Memperkuat Kebhinekaan, Habib Luthfi Pimpin Pembacaan Ikrar Kebangsaan
Jakarta, JATMAN.OR.ID – Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi menghadiri kegiatan silaturahmi kebangsaan yang diprakarsai oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., di Aula Sudirman Makodam Jaya Jl. Mayjen Sutoyo No. 5 Cililitan Jakarta Timur, Rabu (23/12).
Acara tersebut diadakan secara daring dan luring, dihadiri oleh beberapa tokoh lintas agama, para pejabat di lingkungan DKI Jakarta baik militer, kepolisian maupun sipil dan elemen masyarakat, bertempat.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan dalam sambutannya, pertemuan ini bertujuan menjaga keutuhan Bhinneka Tunggal Ika.
“Saya, Pangdam Jaya Jayakarta, dengan acara Silaturahim Kebangsaan ini, (diadakan) untuk keutuhan kebinekaan dalam rangka keutuhan dan kedamaian serta menuju Indonesia maju yang sudah diprogramkan oleh pemerintah,” jelasnya.
Dudung menambahkan TNI siap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Dia mengatakan TNI, pemerintah daerah (pemda), dan polisi akan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mempererat seluruh elemen bangsa.
“Sehingga mereka merasa damai, tenteram, bersatu menuju cita-cita Indonesia maju,” paparnya.
Mayjen Dudung menegaskan bahwa bangsa ini harus tetap kokoh. Dengan adanya slogan Bhinneka Tunggal Ika bisa membangkitkan semangat persatuan.
“Bangsa ini tidak boleh kalah, makna Bhinneka Tunggal Ika dalam persatuan Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan, keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia”, tegas Pangdam.

Dalam kesempatan yang sama, Habib Luthfi menerangkan pertemuan Forkopimda DKI Jakarta dengan tokoh agama adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Habib Luthfi mengatakan pertemuan ini akan memperkokoh masyarakat Indonesia.
“Rekan-rekan yang saya hormati, pada siang kali ini diajak oleh Pangdam kita dalam rangka (untuk) lebih memperkuat, memperkokoh kebinekaan Indonesia Maju dan damai, (serta) dijauhkan satu hal yang mengakibatkan perpecahan di dalam bangsa yang sangat saya cintai. Semoga dengan adanya (pertemuan) siang hari ini, saya sangat mendukung prakarsa apa yang dilakukan oleh Pangdam Jaya,” jelas Habib Luthfi.
Habib Luthfi menambahkan jangan sampai mengecewakan para pendiri bangsa ini. Banyak sekali pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pendahulu. Maka sekarang saatnya untuk bisa mempertahankan semua itu.
“Terkadang di dalam hati itu bisa berbicara, para founding father bangsa akan mengatakan bahwa umurnya dari padanya yang telah aku perjuangkan, yang telah kami perjuangkan, wahai anak cucu kalian pertahankan jangan sampai kalian mempermalukan dan mengecewakan aku kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita mempunyai kontribusi apa atas peninggalan-peninggalan, maka dari itu cinta kepada bangsa, cinta tanah air yang tidak lain akan keluar dari hati akan mengatakan sehelai rumput yang kering dan sebutir pasir Indonesia adalah Kami”, ungkapnya

Dalam acara ini, Mayjen Dudung, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza, dan beberapa perwakilan tokoh agama membacakan ikrar kebangsaan. Habib Luthfi memimpin dalam pembacaan ikrar kebangsaan.
Ikrar Kebangsaan
Kami segenap unsur pemerintah, TNI-Polri, tokoh agama, dan tokoh masyarakat se-jabodetabek, berikrar:
1. Senantiasa memegang teguh 4 (empat) pilar kebangsaan, yakni: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
2. Siap mengedepankan aspek toleran (tasamuh), berkeseimbangan (tawazum), dan tegak lurus (i’tidal), dalam perikehidupan kemasyarakatan, berbangsa, dan bernegara.
3. Tidak akan memberikan peluang sejengkal pun kepada kaum intoleran.
4. Siap mengedepankan aspek kejujuran, persaudaraan, persatuan dan kesatuan dalam berkhidmat kepada agama, nusa dan bangsa.
5. Tetap waspada dalam setiap langkah, perbuatan, tidak mudah terintervensi oleh berita hoax dan senantiasa loyal terhadap setiap langkah menuju kemaslahatan bersama.