Syarat-syarat Thariqah Mu’tabarah Menurut Sayyid Abdur Rahim Assegaf Puang Makka

September 20, 2023
Syarat-syarat Thariqah Mu’tabarah Menurut Sayyid Abdur Rahim Assegaf Puang Makka

Makassar, JATMAN Online – Syarat-syarat thariqah yang disampaikan oleh Sayyid Abdur Rahim Assegaf Puang Makka pada JOL Discussion seri ke-3 yang diselenggarakan Jumat lalu (26/08) terbagi menjadi dua.

Pertama, berdasarkan pandangannya, thariqah mu’tabarah wajib memiliki ke-muttashilan sanad yang jelas. Sanad yang ada pada thariqah itu berfungsi sebagaimana sanad yang terdapat dalam hadis. Sanad yang bersambung ini memiliki peranan penting untuk menjaga otensitas ajaran dari sebuah thariqah yang diperoleh dari mursyid yang saat ini kita temui, dan ia juga bertemu dengan mursyid sebelumnya dan seterusnya. Pertemuan ini bukan hanya sebatas mengambil ijazah saja, melainkan juga diiringi dengan proses tarbiyah ilmu dan tarbiyah ruhaniyah.

Kedua, selain dilihat dari aspek sanad, Puang Makka juga mengutip pendapat mursyidnya, Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf al-Khalwati, bahwa kemu’tabarahan thariqah juga dilihat dari amalan-amalannya. Bisa jadi ada thariqah yang sanadnya jelas, tetapi setelah berkembang dari zaman ke zaman, ajaran yang disampaikan justru melenceng dari apa yang disampaikan oleh syekh-syekh terdahulu. Jadi, jangan hanya berpatokan pada ke-muttashilan sanadnya saja, tetapi juga amalan-amalannya, termasuk kitab-kitab yang dipakainya.

Kemu’tabarahan thariqah ini kemudian juga menjadi persoalan jika dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan duniawi dan popularitas semata. Di mana hal tersebut menurutnya adalah salah satu dari empat musuh thariqah yang perlu diwaspadai selain orang yang tidak senang dengan tasawuf, orang yang senang bertasawuf tapi tidak mau bermursyid dan bertarekat serta ajaran kebatinan yang mengklaim sebagai bagian dari tarekat.

Beberapa aliran-aliran thariqah yang dianggap mu’tabarah juga banyak bermunculan. Tetapi faktanya di lapangan jauh dari perilaku-perilaku para syekh yang dinisbatkan nama tarekatnya kepada beliau. Ini tentu menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini yang membuat citra thariqah menjadi kurang baik.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Puang Makka merekomendasikan kepada Kementerian Agama agar bisa bersinergi dengan JATMAN dan melibatkan tokoh-tokoh thariqah yang sudah diakui thariqahnya, sehingga thariqah-thariqah yang jauh dari ajaran yang semestinya, bisa terdeteksi dan dihalau perkembangannya sejak dini.

Puang Makka juga menyampaikan bahwa para salik perlu menjaga dirinya sendiri dari penyimpangan-penyimpangan dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar mursyidnya, menghargai thariqah lain yang ajarannya berdasarkan pada al-Quran dan Sunnah serta fokus pada urusan-urusan hati.