Adab-adab Berzikir

September 20, 2023
Adab-adab Berzikir

Berdzikir adalah salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan melalui zikir, Allah sudah menjamin ketenangan hati hambanya dari hiruk-pikuk dunia sebagaimana yang telah difirmankan dalam surat Ar Ra’du ayat 28 yang artinya:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”

Tapi, untuk mengawali berzikir, kita harus punya menjalani beberapa etika agar dampak positif zikir tersebut bisa merasuk ke dalam hati dan bermanfaat bagi kebersihan jiwa. Adapun langkah-langkah yang harus dipahami sebelum dan ketika berzikir adalah sebagai berikut:

  • Konsentrasi penuh

Konsentrasi  adalah bagian dari merendahkan diri di hadapan Allah. Ketika berzikir, hamba diminta untuk melupakan segala pekerjaan duniawi serta meminimalisir gerakan-gerakan yang tidak penting agar fokus pada tujuan awal tetap terjaga

  • Memperkecil Suara

Yang dimaksud pada poin kedua adalah volume suara berada diantara diami dan keras yaitu sedang-sedang saja. Kecuali memang sedang berada dalam majelis zikir khusus yang menggunakan zikir jahri

  • Kesadaran Penuh

Alangkah baiknya jika orang yang berzikir, memusatkan pikirannya pada apa yang diharapkan. Jika sudah mulai mengantuk atau merasa bosan, maka dianjurkan untuk memperbaharui wudhu dan berpindah posisi duduk agar hamba tetap berada dalam keadaan sadar dan tidak tidur

  • Memilih Waktu yang Pas

Pemilihan waktu dalam berzikir bisa memengaruhi tingkat konsentrasi serta kekhusyukan. Waktu terbaik untuk berzikir adalah ketika waktu sahur, yaitu setelah bangun tidur. Kemudian di pagi hari dan di sore hari pada hari Jumat

  • Memilih Tempat yang Pas

Selain memilih waktu, tempat juga menjadi salah satu penunjang kekhusukan berzikir. Utamanya adalah di masjid. Namun jika tidak, yang penting tempat tersebut suci dari najis dan jauh dari keramaian

  • Menghadirkan Hati ketika Berzikir

Orang yang melakukan zikir, tentu memiliki ambisi untuk mencapai apa yang diharapkan. Agar hati dan bacaan zikir menyatu, maka bukan hanya lisan yang digunakan untuk membaca lafaznya, melainkan hati juga harus digunakan untuk memahami makna dari apa yang dibaca. Supaya keduanya terhubung dan saling memengaruhi di dalam otak

Adab-Adab Berzikir
  • Bersuci dan Menghadap Kiblat

Poin ini adalah yang paling utama sebelum dilakukannya zikir. Meskipun seluruh ulama bersepakat bahwa boleh melafalkan zikir dari dalam hati bagi orang yang memiliki hadas, tetapi ada sebagian ulama yang melarang melafalkan zikir yang menggunakan ayat-ayat Al-Quran  bagi orang yang sedang berhadas.

  • Adanya Kesesuaian Bacaan ketika Zikir Berjamaah

Zikir yang dilakukan bersama-sama harus berdasarkan bacaan yang sama. Tidak ada yang boleh mendahului ataupun mengakhiri, apalagi menambah dan mengurangi bacaan. Maka ketika salah satu jamaah ada yang tertinggal bacaanya, maka hendaklah ia tetap mengikuti bacaan jamaah-jamaah yang lain

  • Zikir Dapat Berpengaruh pada Perilaku

Ketika zikir menjadi kegiatan yang terus-menerus dilakukan, maka dampaknya akan terlihat pada kebiasaan pelaku zikir. Hal yang paling signifikan adalah bagaimana ketika bersosialisasi dengan sesama manusia. Pelaku zikir akan memiliki akhlak yang baik serta bersungguh-sungguh dalam menghambakan diri kepada Allah Swt.

Diterjemahkan dari Kitab Radd al Bala’ Bi adz Dzikri karya Mushthafa Syaikh Ibrahim Haqqi.[Khoirum Millatin]