KH. Muhammad Danial Nafis: Bisakah Melihat Allah di Dunia?

Dalam kajian selasa malam rabu (20/10) KH. Muhammad Danial Nafis melanjutkan pengajian rutinnya bersama ikhwan dan akhwat thoriqah qadiriyah wa syadziliyyah di Zawiyah Arraudhah Tebet, Jakarta Selatan. Dimulai dengan bertawasul ke silsilah thoriqoh hingga Rasulullah Saw. Lalu, Kyai menerangkan kitab Sirrul Asrar Karya Syekh Abdul Qadir Jailani Pasal 9 Tentang Melihat Allah.
Apakah Manusia Bisa Melihat Allah di Dunia?
KH. Muhammad Danial Nafis menuturkan, dalam pasal ini Syekh Abdul Qadir Jailani menjelaskan bahwa melihat Allah ada dua macam; Pertama, melihat Jamalullah (keindahan Allah) di akhirat tanpa batas dan perantara cermin kalbu. Kedua, melihat sifat Allah Swt di dunia dengan perantara cermin kalbu dengan melalui penglihatan fuad dari pantulan cahaya jamalullah. Seperti yang termaktub dalam al-Quran;
مَا كَذَبَ ٱلْفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓ
“Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya”.
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Seorang Mukmin adalah cerminan bagi Al-Mukmin”. Nah, kata mu’min pertama memiliki arti Kalbu hamba Allah yang mukmin, sedangkan kata al-Mu’min adalah Dzat Allah yang Maha menjaga keamanan. Maka barang siapa yang melihat sifat-sifat Allah di dunia maka ia akan melihat Dzat Allah di akhirat tanpa dapat dijelaskan keadaannya.
Semua pengakuan para wali tentang melihat Allah Swt yaitu dalam konteks demikian. Sebagaimana dengan perkataan Umar bin Khattab r.a.; “Kalbuku melihat Rabb-ku dengan cahay Rabb-ku”. Begitu juga dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a; “Aku tidak menyembah Tuhan yang tidak aku lihat (dengan basirahku)”. Semua pengakuan tersebut yaitu melihat Allah Swt. di dunia yakni melihat sifat-sifat Allah Swt. dari semua yang ada dan terjadi di muka bumi ini. Ibarat orang yang melihat sinar matahari dari balik lampion, maka dapat dibenarkan jika dia berkata; “Aku melihat matahari” dalam arti yang luas.
Demikianlah bahwasannya manusia mampu melihat Allah Swt di dunia dalam konteks melihat sifat-sifatnya. Maka dari itu dengan cara berdzikir, suluk, dan mengucap Asma-Nya secara konsisten insya Allah dengan izin para Mursyid dan para Auliya Allah Syekh Abdul Qadir Jailani dan Syekh Abul Hasan Ali Syadzili hingga Rasulullah Saw kita semua diberikan kenikmatan melihat Dzat Allah di akhirat nanti. Amin. Wallahua’lam…
Oleh: Warto’i