DPC PETANESIA Kota Pekalongan Periode 2021–2026 Resmi Dilantik

Pekalongan, JATMAN.OR.ID: Dewan Pimpinan Cabang Pecinta Tanah Air Indonesia (DPC PETANESIA) Kota Pekalongan Periode 2021–2026 resmi dilantik di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan dan Ruang Paripurna DPRD Kota Pekalongan, Selasa (01/06).
Acara Pelantikan DPC PETANESIA Kota Pekalongan tersebut sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2021 yang mana dihadiri oleh 141 Pengurus DPC, Walikota dan Wakil Walikota Pekalongan, Ketua DPRD, Komandan Kodim, dan jajaran Forkompimda serta tokoh masyarakat.
Berhubung masih dalam suasana pandemi Covid 19 acara tersebut dibagi menjadi 2 tempat yaitu Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan Sebagai Tempat Utama dan Sebagian di Ruang Paripurna DPRD Kota Pekalongan.
Acara pelantikan tersebut diawali dengan Pembukaan, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Membacakan Teks Pancasila yang dipimpin oleh Komandan Kodim 0710 Kota Pekalongan, Prosesi Pelantikan DPC PETANESIA Kota Pekalongan yang mana dilantik oleh Habib Abu Bakar al-Athas selaku Pengurus DPP PETANESIA, Launcing Mars PETANESIA yang merupakan ciptaan Habib Luthfi bin Yahya Zainal Muhibbin dan Habib Hasyim Abubakar Yahya, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Ketua DPC PETANESIA Kota Pekalongan, DPW PETANESIA Jawa Tengah, DPP PETANESIA, Ketua DPRD dan Walikota, dilanjutkan dengan Santunan Kepada Pejuang Veteran, Serta Tausiah Kebangsaan oleh Ketua Dewan Fatwa Kebangsaan DPC PETANESIA Kota Pekalongan Dr. KH. Imam Khanafi, M.Ag yang juga merupakan Pengurus JATMAN, diakhiri Do’a Penutup oleh Ustad Lukman Hakim, S.Pd.I yang merupakan Sekretaris Dewan Fatwa Kebangsaan DPC PETANESIA Kota Pekalongan.
Sukirno, S.STP,. MM selaku Ketua DPC PETANESIA Kota Pekalongan menuturkan dalam sambutan bahwa acara pelantikan DPC PETANESIA Kota Pekalongan ini disusun serangkaian dengan memperingati Hari Lahir Pancasila, yang mana diawali dengan acara ziarah ke Taman Makam Pahlawan Prawira Reksa Negara Kota Pekalongan pada pagi hari bersama TNI.
Dalam kesempatan sambutan selanjutnya H.M. Munir mewakili Pengurus DPW PETANESIA Jawa Tengah menyampaikan pesan Maulana Habib Lutfi bin Yahya bahwa Petanesia murni ormas kebangsaan dan tidak akan pernah menjadi partai politik.
“Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan pesan Maulana Habib Luthfi bin Yahya bahwa PETANESIA adalah murni ormas kebangsaan yang tidak berafiliasi pada partai politik manapun dan tidak akan pernah menjadi partai politik. PETANESIA adalah wadah yang digagas Maulana Habib Luthfi untuk mewadahi semua etnis, suku, golongan, semuanya boleh gabung menjadi anggota PETANESIA kecuali satu, yaitu golongan radikalisme dan anti nasionalisme,” tutur Ketua DPW PETANESIA Jawa Tengah
Dr. Atho’illah, MA selaku Wakil Ketua DPP PETANESIA dalam sambutan mewakili DPP PETANESIA menambahkan pesan Habib Luthfi dalam menggagas PETANESIA bahwa ada elemen penting yang perlu disampaikan, pertama pentingnya sejarah bangsa, kedua cinta tanah air, dan ketiga bela negara. Sehingga PETANESIA dalam kebijakan dan pergerakannya berkomitmen mempertebal nilai kebangsaan, meningkatkan toleransi, menguatkan kebhinekaan, meningkatkan ekonomi kerakyatan, serta menjaga persatuan dan kesatuan Indonesa.
Ketua DPRD Kota Pekalongan Azmi Basyir menyampaikan dalam sambutan bahwa apapun kegiatan PETANESIA bersama pemerintah akan support penuh dan terus bersinergi agar menjadi ormas besar dan terbaik di Kota Pekalongan.
“Saya baik secara pribadi maupun lembaga DPRD bersama Pemerintah yaitu Walikota akan support penuh dan terus bersinergi apapun kegiatan PETANESIA, sehingga organisasi ini bisa terus besar dan berkarya sesuai dengan visinya yaitu terwujudnya bangsa yang berjiwa patriot, cinta tanah air, berkarakter dan toleran dalam kebinekaan untuk memertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” papar Ketua DPRD Kota Pekongan.
Sejalan dengan Ketua DPRD, Walikota Pekakongan H.A Afzan Arslan Djunaid, SE menuturkan akan selalu support dan berharap kepada PETANESIA untuk terus mengawal keutuhan NKRI sesuai pesan Maulana Habib Luthfi agar senantiasa cinta tanah air, sehingga PETANESIA betul-betul menjadi PETANESIA yang tidak hanya sekedar kata, namun yang terpenting adalah pergerakan dan tindakan nyata untuk benar-benar mencintai tanah air Indonesia dari hal-hal kecil yang ada disekitar lingkungan kita sampai kepada hal yang besar.
Dalam tausiyah kebangsaan Dr. KH Imam Khanafi, M.Ag mengajak para hadirin khususnya Pengurus PETANESIA disegala tingkatan agar senantiasa bersyukur atas adanya PETANESIA.
“Mari kita semua mensyukuri nikmat Allah. Bahwa Allah sudah menurunkan sebuah wadah bagi pihak-pihak yang ingin memperjuangkan terwujudnya cita-cita bangsa yaitu PETANESIA. ini yang patut kita syukuri. Ditengah-tengah Indonesia mendapatkan cobaan di berbagai macam bidang, ditengah-tengah kita mendapatkan serangan radikalisme dan fundamentalisme yang merongrong martabat bangsa, ternyata ada tokoh bangsa sekaligus tokoh dunia yaitu Maulana Habib Luthfi bin Yahya yang membentuk wadah para pecinta bangsa ini yaitu PETANESIA,” papar Ketua Dewan Fatwa Kebangsaan dalam tausiyah.
Dalam tausiyahnya Beliau menambahkan bahwa PETANESIA bukan wadah sembarangan melainkan untuk solusi problematika kebangsaan.
“PETANESIA ini bukanlah wadah sembarangan, ini wadah yang sesungguhnya diturunkan oleh Allah melalui Guru Agung, Guru Mursyid Thoriqoh Mu’tabaroh An Nahdliyyah yaitu Maulana Habib Luthfi bin Yahya untuk menyelamatkan bangsa ini, untuk memberikan solusi bagi problematika kebangsaan ini. Karena kalau sudah cinta berbicara tidak ada yang tidak mungkin. PETANESIA ini merupakan wadah bagi orang yang sudah mendapatkan mahabbah. Manusia yang sudah tercerahkan oleh Allah didalam hatinya bahwa hidupnya punya cita-cita yang lebih luhur daripada membesarkan diri dan keluarganya yaitu cita-cita bangsa,” tutur Beliau Pengurus JATMAN
Dalam akhir tausiyah beliau memberikan bekal 5 hal untuk Pengurus PETANESIA dan Hadirin dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air pada masyarakat, yaitu:
- Sosialisasikan dan gencarkan narasi cinta bangsa di sosial media
- Edukasi baik formal, informal maupun non formal untuk menjadikan pancasila sebagai pelajaran atau materi wajib
- Pemberdayaan Masyarakat melalui peningkatan sumber daya manusia maupun pemanfaatan sumber daya alam
- Pembudayaan dengan memberikan tauladan kepada masyarakat
- Sinergitas antar setiap elemen bangsa
[Lukman]