Webinar Program Kolaborasi Lembaga Ekonomi dan Cinta Tanah Air JATMAN, Indonesia Darurat Breeding?

September 19, 2023 - 16:27
Webinar Program Kolaborasi Lembaga Ekonomi dan Cinta Tanah Air JATMAN, Indonesia Darurat Breeding?

Musyawarah kubro (Musyawarah Nasional) Jam’iyyah ahlith thoriqoh al mu’tabaroh an nahdliyyah (JATMAN) telah berlangsung dengan khidmat sekaligus meriah pada tanggal 12-14 Maret 2022 di Bengkulu.

Menjelang Munas tersebut, tepatnya pada hari senin, 7 Maret 2022 Tim Kolaborasi Lembaga Ekonomi dan Lembaga Cinta Tanah Air, Pengurus Pusat Jatman mengadakan Webinar yang bertujuan untuk mensosialisasikan program tim kolaborasi sekaligus menjadi sarana sosialisasi kegiatan Munas Jatman 2022 di Bengkulu.

Webinar yang diprakarsai oleh Bramada Winiar Putra selaku ketua Tim Kolaborasi sekaligus ketua Lembaga Ekonomi Pengurus Pusat JATMAN membuka sesi webinar dengan mengusung tema paparan presentasi pertama adalah “Indonesia Darurat Breeding” sebagai bentuk perhatian sekaligus dukungan kepada bangsa Indonesia untuk mampu mewujudkan kedaulatan peternakan.

Ternak tidak hanya merupakan komoditi pangan strategis tetapi merupakan bagian esensial dari aktivitas dan ibadah muamalah umat Islam. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian bahwa Indonesia saat ini dalam kondisi darurat breeding. Paparan yang disajikan oleh Anthony Usman yang memiliki pengalaman beternak di Brasil dan Australia ini membuka wawasan jamaah dan masyarakat umum tentang pentingnya kedaulatan ternak bagi bangsa maupun umat.

Diskusi menjadi semakin interaktif memasuki paparan kedua dengan tema “Introduksi Wakaf Produktif” yang disampaikan oleh KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D.

Ia memberikan gambaran secara umum seperti apa wakaf produktif. Diskusi ini begitu antusias direspon oleh peserta terutama pada pembahasan ragam wakaf mulai dari wakaf asset, wakaf uang, wakaf melalui uang, wakaf manfaat, wakaf profesi dan wakaf pengalihan hak. Diskusi kembali mengarah secara alami oleh para peserta webinar bagaimana peran wakaf ini dalam membangun peternakan nasional.

Salah satu titik krusial dari wakaf produktif adalah feasibility usaha agar nilai awal wakaf tidak berkurang. Sesi ketiga yang membahas tentang ‘Feasibility dan Permodalan” yang disajikan oleh Deni Suwargana menyambung materi berikutnya, membahas tentang bagaimana jamaah dapat mengelola usaha secara professional, fungsi pencatatan menjadi salah satu aspek utama dalam keberhasilan usaha. Materi ini begitu serasi dengan sesi lanjutan yaitu “Traceability pada Usaha Kerakyatan” yang disajikan oleh Sodik Ihwan. Pada sesi ini diperkenalkan tentang konsep digital recording berbasis RFID sebagai bentuk teknologi milenial yang sangat mudah diadopsi dan diterapkan dalam kegiatan usaha kerakyatan, mulai dari peternakan, pertanian, hingga pengolahan hasil dapat dirunut dengan lebih baik melalui teknologi digital recording tersebut.

Semakin seru webinar yang berlangsung ketika sesi berikutnya, untuk pertama kalinya diperkenalkan konsep ‘Cattle Estate” oleh Dr. Ir. Afton Atabany, M.Si. selaku ketua CENTRAS IPB. Cattle Estate yang merupakan implementasi nyata dari konsep usaha korporasi bidang peternakan ini begitu antusias direspon oleh peserta webinar. Para peserta menilai konsep Cattle Estate ini sangat realistis dan harus segera direalisasikan untuk berdiri.

Rangkuman dari seluruh sesi, ditutup begitu elegan oleh pak lurah Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm. dengan sesi penutup bertema “Membangun Negara Melalui Desa”. Tema yang disajikan begitu dalam untuk mengembalikan desa tidak hanya sebagai sumber nilai keluhuran bangsa tetapi juga sebagai sumber awal aliran ekonomi dan kehidupan bangsa.

Webinar ini akan terus ditindaklanjuti pasca Munas JATMAN Bengkulu untuk dapat direalisasikan menjadi program-program nyata yang memberikan manfaat bagi umat.

Pewarta: Afdhol
Editor: Khoirum Millatin