Pendidikan, Akses Teknologi, dan Membangun Peradaban Bangsa
Saat ini, peran guru telah mengalami pergeseran. Mereka tidak hanya menjadi penyampai informasi tetapi juga fasilitator pembelajaran. Oleh karena itu, pelatihan guru dalam memanfaatkan teknologi secara efektif menjadi krusial. Dukungan penuh dari pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan keterampilan ini perlu diutamakan agar manfaat teknologi dapat maksimal dirasakan di setiap kelas.

Jakarta, JATMAN Online - Indonesia berada pada situasi yang membutuhkan percepatan pendidikan pada setiap lini. Di tengah inovasi teknologi yang sangat cepat saat ini, dari era keterbukaan akses internet hingga machine learning dan Artificial Intelligent, pendidikan memiliki peran sangat krusial untuk mengawal masa depan generasi kita. Di tengah situasi ini, peran guru menjadi penting, karena di tangah guru yang tepat, pendidikan menemukan konteksnya. Di tangan pengajar yang memahami situasi secara komprehensif, siswa-siswa mendapatkan petunjuk untuk menerka tanda-tanda zaman.
Saat ini, peran guru telah mengalami pergeseran. Mereka tidak hanya menjadi penyampai informasi tetapi juga fasilitator pembelajaran. Oleh karena itu, pelatihan guru dalam memanfaatkan teknologi secara efektif menjadi krusial. Dukungan penuh dari pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan keterampilan ini perlu diutamakan agar manfaat teknologi dapat maksimal dirasakan di setiap kelas.
Guru telah menjadi soko guru yang utama untuk melakukan akselerasi pendidikan. Jika infrastruktur kuat tapi tanpa guru yang punya kepedulian, semangat dan keinginan untuk mengabdikan diri di dunia Pendidikan serta mencerdaskan murid-muridnya, tentunya tidak akan berhasil secara maksimal.
Guru juga punya peran besar dalam penguatan mental dan spiritual para muridnya. Kekuatan mental-spiritual ini juga menjadi penting diperhatikan, karena pengetahuan dan kecerdasan tidak hanya sekedar transfer data semata. Butuh kapasitas mental yang cukup, serta kejernihan spiritual anak pelajar Indonesia agar melesat menembus batas. Kita juga butuh guru-guru yang tidak hanya mendidik, tapi juga mendoakan murid-muridnya dengan keikhlasan yang paripurna.
Karena, kapasitas intelektual yang terkoneksi dengan kapasitas mental dan spiritual, akan menghasilkan manusia yang mampu mengatasi berbagai tantangan hidup pada zamannya. Inilah peran besar pendidikan Indonesia yang seharusnya terus dikampanyekan: kita menghasilkan generasi pembelajar yang mampu mencari solusi atas masalah hidup serta komunitasnya. Dan pada saat yang bersamaan, mampu menata puzzle ide-ide dan hasil karya untuk membangun peradaban dengan kapasitasnya.
Menyiapkan Future Skills
Maka demikian, perlu mempersiapkan pelbagai aspek secara pararel. Pendidikan yang terkait dengan akses teknologi tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi masa depan yang semakin kompleks. Keterampilan digital, pemikiran kritis, dan kemampuan beradaptasi menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan yang belum teridentifikasi.
Maka, sangat penting Pendidikan Indonesia menyiapkan siswa-siswa yang mampu beradaptasi dengan zaman serta menguasai future skills. Sebagai pemetaan World Bank, ada 10 kecakapan utama yang dianggap sebagai future skills, yakni (1) analytical thinking dan innovation, (2) active learning and learning strategy (3), complex and problem solving, (4) critical thinking and analysis, (5) creativity, originality and initiative, (6) leadership and sosial influence, (7) technology use, monitoring and control, (8) technology design and programming, (9) resilience, strees tolerance and flexibility, (10) reasoning, problem solving and ideation. Dari beberapa skills ini, penting sekali pondasi mental yang kuat serta kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman, semua ini pada ujungnya sebagai kontribusi membangun peradaban.
Sebagai negara yang ingin membangun peradaban yang berdaya saing, kita perlu menanamkan semangat inovasi dalam pendidikan. Inovasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang cara kita mendekati pembelajaran. Bagaimana kita dapat mengajarkan siswa untuk berpikir kreatif, berkolaborasi, dan memecahkan masalah adalah kunci menuju peradaban yang berkelanjutan.
Teknologi sebagai jembatan peradaban
Saat ini, kita hidup dalam era di mana teknologi tak hanya menjadi alat, melainkan fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam konteks pendidikan, integrasi teknologi menjadi kunci untuk memberikan akses yang lebih luas dan merata kepada masyarakat. Saya selalu meyakini, dengan percepatan inovasi digital saat ini, pendidikan yang terkait dengan akses teknologi memiliki peran krusial dalam membentuk peradaban suatu bangsa.
Akses pendidikan yang merata adalah prinsip dasar dalam membangun fondasi peradaban yang kuat. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses pendidikan yang layak. Di sinilah peran teknologi menjadi pembeda. Dengan memanfaatkan platform online, pendidikan dapat menjangkau daerah terpencil dan masyarakat yang sulit dijangkau oleh sistem pendidikan konvensional.
Pendidikan jarak jauh, yang semakin diperkaya dengan teknologi, menjadi solusi untuk mengatasi ketidakmerataan akses pendidikan. Dengan memanfaatkan internet, siswa dari pelosok desa dapat mengikuti pembelajaran yang sama dengan siswa di kota besar. Ini bukan hanya tentang memberikan peluang yang sama, tetapi juga menghadirkan beragam perspektif ke dalam lingkungan belajar.
Apa yang membuat era pendidikan saat ini begitu unik adalah transformasi mendalam dalam metode pengajaran. Dengan pendekatan yang lebih interaktif dan adaptif, teknologi menciptakan lingkungan belajar yang menantang dan memberdayakan siswa untuk mengembangkan keterampilan kritis dan kreativitas mereka.
Platform pembelajaran daring menyediakan berbagai sumber daya, dari video pembelajaran hingga simulasi interaktif, yang mengubah bagaimana siswa berinteraksi dengan informasi. Ini menciptakan siswa yang tidak hanya mampu menghafal fakta, tetapi juga memahami dan menerapkan konsep dalam konteks dunia nyata.
Pendidikan untuk peradaban
Meskipun integrasi teknologi memberikan manfaat besar, kita juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital. Beberapa masyarakat, terutama di daerah pedesaan, mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke infrastruktur teknologi.
Saat ini, pemerintah Indonesia telah sangat serius membangun infrastruktur teknologi untuk mengimbangi percepatan inovasi digital. Proyek Palapa Ring, di antaranya, menjadi bukti keseriusan pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur digital yang merata dari Aceh hingga Papua. Tentu saja, masih banyak tahapan penguatan infrastruktur digital yang perlu dilakukan. Akan tetapi, Indonesia sudah berada dalam rel yang benar untuk penguatan akses internet yang merata.
Pendidikan, akses teknologi, dan membangun peradaban bangsa merupakan trilogi yang tak terpisahkan. Integrasi teknologi bukanlah tujuan akhir, melainkan alat yang memungkinkan kita mencapai visi pendidikan yang inklusif dan progresif. Dengan menangani tantangan seperti kesenjangan digital dan memberdayakan pendidik, kita dapat membentuk peradaban yang didorong oleh pengetahuan dan inovasi. Dengan memetakan langkah transformasi pendidikan untuk peradaban inilah, refleksi hari guru menjadi bermakna.
Penulis: Dr. M. Hasan Chabibie, Praktisi Pendidikan, Pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok Jawa Barat; Ketua Umum PP MATAN.
Sumber: https://timesindonesia.co.id/kopi-times/477822/pendidikan-akses-teknologi-dan-membangun-peradaban-bangsa