Gerakan Anak Muda Menebar Manfaat untuk Masyarakat

Pemalang, JATMAN.OR.ID: Mahasiswa Ahli Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (MATAN) PC Pemalang, Jawa Tegah, bekerjasama dengan Komunitas Santri Batang, Ruang Aga Semarang, dan Forum Indramayu Studi meyelenggarakan diskusi online dengan tema “GERAKAN ANAK MUDA Menebar Manfaat untuk Masyarakat” melalui media Zoom Meeting.
Acara tersebut dilakukan untuk menambah relasi dan ilmu dikalangan anak muda yang mempunyai semangat dan optimis dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Diskusi yang belangsung pada hari Sabtu, 23 Januari 2021 Pukul 10.00-12.30 WIB ini tebuka untuk umum dan diikuti oleh peserta dari berbagai organisasi maupun komunitas-komunitas lokal dan masyarakat lainnya.
Pada acara Diskusi kali ini, MATAN Pemalang mengundang 2 pemateri, yaitu; M. Najmul Afad (Dosen Antropologi di IAIN Pekalongan) sebagai pemateri I dan Arif Rofiudin (Founder Forum Indramayu studi) sebagai pemateri II.
Dan pada Acara tesebut Moderator Althaf Gauhar A (Founder ruang_Aga) memberikan kesempatan untuk membuka acara resmi diskusi online.
Menurut M. Najmul Afad, “Saat ini, Kemendagri mencatat ada peningkatan jumlah organisasi yang ada di Indonesia. Meskipun demikian, tren saat ini justru menunjukkan bahwa manusia lebih memilih untuk melepaskan diri dari ikatan-ikatan sosial yang terlalu ketat. Oleh karena itu, komunitas-komunitas yang lebih fleksibel pun banyak bermunculan mulai dari latar belakang, kesamaan aktivitas olahraga, hobi, atau bahkan preferensi cara makan. Sebagai salah satu contohnya adalah Komunitas Ketjil begerak dan santri Batang. Pada Komunitas Komunitas Ketjil adalah salah satu contoh dari kalangan masyarakat Jogja yang mempunyai dinamika dan strategi gerakan komunitas anak muda.
M. Najmul Afad juga mejelaskan bahwa komunitas tesebut tebangun atas Relasi yang dibangun dan tebangun dalam komunitas. Ketjibergerak mempunyai jargon “Bahwa siapa saja yang muda, kreatif, berani, berdikari adalah Kejilbergerak” karna dalam komunitas tersebut selalu menanamkan sikap kebersamaan, kerukunan, dan persatuan “Kalah Bondo Menang Konco”. Begitu juga pada Komunitas Santri Batang, Komunitas tesebut adalah komunitas anak muda yang mempunyai semangat tinggi, kebersamaan, dan kesadaran akan sebuah persatuan dan kesatuan bangsa. Serta mempunyai jiwa-jiwa kreatif, inovatif yang selalu meggalih potensi-potensi anak muda lalu memetakannya sehingga mempunyai strategi tersendiri dalam bereksistensi di masyarakat.
Selanjutnya Pemateri II dari Founder Forum Indramayu Studi, Arif Rofiudin juga menuturkan bahwa “ Sebuah komunitas yang terbangun harus mempunyai Kreatifitas, selalu berinovasi, dan Solutif.
Arif Rofiudin, juga menambahkan contoh pada komunitas Founder Forum Indramayu Studi, komunitas tersebut adalah sebuah forum yang beanggotaan para pemuda, pelajar dan diaspora yang mempunyai konsen di Bidang Pendidikan, Sosial Keagamaan, Budaya dan Kreatifitas dan mempunyai kepengurusan yang Sruktural dan Kultural. Forum tesebut selalu semangat, aktif bergerak dan selalu eksis sampai sekarang guna menebar manfaat untuk masyarakat.
Mukh. Imron Ali (Ketua MATAN Pemalang) juga menambahkan, “Semangat anak muda dalam berkarya dan berinovasi memang harus mempunyai wadah yang tepat kemudian dikembangkan sehingga berguna dan bermanfaat untuk masyarakat luas baik melalui berorganisasi maupun dalam komunitas-komunitas tertentu. Kesadaran kolektif manusia yang semaki tinggi dengan kesamaan latar belakang maupun aktivitas-aktivitas tetentu dapat mejalin ikatan emosional yang baik. Oleh karea itu, sebagai anak muda yang mempunyai kesadaran penuh dalam berorganisasi maupun dalam sebuah komunitas harus sadar akan peran dan kedudukannya, sehingga mempunyai tanggung jawab dan kesadaran tanpa paksaaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di dalam organisasi maupun komunitas tertentu. Matan Pemalang adalah sebuah wadah anak-anak muda yang megamalkan thoriqoh mempunyai ciri khas tesendiri yang bebeda dengan organisasi kepemudaan maupun ormas lainnya yang mempunyai karakteyang melekat pada setiap anggotanya. Sedangkan hal yang menonjol pada organisasi MATAN keterikatannya pada guru.[Riska Arvianti]