Open House Pengamal Tarekat Se-Sumut dan Launching Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam

Deli Serdang, JATMAN Online - Rumah Suluk Baitul Jafar Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah menyelenggarakan kegiatan open house dan silaturahmi Mursyid, Tuan Guru, dan Syekh-Syekh Tarekat Muktabarah se-Sumatera Utara dan Aceh pada hari Minggu, (28/04/24).
Acara ini dilaksanakan untuk mempererat tali silaturahmi antara para pengamal tarekat di Sumatera Utara dan Aceh, sekaligus dalam rangka halal bi halal Idul Fitri 1445 H.
Tak kurang dari 850 orang hadir dalam kegiatan ini, seperti Mursyid, Tuan Guru, Syekh tarekat, khalifah, dan jamaah dari berbagai tarekat yang bernaung dalam wadah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An-Nahdhliyah Sumatera Utara (JATMAN Sumut) antara lain dari Tarekat Naqsyabandiyah dan Tarekat Sammaniyah, yang berasal dari Kota Medan, Kab. Deli Serdang, Kab. Mandailing Natal, Kab. Batu Bara, Kab. Simalungun, Kab. Tapanulis Selatan, Kab. Langkat, Aceh, Padang (Sumatera Barat), dan Malaysia, juga hadir beberapa tokoh masyarakat antara lain Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), serta Kaprodi dan Dosen-Dosen Program Studi Metafisika UNPAB.
JATMAN merupakan payung organisasi bagi para pengamal ilmu tasawuf dari berbagai tarekat, yang telah berdiri sejak tahun 1957. Sementara untuk JATMAN Sumut sendiri terbentuk pada tahun 2023, yang ditandai dengan pelantikan Idaroh Wustho (Pengurus Tingkat Cabang) Se-Sumatera Utara untuk masa Khidmat 2023-2028, yang dilaksanakan di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara pada bulan Juni 2023 yang lalu.
Merajut Semangat Persatuan
Dr. H. Syekh Ahmad Baqi Arifin SH., MBA., MM., pimpinan Alkah Dzikir dan Rumah Suluk Baitul Jafar Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah, dalam sambutan pembukaan acara menyampaikan ucan terima kasih atas kehadiran para Mursyid, Tuan Guru, Syekh-Syekh Tarekat, para khalifah, serta jamaah tarekat yang hadir.
“Acara ini kami selenggarakan untuk mempererat ukhuwah islamiyah di antara para pengamal tarekat, sekaligus sebagai kegiatan lanjutan pasca dilantiknya Idaroh Wustho JATMAN Sumut,"ungkapnya.
Dr. H. Syekh Ahmad Baqi Arifin yang juga menjabat sebagai Rois Ifadliyah JATMAN Sumut menjelaskan lebih lanjut, bahwa silaturahmi di bulan Syawal ini sekaligus menjadi momentum yang tepat untuk kembali merajut semangat persatuan dan kesatuan di antara para pengamal tarekat, bagi umat Islam, dan untuk semua komponen bangsa, terkait dengan telah berakhirnya pesta demokrasi Pemilu 2024, yang mungkin sempat membuat adanya kerenggangan hubungan di antara masyarakat Indonesia.
Senada dengan hal tersebut, Tuan Guru Syekh Dr. H. Zikmal Fuad, MA, mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah Babussalam Basilam Kabupaten Langkat, menyambut baik acara ini.
"Semoga niat acaranya tercapai dan Insya Allah diberkahi Allah Swt,” harapnya.
Lembaga Ilmiah Metafisika
Dalam rangkaian acara open house dan silaturahmi ini juga dilaksanakan peluncuran kembali Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI). Lembaga ini bergerak dalam menumbuhkembangkan kajian, merumuskan pemikiran, melakukan penelitian dan mengaplikasikan praktek dari ilmu metafisika tasawuf Islam, melalui kaidah dan metode ilmiah yang tersistematika serta terukur, dan sejalan dengan landasan Al-Qur’an, Hadits, serta ijma ulama, sebagai bagian penting dalam ranah keilmuan Islam yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
"LIMTI pada mulanya didirikan oleh (alm.) Prof. DR. H. Sayyidi Syekh Kadirun Yahya sekitar tahun 80-an, untuk mengembangkan metode pendekatan ilmiah dalam ruang lingkup metafisika tasawuf Islam, sebagai suatu konsepsi strategis untuk berkontribusi mewujudkan masyarakat Islam yang rahmatan lil’alamin. Kini struktur dan gerak keorganisasian dari LIMTI telah dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan zaman," ungkap Dr. H. Syekh Ahmad Baqi Arifin yang juga adalah cucu dari Syekh Kadirun Yahya.
Prof. DR. H. Sayyidi Syekh Kadirun Yahya adalah pelopor di kalangan ulama sufi dunia, yang mengawinkan tasawuf sebagai ilmu kerohanian dalam Islam dengan ilmu eksakta, bahkan menjadikannya sebagai kurikulum resmi dalam pendidikan perguruan tinggi.
Pada tahun 1956 Syekh Kadirun Yahya mendirikan Akademi Metaphysika di Medan, yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) pada 1961, di mana terdapat Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika di kampus tersebut, sehingga UNPAB menjadi satu-satunya perguruan tinggi di dunia yang memiliki fakultas metafisika.
Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) yang saat ini juga menjabat sebagai Rais Majlis Ifta’ Wal Irsyad JATMAN Sumut, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE., MM., menjelaskan bahwa LIMTI sangat erat dengan pemikiran Syekh Kadirun Yahya.
"LIMTI sangat erat hubungannya dengan Program Studi Metafisika UNPAB, maka LIMTI dan Prodi Metafisika ini berupaya untuk mengkaji secara ilmiah pemikiran-pemikiran Syekh Kadirun Yahya, termasuk implementasinya dalam menggali energi tak terhingga yang tersimpan dalam zikrullah," katanya.
Meriset Zikrullah
Implementasi tasawuf dalam praktik pengamalan tarekat, dirumuskan oleh Syekh Kadirun Yahya sebagai metode dan teknologi untuk bermunajat kepada Tuhan, yang eksak dan terukur, di mana para pengamal tarekat diharapkan akan dapat memastikan dan mengukur, bagaimana ibadah yang dilakukannya 'terkoneksi' dengan 'frekuensi' atau 'channel' Tuhan. Tentang frekuensi dan channel inilah yang menjadi jawaban terhadap khilafiyah selama berabad-abad di dunia Islam, di mana ada sebagian umat Islam menentang praktek-praktek tasawuf, yang saat itu memang belum bisa dijelaskan dengan logika dan ilmu pengetahuan. Namun kini semua itu bisa terjawab dengan ilmiah.
Dalam era modern yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, agama harus mampu mengedepankan logika berpikir dan pembuktian-pembuktian ilmiah. Jika tidak, maka agama akan ditinggalkan oleh pengikutnya, seperti yang banyak terjadi di negara-negara barat. Melalui pendekatan metafisika eksakta, agama tidak lagi menjadi dogmatik, melainkan bisa dijelaskan dalam ranah ilmu fisika yang ditingkatkan masuk ke dalam dimensi yang lebih tinggi.
"LIMTI saat ini dikembangkan sebagai wadah ilmiah yang bisa dimanfaatkan bersama bagi para pengamal tasawuf dari berbagai tarekat, untuk dapat meriset secara saintifik dan terukur, mengenai metodologi zzikrullah yang dilakukan, baik yang dikerjakan secara personal maupun berjamaah, seperti apa dampaknya, baik bagi pribadi pelakunya maupun bagi lingkungan sekitarnya," pungkas Dr. H. Syekh Ahmad Baqi Arifin saat menutup sambutannya dalam peluncuran kembali LIMTI.
Kegiatan berdurasi 3 jam yang dimulai selepas Zuhur ini dilaksanakan di Alkah dan Rumah Suluk Baitul Jafar, yang berlokasi di Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pewarta: Bachtiar Djanan
Editor: Khoirum Millatin