Empat Mayat Yang Utuh di Dalam Kubur Menurut Habib Luthfi

September 24, 2023
Empat Mayat Yang Utuh di Dalam Kubur Menurut Habib Luthfi

Mati merupakan hal yang Haq/ Benar, kullu nafsin dzaaiqatul mauut (setiap yang memiliki jiwa pasti mengalami mati). Pada umumnya Ketika seseorang wafat, maka tubuhnya akan mengalami evolusi hingga akhirnya tidak ada yang tersisa dari jasadnya. Jika sudah mati, maka jasad akan membusuk dalam tanah.

Namun ada hadis riwayat (HR) Bukhari Muslim, menerankan Rasulullah Saw menjelaskan  bahwa ada sepuluh golongan orang yang mayatnya tidak busuk dan tudak hancur akan bangkit dalam keadaan tubuh seperti semula pada hari kiamat :

1. Para nabi.

2. Para ahli jihad fisabilillah.

3. Para alim ulama yang menegakkan kalimat Allah.

4. Para syuhada yang sentiasa memperjuangkan Islam.

5. Para penghafal Alquran dan beramal dengan Alquran.

6. Imam atau pemimpin yang adil dalam menegakkan syariat Allah.

7. Muadzin yang tidak meminta imbalan.

8. Wanita yang meninggal sewaktu melahirkan anak serta senantiasa taat pada perintah Allah.

9. Orang mati dibunuh atau dianiaya karena mempertahankan kehormatan diri dan agama.

10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa hidup di dunia.  (HR Bukhari Muslim).

Sedangkan ditegaskan juga oleh Maulana Habib Luthfi Bin Yahya, bahwa mayat yang di dalam kuburnya utuh, yang dijamin oleh Allah Swt adalah:

1. Mayat orang yang hafal Al-Quran

2. Mayat orang yang tidak pernah batal wudhu’

3. Mayat orang yang tidak pernah lepas membaca shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw

4. Mayat orang yang tidak pernah meninggalkan bangun malam untuk shalat malam.

Inilah orang-orang yang meninggal, namun jasadnya tidak rusak di dalam kuburnya. Termasuk juga di dalamnya adalah yang mati syahid karena berjuang di jalan Allah swt sesuai ketentuan yang digariskan syari’at Allah swt. Adapun mati syahid yang di luar berjuang di jalan Allah swt, pun ada. Diantaranya adalah mati terbakar, mati tenggelam, mati sakit perut, mati karena melahirkan, semua itu termasuk mati syahid.

Bagaimana kalau ada orang yang mendadak sakit perut kemudian meninggal, namun orang tersebut tidak menjalankan perintah Allah swt? Apakah ia juga tergolong mati syahid juga? Orang itu tidak bisa dikatakan mati syahid, karena orang yang mati syahid ada ‘standartnya’. Sebagaimana perumpamaan, kalau orang mau makan, ada piringnya dahulu. Entah piring itu terbuat dari kaca, plastik, melamine atau lainnya, namun bisa mewadahi makanan untuk dimakan.

Mengapa pada kasus sebuah makam yang dibongkar, ia jelas jelas seorang copet kok jasadnya masih utuh? Ini perlu diselidiki terlebih dahulu, sudah berapa lama jasad tersebut dikebumikan? Kalau masih sehari dua hari, ya pasti saja masih utuh. Kecuali setelah sebulan dua bulan dibongkar jasadnya masih utuh, itu adalah suatu keanehan. Ketahuilah bahwa orang yang merugikan agama, masyarakat, pemerintah dan negara secara umum, tidak lepas dari hukum pembusukan alam.

Namun ada pula beberapa tanah di bumi ini yang memang mengandung dzat-dzat tertentu, sehingga jasad yang meninggal masih utuh dalam beberapa bulan. Ada kadar tanah tertentu yang bisa membuat jasad tidak cepat rusak. Kalau tempatnya dingin, kadar belerang dan kapurnya hanya sedikit, jadi tidak cepat menghancurkan jasad. Sedangkan tanah yang kandungan belerangnya dan panasnya tinggi, maka cepat menghancurkan jasad di dalam kubur. Tanah yang kandungannya basah, juga cepat menghancurkan jasad yang ada di dalam tanah.

Hanya perlu dimengerti, bahwa jasad yang utuh itu tidak seperti utuhnya jasad orang yang hafal al-Qur’an atau selalu ‘memegang’ wudhu’ (tidak batal wudhu’). Sebab yang haq adalah haq dan yang bathil adalah bathil.