KH. M Chaidar Muhaiminan: Jangan Mengharap Kebaikan Orang lain

September 18, 2023
KH. M Chaidar Muhaiminan: Jangan Mengharap Kebaikan Orang lain

Temanggung, JATMAN.OR.ID
Mursyid Thariqoh Syadziliyyah, KH. M. Chaidar Muhaiminan memberikan tausiyah kepada para jama’ah Thariqoh Syadziliyyah dalam acara halal bi halal yang diunggah di kanal Youtube AMR MUJUR TV pada hari rabu (19/5) di Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing, Parakan, Temanggung Jawa Tengah.

Kiai Chaidar menjelaskan bahwa semua amal ibadah di bulan ramadhan dapat dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya, kecuali shalat tarawih. Akan tetapi, shalat tarawih dapat diganti dengan qiyamullail (shalat malam). Diantara fadhilah shalat malam adalah hamba akan diberikan haibah (wibawa) oleh Allah, karena di saat orang lain tidur, hamba tersebut bangun, shalat, dan meminta kepada Allah.

Lebih lanjut, Kiai Chaidar mengutip sebuah dawuh: “Kun rabbaniyyan, wa la takun ramadhaniyyan. Jadilah orang yang berke-Tuhanan, dan jangan jadi orang yang bergantung pada bulan ramadhan. Paham kan? Mari kegiatan, kesungguhan, dan semangat selama bulan ramadhan kita lanjutkan sampai ramadhan berikutnya”

Baca juga: Empat Macam Dzikir Menurut Imam Asy Syadzili

Beliau menceritakan bahwa ada makhluk yang merasa gagal menggoda manusia selama setahun yaitu Iblis. Mereka merasa sia-sia menggoda manusia karena Allah memaafkan semua dosa-dosa kita. Oleh karena itu, manusia menjadi bersih dan suci seperti lembaran yang bersih.

“Mari lembaran yang bersih ini kita hiasi. Kita pelihara. Jangan dicoret-coret dengan tinta yang hitam, tinta yang kotor. Kita isi lembaran ini dengan kebaikan. Terutama wiridan thariqoh. Setiap tahun saya mendapat pengalaman dari jamaah. Di dunia saja sudah jelas, wiridan thariqoh memberikan pertolongan, apalagi nanti di akhirat” Ungkap Kiai Chaidar.

Beliau berpesan kepada para jamaah untuk tidak mengharapkan kebaikan dari orang lain. Lalu beliau berkata: “I’lam anna al-insana ta’allumun la tabaddulun. Ketahuilah bahwa kebaikan orang lain itu perbuatan, bukan penggantian”. Kebaikan itu bisa dilakukan dengan akal, tenaga dan pikiran.

Terakhir, acara halal bi halal ditutup dengan do’a yang pimpin langsung oleh KH. M. Chaidar Muhaiminan, putra dari KH Muhaimin Gunardho. [Hamzah]