Fungsi Khalwat dalam Perspektif Tasawuf

Khalwat adalah proses yang ditempuh salik untuk menempuh jalur tasawuf. Khalwat terdiri dari dua macam khalwat, yaitu khalwat umum dan khalwat khusus.

September 15, 2023 - 12:24
Fungsi Khalwat dalam Perspektif Tasawuf

Khalwat adalah proses yang ditempuh salik untuk menempuh jalur tasawuf. Khalwat terdiri dari dua macam khalwat, yaitu khalwat umum dan khalwat khusus.

Khalwat umum adalah seorang mukmin menyepikan dirinya untuk berzikir kepada Allah Ta’ala dengan lafal apa saja, atau membaca Al-Qur’an atau untuk melakukan muhasabah dan juga bertafakur tentang penciptaan Langit dan bumi.

Adapun khalwat khusus adalah khalwat yang bertujuan untuk sampai pada maqam Ihsan dan makrifat. Khalwat tingkatan ini tidak dapat dilakukan tanpa bimbingan seorang Murysid yang Arif Billah. Dialah yang mendiktekan lafal zikir tertentu kepada muridnya. Kemudian mursyid tersebut terus menjaga hubungan dengan muridnya, untuk menghilangkan keraguan yang ada dalam hatinya. Ia juga harus memotivasi muridnya itu agar sampai pada tingkatan makrifat, melenyapkan segala hijab dan bisikan dalam jiwanya dan membawanya dari alam Khalqiyah ke alam Uluhiyah.

Seorang murid tidak boleh beranggapan bahwa Khalwat adalah akhir pendakian (Manazil). Khalwat tidak lain hanyalah langkah awal dalam perjalanan menuju Allah. Setelah melakukan khalwat pertama, seorang murid dituntut untuk melakukan khalwat-khalwat berikutnya. Ia juga harus melakukan mujahadah yang panjang dan muzakarah secara terus-menerus bersama mursyidnya dengan penuh semangat, jujur dan istiqamah.

Selain itu, seorang murid harus terus melakukan zikir dengan Isim Ismu Dzat ‘الله الله الله’ pada pagi dan petang hari, serta pada waktu luang yang dimilikinya, sehingga ia dapat berinteraksi secara terus menerus kepada Allah. Dengan demikian, dia telah menggabungkan dua tingkatan Ihsan, yakni muraqabah dan musyahadah sebagaimana diisyaratkan Oleh Nabi Muhammad Saw. dalam sabdanya,

“Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Sekiranya engkau tidak melihat-Nya, maka Allah melihatmu.” (HR. Bukhari).

Khalwat (menyepi dari selain Allah) memiliki sepuluh faedah, yaitu:

1. Khalwat dapat menyelamatkan seseorang dari penyakit lisan, barangsiapa menyendiri, maka dia tidak memiliki lawan bicara

2. Khalwat dapat menyelamatkan seseorang dari beragam penyakit yang ditimbulkannya oleh pandangan mata

3. Khalwat dapat memelihara dan menjaga hati dari hasrat riya’, ingin dipandang orang lain, mencari simpati dan penyakit batin lainnya

4. Khalwat dapat mendatangkan zuhud dari dunia dan sifat qana’ah terhadap sesuatu sesuatu

5. Khalwat dapat menyelamatkan seseorang dari pergaulan dengan manusia-manusia jahat. Sebab bergaul dengan mereka dapat mendatangkan kerusakan yang sangat fatal

6. Khalwat bisa melahirkan konsentrasi untuk beribadah dan berzikir serta ketetapan hati untuk bertakwa dan berbuat kebajikan

7. Khalwat bisa mendatangkan hati yang tulus sehingga dapat merasakan manisnya kelezatan ketaatan dan lezatnya munajat

8. Khalwat merupakan rekreasi bagi hati dan badan. Sebab hidup dengan manusia dapat mendatangkan keletihan hati

9. Orang yang berkhalwat memelihara diri dan agamanya dari keterjerumusan dalam berbagai kejahatan dan permusuhan

10. Orang yang berkhalwat dapat tekun melakukan ibadah, tafakur dan i’tibar.

Penulis: Budi Handoyo (Dosen STAIN Teungku Diruendeng Meulaboh Kabupaten Aceh Barat)
Editor: Khoirum Millatin
Sumber:
Kitab Haqa’id at-Tashawwuf, Dar At-Taqwa, Damaskus hal 218
Kitab Iqazhul Himam fi Syarh Al-Hikam Juz I, Dar Al-Kotob Al-ilmiyah, Beirut hal 51