Transparansi dan Kejujuran, Kunci Utama Pencegahan Korupsi

Okt 27, 2023
Transparansi dan Kejujuran, Kunci Utama Pencegahan Korupsi
Ilustrasi: Transparansi dan Kejujuran

Korupsi merupakan salah satu masalah serius yang menghambat perkembangan sosial, ekonomi, dan politik di berbagai negara di seluruh dunia. Korupsi tidak hanya merugikan perekonomian dan masyarakat, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga publik. 

Selain KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), sebagai upaya nasional untuk mencegah korupsi di Indonesia, pemerintah Menyusun Peraturan Presiden No. 54 tahun 2018 tentang Stranas PK (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi) yang sejatinya merupakan arahan kebijakan nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahan korupsi yang digunakan sebagai acuan kementerian, Lembaga, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan aksi pencegahan korupsi di Indonesia.

Dalam Stranas PK terdapat 15 aksi yang berfokus untuk menanggulangi pencegahan korupsi di Inonesia. Singkatnya, ketika ingin menerapkan hal tersebut dengan baik dan benar maka untuk mengatasi korupsi, transparansi dan kejujuran dianggap sebagai dua pilar utama dalam upaya pencegahan korupsi.

Sayyidina Umar bin Khattab, salah satu Khalifah Rasyidin, adalah contoh yang baik dalam hal transparansi dan kejujuran. Ada sebuah kisah ketika ia membeli sehelai baju baru untuk dirinya. Ketika dia pulang, dia merobek baju yang lama untuk membuat baju yang baru. Ketika ditanya mengapa dia melakukannya, Sayyidina Umar menjawab bahwa dia tidak ingin menggunakan uang umum untuk membeli pakaian pribadinya.

Kisah ini menunjukkan komitmen Umar terhadap transparansi dalam penggunaan dana publik dan menjaga integritas dalam kepemimpinannya.

Transparansi: Kunci untuk Mengungkap Korupsi

Transparansi merujuk pada keterbukaan dan keterlihatan dalam tindakan, keputusan, dan pengelolaan kebijakan dan sumber daya publik. Transparansi menciptakan lingkungan di mana segala hal menjadi terbuka dan mudah diawasi oleh masyarakat, lembaga pengawas, dan media. Inilah mengapa transparansi menjadi kunci untuk mengungkap korupsi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa transparansi sangat penting dalam pencegahan korupsi:

1. Mengurangi Peluang Korupsi

Dengan menerapkan transparansi dalam berbagai aspek pemerintahan dan bisnis, peluang untuk melakukan tindakan korupsi menjadi lebih terbatas. Ketika tindakan pemerintah dan bisnis dapat diawasi dengan baik, individu yang berpotensi melakukan korupsi akan lebih berpikir dua kali sebelum melanggar hukum.

2. Mendorong Pertanggungjawaban

Transparansi menciptakan pertanggungjawaban, karena tindakan dan keputusan dapat diikuti dan dievaluasi oleh publik. Para pejabat publik dan pelaku bisnis akan merasa lebih bertanggungjawab atas tindakan mereka ketika mereka tahu bahwa masyarakat memantau mereka.

3. Meningkatkan Kepercayaan Publik

Transparansi membantu membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi-institusi lainnya. Ketika masyarakat melihat bahwa pemerintah dan bisnis beroperasi secara transparan, kepercayaan mereka terhadap lembaga-lembaga tersebut akan meningkat.

4. Mendorong Partisipasi Publik

Transparansi juga mendukung partisipasi publik dalam pengambilan keputusan dan pemantauan kebijakan. Masyarakat yang memiliki akses terhadap informasi yang relevan lebih cenderung terlibat dalam proses politik dan memiliki kekuatan untuk mengubah kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan mereka.

Kejujuran: Landasan Pemberantasan Korupsi

Selain transparansi, kejujuran juga merupakan kunci utama dalam upaya pencegahan korupsi. Kejujuran melibatkan integritas, moralitas, dan perilaku yang tidak melibatkan tindakan curang, penyuapan, atau penyalahgunaan wewenang. Berikut adalah mengapa kejujuran penting dalam pencegahan korupsi:

1. Etika dalam Tindakan

Kejujuran mencerminkan etika dalam tindakan. Pejabat publik, pemimpin bisnis, dan individu lainnya yang berperilaku jujur menciptakan norma perilaku yang positif dalam masyarakat.

2. Menyediakan Contoh yang Baik

Individu yang menunjukkan kejujuran dalam tindakan mereka memberikan contoh yang baik bagi orang lain. Mereka menjadi panutan bagi orang-orang di sekitar mereka dan mendorong nilai-nilai moral yang kuat dalam masyarakat.

3. Mencegah Tindakan Korupsi

Kejujuran adalah kontraproduktif terhadap tindakan korupsi. Ketika individu memiliki integritas dan berkomitmen untuk berperilaku jujur, mereka tidak akan tergoda untuk terlibat dalam tindakan korupsi.

Sinergi Transparansi dan Kejujuran

Kunci utama dalam pencegahan korupsi adalah sinergi antara transparansi dan kejujuran. Kedua aspek ini saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Transparansi menciptakan lingkungan di mana kejujuran dapat tumbuh dan berkembang. Sebaliknya, kejujuran mendukung transparansi dengan menjaga integritas dalam pengelolaan sumber daya publik dan bisnis.

Pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil harus bekerja sama untuk memastikan bahwa transparansi dan kejujuran menjadi inti dari kebijakan dan praktik mereka. Dengan demikian, mereka dapat bersama-sama melawan korupsi dan menciptakan masyarakat yang lebih adil, bersih, dan berdaya.

Dalam rangka memerangi korupsi, transparansi dan kejujuran bukan hanya prinsip-prinsip yang baik, tetapi merupakan fondasi yang krusial. Mereka menciptakan kepercayaan, memperkuat landasan etika, dan meningkatkan akuntabilitas dalam pemerintahan dan masyarakat.

Upaya untuk meningkatkan transparansi dan kejujuran harus menjadi prioritas bagi semua pemerintah dan individu yang serius dalam upaya memerangi korupsi. Hanya dengan menciptakan lingkungan di mana korupsi tidak dapat berkembang, kita dapat mencapai masyarakat yang lebih adil, berintegritas, dan berkelanjutan.