Halal Bihalal JATMAN DKI, Rais Syuriah Ingatkan Pentingnya Sanad Keilmuan

September 18, 2023 - 09:06
Halal Bihalal JATMAN DKI, Rais Syuriah Ingatkan Pentingnya Sanad Keilmuan

Jakarta, JATMAN Online – Pengurus Idarah Wustha Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) DKI Jakarta menggelar Halal Bi Halal dan Doa Bersama di Ma’had Zawiyah Arraudhah, di Jalan Tebet Barat VIII, Jakarta Selatan, pada Sabtu (20/05).

Acara dihadiri oleh Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Muhyiddin Ishaq, Rois Idarah Wustho JATMAN DKI KH Hamdan Rasyid, Mudir Idarah Wustha JATMAN DKI Jakarta KH Muhammad Danial Nafis, Ketua Majelis Ifta Idarah Wustho JATMAN DKI KH Muhammad Yunus Abdul Hamid At Tijani, Khodim dan murid dari Musnidul ‘Ashr Syeikh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa Al-Fadani ra KH. Ahmad Marwazie Al-Batawie Al-Makky, Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini, Waka Bintal Kodam Jaya LetKol Cece Kurnia, serta pengurus Idarah Syu’biah JATMAN se-DKI Jakarta.

Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Muhyiddin Ishaq menerangkan, thoriqoh adalah suatu cara atau kayfiyat yang diambil dari kata thariq yang artinya jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah yang didalamnya terdapat ijazah, mursyid dan sanad yang bersambung sampai kepada Rasulullah saw.

“Ada thoriqoh Tijani, ada Syadzili, ada macem-macem, thoriqoh ini semuanya apapun thoriqohnya itu mengajak orang untuk menata hati dalam rangka bertaqarrub ilallah, macam-macam auradnya tergantung ijazahnya, yang sulit kalau baca wirid tanpa ijazah, tanpa sanad, tanpa Mursyid, kalau gitu apa namanya? Syaithon kira-kira ya,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan itu saat menyampaikan tausiyah di Ma’had Zawiyah Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu 20/3/2023.

“Jadi banyak orang yang begitu sekarang, dia ciptain wirid sendiri, dia ciptain bacaan-bacaan sendiri tanpa ada sanad keilmuan dan sanad wiridnya, ini gak bener ini, tradisi di NU itu semua keilmuan harus pakai sanad seperti hadis musalsal misalnya yang bersambung dari Rasulullah, dan tradisi thoriqoh ini hanya ada di NU, yang senang wiridan hanya orang NU, ketika seseorang ikut thoriqoh apa Naqsyabandiyah, apa Qadiriyah, apa Tijaniyah, apa Syadziliah itu pasti NU meskipun dia tidak pernah mengakui orang NU, tapi itu Kultural NU, maka senang sekali saya kalau thoriqoh-thoriqoh ini hidup di Jakarta,” katanya.

Sementara itu, Mudir Idarah Wustha JATMAN DKI KH Muhammad Danial Nafis menyampaikan, JATMAN merupakan asosiasi perkumpulan ahlu thoriqoh yang diwadahi oleh NU dan menjadi rumah besar bagi bermacam-macam thoriqoh mu’tabaroh di Indonesia.

“Jadi yang hadir ini perwakilan dari ahlu thuruqus shufiyyah, kalau hadir semua gak cukup ini, jadi ini perwakilan dari Syu’biyah-Syu’biyah untuk konsolidasi kepengurusan insyaallah kita terus mendorong khususnya untuk Jakarta dan Indonesia dan dunia tentunya diberikan cucuran rahmat oleh Allah taala, jadi ikatan kita disini adalah ikatan yang multamisun ilaa Rasulillah shallaallahu alaihi wa sallam, jadi hanya ikatan ila hadrotinnabi shallaallahu alaihi wa sallam dan ila hadrotillah taala,” katanya.

“Alhamdulillah halal bi halal JATMAN DKI Jakarta di ujung Syawal ini terlaksana juga dari berbagai macam kegiatan selama Ramadan, ini adalah ajang silaturahim daripada pengurus Idarah Wustho JATMAN DKI, alhamdulillah Rois Syuriyah juga dapat hadir bersama kita,” ucap Kiai Nafis yang juga merupakan pengasuh Ma’had Zawiyah Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan itu.

Ketua Pelaksana Halal Bi Halal JATMAN DKI Jakarta KH Ferry Rahmawan At Tijani menjelaskan, tema halal bi halal JATMAN DKI Jakarta kali ini adalah bagaimana peran pengurus JATMAN DKI dalam mengajak masyarakat di sekitar wilayahnya masing-masing untuk membiasakan dzikir dan terus mengingatkan masyarakat agar beranjak dari kelalaian kepada Allah.

“Maka JATMAN DKI Jakarta senantiasa berupaya untuk itu, menghidupkan syiar-syiar dzikir kethoriqohan di setiap wilayah, ini upaya kami dan insyaallah kedepannya pun demikian, semoga dengan ruh dzikir dan spirit dari guru-guru masyayikh kita, wilayah kita menjadi wilayah yang aman dan tentram,” ujarnya.

Pewarta: As’ad Syamsul Abidin