Keistimewaan Bulan Rajab Menurut Ulama Sufi

Pada beberapa kesempatan lalu, ketika ulama sufi sekaligus mufti asal Yordania, Syekh Aun al-Qaddumi berkunjung ke Pekalongan, beliau sedikir menjelaskan bagaimana keutamaan Bulan Rajab bagi umat manusia.
Pada bulan tersebut, kita dianjurkan untuk berkurban dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan cara apapun salah satunya adalah umrah, karena Nabi Muhammad saw. setelah diangkat menjadi rasul melakukan haji satu kali dan umrah empat kali, salah satunya di Bulan Rajab. Maka dari itu, banyak ulama yang mensunahkan umrah pada Bulan Rajab.
Termasuk salah satu peristiwa penting yang ada di Bulan Rajab, yaitu ketika Allah memperjalankan Nabinya yang dikenal dengan Isra’ Mi’raj, di mana pada perjalanan tersebut Allah tunjukkan sebagian kebesarannya.
Isra’ dalam Bahasa Arab adalah perjalanan di waktu malam karena membawa rahasia (asrar), di mana dalam Bulan Rajab banyak sekali sirr atau rahasia dibandingan dengan bulan yang lain dan juga bulan yang istimewa bagi orang yang mendapat kemulian dari Allah Swt. serta bulan penuh istighfar. Pada bulan ini, para ulama setiap selesai shalat isya selalu membaca, “Rabbighfirli warhamni wa tub alayya (Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku dan terimalah taubatku)” sebanyak 70 kali.
Jika Bulan Ramadhan adalah bulan yang disunahkan shalat tarawih, maka sebagian ulama juga mengatakan bahwa Bulan Rajab adalah bulan yang disunahkan shalat tasbih. Shalat tasbih adalah hadiah dari Rasulullah saw. kepada pamannya Abbas, di mana melalui wasilah shalat tasbih tersebut akan mendapat ampunan dari Allah Swt. atas dosa yang telah lalu maupun yang akan datang, yang tertutup maupun yang terlihat.
Sementara itu, Syekh al Maghrabi dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan keistimewaan Bulan Rajab yang tidak dimiliki oleh bulan yang lain karena pada bulan tersebut, ada pertemuan hamba Allah yang paling mulia dengan Tuhannya. Beruntungnya bagi kita karena sang hamba tersebut masih menghendaki kembali kepada umatnya meskipun sudah bersama cinta sejatinya.
Sehingga menurutnya, Bulan Rajab memiliki dua keistimewaan. Pertama, bulan mi’rajnya Nabi Muhammad saw. kepada Allah Swt. yang dipahami sebagaiman konteks awalnya. Kedua, bulan yang penuh pemberian dari Allah Swt. karena sebab mi’rajnya Nabi Muhammad saw., umatnya juga mendapatkan kesempatan yang sama yaitu melalui shalat lima waktu.
Oleh karena itu, setiap kali shalat, kita membaca tahiyat dan salam sebagaimana yang diucapkan Nabi ketika mi’raj menemui Allah,
“Attahiyyatul mubarakatus shalawatut thayyibatu lillah (Segala kehormatan, keberkahan dan doa yang baik hanyalah milik Allah)”.
Dan jawaban Allah kepada Nabi Muhammad adalah “Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh.(Keselamatan atasmu wahai Nabi, begitu pula dengan rahmat dan keberkahan dari Allah)”
Ketika mendapatkan salam dari Allah Swt, Nabi Muhammad saw. menginginkan setiap orang sampai akhir zaman, mendapatkan salam keselamatan berkah rahmat dari Allah Swt. sehingga beliau berkata, “Assalamu ‘alaina wa ala ibadillahis shalihin (Keselamatan bagi kami, dan juga bagi hamba-hamba Allah yang shalih)” .
Oleh sebab itu, sebagian ulama mengatakan bahwa shalat adalah mi’rajnya orang-orang yang beriman kepada Allah. Sehingga setiap kali kita shalat baik di tahiyat pertama maupun terakhir, kita perlu merenungi apa yang dibaca nabi Muhammad dan Allah Swt.