MATAN UINSA Kaji Kitab Karya Imam al-Ghazali

September 19, 2023 - 09:24
MATAN UINSA Kaji Kitab Karya Imam al-Ghazali

Surabaya, JATMAN.OR.ID: Momentum pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang tidak melakukan kebaikan, justru momentum seperti ini lebih baik dan mudah untuk digunakan melakukan kebaikan. Pengurus Komisariat Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (PK-MATAN) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menggelar kegiatan kajian kitab karya Imam al-Ghazali, yakni Kitab Risalah Laduniyyah, Jum’at (8/1) malam.

Kegiatan tersebut digelar secara daring melalui aplikasi zoom dan juga secara offline yang bertempat di Pondok Pesantren al-Jawi Surabaya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah pengurus, kader dan muhibbin MATAN dari berbagai daerah.

Kyai Yardho dalam paparannya menerangkan bahwa hidup itu harus dijaga dengan melakukan kebaikan-kebaikan.

“Hidup itu harus dijaga, dengan hiduplah kita bisa melakukan kebaikan-kebaikan. Kalau sudah mati, mana bisa kita melakukan kebaikan,” terang Dosen di UINSA ini.

MATAN UINSA

Kesempatan hidup harus digunakan untuk yang baik-baik, seperti beribadah, membaca ilmu dan sebagainya. Karena sebenarnya ruh itu tiap hari haus akan ilmu. “Orang yang tidak penasaran dengan ilmu, terlebih penasaran ilmu tentang Allah, maka orang tersebut perlu dipertanyakan kenormalannya, bisa jadi tidak normal,” ungkap Kyai Yardho.

Hidup di dunia, sebelum mati itu harus kenal kepada Allah. Hidup di dunia itu ibarat orang sedang merantau, ketika merantau pasti ada rasa rindu atau kangen akan tanah kelahirannya. Ketika tidak ada rasa kangen, berarti tidak normal. Begitu juga hidup di dunia, pasti ruh ada rasa kangen akan kembali kepada asalnya, yakni Allah.

“Jadi, ketika seseorang itu mati sebenarnya itu adalah kebahagiaan, karena bisa kembali ke asalnya, sudah lama merantau, kembali ke tempat asal adalah sebuah kerinduan, pasti bahagia dan senang. Tapi kalau sudah lama merantau, ya harus tetap mengenali tanah kelahirannya, biar ketika kembali tidak tersesat alias masih ingat jalan pulang. Begitu juga hidup, harus kenal Allah, supaya ketika pulang atau mati, tidak lupa jalan pulang alias husnul khotimah,” Pungkas Pengasuh Pondok Al-Jawi.[Muhammad Alvin Jauhari]