaan umat dan sejarah kebangsaan menitikberatkan pada strategi pemberdayaan umat melalui komunikasi dakwah.

“Oleh sebab itu bangunan komunikasi dalam berdakwah sebaiknya dikemas melalui tiga pilar yakni keagamaan, kebangsaan (nasionalisme), dan perekonomian,” paparnya.

Sedangkan pengetahuan dan pemahaman sejarah kebangsaan yang dimiliki setiap warga negara akan membentuk karakter cinta tanah air dan bela negara.

“maka dari itu hubungan tiga pilar pemberdayaan umat akan menjadi cemerlang tatkala sejarah kebangsaan diberdayakan sebagai daya ungkit umat untuk mengabdi dan berbakti kepada nusa dan bangsa,” lanjut penjelasan Habib Luthfi mengenai tiga pilar.

Atas pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada dirinya, Habib Luthfi menyampaikan rasa terima kasih kepada UNNES dan juga Pemerintah serta Bangsa dan Negara Indonesia. Menurutnya, apa yang dilakukan dan dikerjakannya selama ini tidak lebih dari kewajiban manusia sebagai makhluk ciptaan Allah dan Warga Negara Indonesia.

“Kami sampaikan terima kasih kepada hadirin, civitas akademika UNNES, dan juga Pemerintah serta bangsa dan negara Indonesia. Yang kami lakukan dan kerjakan tidaklah lebih dari kewajiban makhluk ciptaan Allah dan warga negara. Ini juga hendaknya dilakukan oleh semua yang ada di negeri ini,” tutur Habib Luthfi.