Inilah 44 Pesan Syekh Abdul Wahab Rokan, Mursyid Thariqah Naqsabandiyah Khalidiyah Langkat*

Sebelum menghembuskan napasnya yang terakhir, Syekh Abdul Wahab Rokan pernah menulis wasiat untuk anak cucunya serta para muridnya pada tanggal 13 Muharram 1300 H. Berikut adalah wasiat-wasiat tersebut:
1. Hendaklah kamu disibukkan dengan menuntut ilmu Qur'an dan kitab dari guru-guru mursyid dan rendahkanlah dirimu kepada mereka. Kerjakanlah apa yang diperintahkan dan jangan ditunda-tunda. Perbanyaklah bersedekah kepadanya dan beritikadlah menjadi muridnya. Jika kamu sudah mendapat ilmu itu, ajarkanlah kepada anak-cucu serta kepada orang lain. Berkasih sayanglah kamu kepada muridmu sebagaimana pada anak cucumu dan jangan kamu meminta upah dengan mengajar hal itu. Mintalah upah kepada Allah yang Maha Kaya lagi Maha Pemurah.
2. Apabila kamu sudah baligh, hendaklah kamu menerima Thariqah Naqsyabandiyyah atau Syadziliyyah supaya kamu sejalan dengan aku.
3. Janganlah kamu berniaga sendiri, tetapi bentuklah syarikat (komunitas). Dan jika ingin mencari nafkah, hendaklah dengan usaha tenaga sendiri seperti bercocok tanam, berladang dan menjadi amil. Ketika mencari nafkah, hendaklah kamu bersedekah setiap hari supaya segera mendapatkannya. Jika mendapat 10, bersedekahlah 1 dan simpan sembilan lainnya. Jika mendapat 20, bersekahlah 2. Jika dapat 100, bersedekahlah 10 dan simpan 90. Jika nafkah itu kira-kira cukup sampai setahun, maka berhentilah mencari lagi dan hendaklah kamu beramal ibadah hingga nafkahmu tersisa kira-kira hanya untuk 40 hari mendatang. Barulah kamu mencari nafkah seperti semula.
4. Hendaklah kamu banyak bersedekah setiap hari, khususnya pada malam Jumat hingga siang harinya. Sedekah itu minimal 40 sen (disetarakan Rp. 4.000) setiap hari. Dan hendaklah bersedekah ke Mekkah setiap tahun.
5. Janganlah kamu bersahabat dengan orang yang bodoh dan fasiq, serta dengan orang kaya yang pelit. Tetapi bersahabatlah dengan orang-orang alim, ulama dan orang-orang yang baik.
6. Janganlah kamu berorintasi pada kemewahan dunia dengan menjadi hakim dan pejabat negara. Dan janganlah menuntut harta dunia yang banyak dan jangan memakai pakaian yang bagus-bagus.
7. Janganlah kamu belajar ilmu sihir supaya menjadi kuat, kebal dan penarik (susuk) karena semua itu ada di dalam al-Qur'an dan kitab.
8. Hendaklah kamu bersikap rendah hati kepada kepada orang islam. Jangan berbuat dengki dan khianat kepada mereka. Serta jangan mengambil harta mereka kecuali jika ada izin syara'.
9. Janganlah kamu menghinakan dirimu kepada kafir la'natullah serta makan gaji dari mereka. Dan janganlah bersahabat dengan mereka kecuali jika ada uzur syara'.
10. Hendaklah kamu menolong orang yang kesempitan dengan ikhtiar yang maksimal, baik berupa harta, usaha atau doa. Adapun orang yang meminta tolong dengan mengutarakan kebutuhan-kebutuhannya kepadamu, maka hendaklah kamu terima dengan jawaban yang baik.
11. Jagalah wudlu dan puasa tiga hari pada tiap-tiap bulan.
12. Jika ada orang berbuat baik kepadamu, maka hendaklah kamu balas kebaikan itu.
13. Jika ada orang yang dengki dan berkhianat kepadamu, kemudian Allah memeliharamu dari dirinya, maka hendaklah kamu bersabar dan jangan membalasnya. Nasihatilah ia dengan perkataan yang lemah lembut, karena mereka itu orang yang sulit dinasihati.
14. Jika kamu hendak beristri, maka janganlah kamu meminang orang yang derajatnya lebih tinggi darimu, janganlah meminang anak orang kaya , tetapi pinanglah anak orang-orang yang fakir dan miskin.
15. Jika kamu memakai pakaian yang lengkap, hendaklah kamu melapisinya dengan pakaian yang jelek. Dan utamanya pakaian yang jelek itu di atas (lapisan luar).
16. Janganlah kamu mengumbar aib orang lain, tetapi sembunyikanlah serapat-rapatnya.
17. Hendaklah kamu sering menyebut kebajikan dan kebaikan orang dan kemuliaannya.
18. Jika datang orang-orang alim dan guru ke negeri kamu, terlebih lagi khalifah Naqsyabandiyyah, maka hendaklah kamu lebih dahulu datang ziarah kepadanya daripada orang lain, dan berilah sedekah kepadanya.
19. Jika kamu pergi ke suatu negeri atau kampung, dan ada di dalamnya orang-orang alim dan guru-guru, khususnya halifah Naqsyabandiyyah, maka pergilah untuk menemuinya dan berilah sedekah kepadanya.
20. Jika orang alim itu hendak pergi dari tempatmu atau kemu hendak pergi dari tempatnya, maka hendaklah kamu ziarah pula dan memberi sedekah supaya kamu mendapat rahmat besar.
21. Jangan pernah sekalipun kamu menikah dengan janda guru kamu, khususnya guru thariqah. Namun tidak mengapa menikah dengan anak guru, tetapi hendaklah bersungguh-sungguh membawa adab kepadanya serta engkau jangan wathi ( jima' ) melainkan setelah meminta izin darinya. Dan prioritaskanlah ia daripada istrimu yang lain karena dia anak guru berdasarkan hal yang boleh dilebihkan.
22. Hendaklah kamu menikahi istri minimal dua dan yang baiknya empat. Dan jika istrimu tidak mengikut hukum syara', ceraikanlah dan carilah yang lain.
23. Hendaklah kamu menjadi perempuan yang banyak sabar jika suamimu berpoligami. Janganlah seperti perempuan yang jahil, jika suaminya berpoligami, ia amat marah. Namun tidak marah jika suaminya berzina.
24. Jika ada sanak saudaramu berhutang atau miskin serta sempit nafkahnya, sedangkan kamu lapang nafkahnya, maka hendaklah kamu berikan sedikit-sedikit kepada tiap-tiap orang supaya menjadi setaraf. Inilah makna kata orang-orang tua, jika kamu kaya, maka hendaklah kamu bawa sanak saudaramu kaya pula, dan jika kamu senang, maka bawalah sanak saudaramu juga senang.
25. Siapapun sanak saudaramu yang mendapatkan martabat dan kesenangan, maka hendaklah kamu perbanyak doa supaya kamu dapat bernaung di bawah martabatnya.
26. Hendaklah kamu menyayangi anak-anak, berbelas kasih kepada faqir dan miskin, serta menghormati orang-orang tua.
27. Jika kamu hendak tidur, padamkanlah lampu. Jangan dibiarkan terpasang karena sangat makruh. Sebab demikian itu amalan kafir yahudi.
28. Jika kamu hendak bepergian (musafir), hendaklah kamu ziarah kepada ibu, bapak, guru-guru dan orang-orang shalih untuk meminta izin serta doa mereka. Dan bersedekahlah kepada mereka supaya mendapat kemudahan.
29. Janganlah kamu meratakan gigi dan bertindik telinga, karena demikian itu kelakuan jahiliyyah.
30. Jangan terlena terhadap dunia. Barang siapa yang terlena terhadap dunia, maka raganya akan susah dan hatinya akan sempit. Dan barang siapa yang membenci dunia, maka raganya akan senang dan hatinya akan lapang.
31. Hendaklah kamu menyayangi orang tuamu dengan mengikuti kata-katanya dan membuat kebajikan kepada keduanya melalui ikhtiar yang maksimal. Dan janganlah kamu durhaka kepada keduanya.
32. Jika kedua orang tuamu atau salah satu dari keduanya meninggal, maka hendaklah kamu mendoakan mereka setiap selesai shalat dan menziarahi kubur mereka setiap hari Jumat.
33. Hendaklah kamu berbuat kebajikan serta yakin kepada guru-gurumu dan jangan durhaka kepada mereka.
34. Hendaklah saling menyayangi kepada orang sekampung, bahkan jika ia kafir sekalipun. Dan jangan berdebat dan berkelahi dengan mereka.
35. Jangan sampai hatimu mencintai kemaksiatan dengan membuat kejahatan.
36. Janganlah kamu menyentuh sesuatu yang haram, karena yang demikian itu mendatangkan bala.
37. Jika datang kepadamu bala dan cobaan, maka hendaklah mandi taubat dan mengambil wudlu serta berdoa kepada Allah. Perbanyaklah sedekah kepada fakir miskin dan guru-guru serta orang-orang yang shalih dan mintalah doa dari mereka , karena mereka ialah kekasih Allah.
38. Apabila kamu mendekati bulan Ramadhan, maka selesaikanlah urusan duniawimu supaya kamu senang beramal ibadah dalam bulan Ramadhan. Janganlah bekerja dan berniaga di dalam bulan Ramadhan. Tetapi hendaklah bersungguh-sungguh dalam beramal ibadah siang dan malam, khususnya tadarus al-Quran dan bersuluk.
39. Hendaklah kamu bangun di waktu sahur, beramal ibadah dan berdoa. Karena pada waktu tersebut adalah tempat diijabahnya doa, khususnya hari Jumat.
40. Hendaklah kamu mendoakan orang islam, baik yang hidup atau mati.
41. Apabila bertambah hartamu dan bertambah pangkatmu, sedangkan amal ibadahmu berkurang, maka jangan sekali-kali kamu suka dengan hal itu karena yang demikian kehendak setan dan iblis.
42. Hendaklah kamu yakin bahwa Allah Taala selalu bersamamu, siang dan malam. Dan ia melihat kelakuanmu zahir dan batin.
43. Hendaklah kamu ingat bahwa malaikat maut sentiasa datang kepada setiap seorang sebanyak 5 kali dalam sehari semalam untuk mengabarkan jika ia akan mengambil nyawamu. Maka hendaklah setiap selesai shalat kamu ingat bahwa belum tentu nyawamu akan sampai pada shalat berikutnya. Demikianlah seterusnya.
44. Hendaklah kamu mendoakan hamba yang dlaif ini (syekh), sekurang-kurangnya bacakanlah dan sedekahkan al-Fatihah dan surah al-Ikhlas 11x pada tiap-tiap malam Jumat dan Ayat Kursi 7x. Maka dengan mendoakanku, aku akan mendoakanmu.
Sumber: Tempat Pesulukan Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah, Babussalam, Langkat, Medan
Editor: Khoirum Millatin
*Bahasa disesuaikan dengan PUEBI