Ketum MUI Serukan Qunut Nazilah & Taubat Nasional Untuk Keselamatan NKRI

Ketum MUI Serukan Qunut Nazilah

September 1, 2025 - 07:08
Ketum MUI Serukan Qunut Nazilah & Taubat Nasional  Untuk Keselamatan NKRI
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar /foto:jatman

JAKARTA, JATMAN Online - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar merasa sangat prihatin dan sedih dengan perkembangan aksi unjuk rasa yang makin mengarah pada tindakan-tindakan anarkis, bahkan sudah diwarnai dengan aksi penjarahan. Melihat suasana yang makin tidak terkendali itu, Ketum MUI mengajak kepada para imam masjid dan musholla di seluruh Indonesia untuk melakukan “qunut Nazilah” guna memohon pertolongan Allah SWT agar seluruh elemen bangsa Indonesia diberikan kekuatan untuk menjaga keutuhan NKRI.

“Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya imam masjid, musholla dan pimpinan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia untuk melakukan Qunut Nazilah, Istighosah, mujahadah sekaligus gerakan taubat nasional dengan harapan agar negara benar-benar bisa hadir untuk mengendalikan situasi menuju kehidupan yang lebih aman dan nyaman. Tidak kalah pentingnya, mari kita sama-sama instropeksi diri agar lebih mudah melakukan perbaikan berbagai kebijakan ke depan, kita harus meningkatkan kepekaan sosial kita karena kehidupan rakyat sedang tidak baik-baik saja,” tegas KH Anwar Iskandar, Minggu (31/8/2025) malam.

Dengan dukungan penuh dari rakyat, KH Anwar berharap semoga perintah Presiden Prabowo benar-benar efektif melalui kekuatan jajaran kepolisian dan TNI dalam upaya mengendalikan situasi yang makin anarkis. Apalagi melihat eskalasi gerakan yang terus meluas ke berbagai daerah hingga menelan 3 korban jiwa seperti di Makasar sehingga siatuasi ini sudah benar-benar darurat nasional. Ketum MUI itu juga berharap agar kesan ‘pembiaran’ tidak berkembang menjadi kenyataan karena stabilitas nasional menjadi taruhannya.

Oleh karena itu, Yai War, sapaan akrabnya, sangat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkrit dan terukur agar suasana makin terkendali. Tidak kalah pentingnya, menurut Yai War, juga mengajak seluruh tokoh masyarakat seperti pimpinan Ormas dan kaum cendekia untuk segera merapatkan barisan dalam rangka menyelamatkan gerakan aksi unjuk rasa ini dari anasir-anasir yang tidak bertanggung jawab. “Mungkin sudah waktunya kita gelar forum silaturahim nasional lintas tokoh guna menyamakan langkah agar situasi ini makin terkendali dan problem utama dari tuntutan masyarakat juga mendapatkan kepastian jalan keluar,” pintanya.

Sebab, kata Yai War, aksi unjuk rasa yang semula berjalan dengan tertib dan damai itu justru sudah mulai mengarah pada tindakan-tindakan anarkis yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. “Bahkan sudah merusak simbol-simbol pemerintah seperti kantor polisi, kantor DPRD, serta fasilitas umum lainnya. Dan anarkisme ini sudah meluas ke berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya berpusat di Jakarta.

Oleh karena itu dalam situasi darurat ini kita harus meningkatkan upaya lahir dan batin seperti qunut Nazilah, istighosah maupun gerakan spiritual lainnya. Juga dibarengi dengan ikhtiar lahir dengan membuka ruang dialog selebar mungkin dengan melibatkan seluruh komponen bangsa seperti para ulama, kaum cendekia, Seniman, serta komponen lainnya,” pungkas Ketum MUI.