4 Keutamaan Taubat yang Jarang Diketahui

Setiap muslim apabila melakukan perbuatan salah, buruk, tercela atau berbuat maksiat maka ia wajib bertaubat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata taubat diartikan sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan.
Secara bahasa, kata taubat berasal dari bahasa Arab yang artinya kembali. Secara istilah, taubat adalah kembali dari maksiat kepada taat dan kembali kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Menurut Imam Nawawi, taubat adalah tindakan yang wajib dilakukan atas setiap dosa.
Jika ia melakukan kesalahan pada sesama manusia maka ia selain bertaubat kepada Allah, ia meminta maaf juga kepada orang tersebut.
Bertaubat tidaklah harus menunggu perbuatan dosa terlebih dahulu, tetapi setiap dosa harus segera ditaubati. Karena pada dasarnya manusia yang hidup di dunia ini tidak pernah luput dari kesalahan. Baik kesalahan dhahir yang terlihat mata maupun kesalahan bathin yang dilakukan hati. Sebagaimana Rasulullah saw pernah menerangkan hal ini kepada Abdillah bin Mas’ud “Barang siapa bertaubat tetapi tidak meninggalkan kesombongan dan kecongkakannya, berarti dia belum bertaubat”.
Di dalam taubat terdapat empat keutamaan di dalamnya yaitu:
Pertama, Meraih cinta Allah dengan cara cepat.
Di dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 222 dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang suka bertaubat dan mensucikan dirinya. Menurut ulama, ayat tersebut bermakna, kita harus sering melakukan Shalat Taubat kepada Allah. Taubat bukan hanya sekali, tapi harus dilakukan terus-menerus dan sering, karena manusia tidak pernah lupu dari berdosa, baik disengaja maupun tidak. Manusia adalah tempat salah dan lupa. Sebagaimana dalam Bahasa Arabnya yaitu Al Insan. Kata Al insan berasal dari tiga kata: anasa yang berarti melihat, meminta izin, dan mengetahui; nasiya yang berarti lupa; dan al-uns yang berarti jinak. Dengan cara bertaubat itulah kita bisa memohon ampun kepada Allah atas kesalahan dan kealpaan kita.
Bayangkan, diri seorang hamba yang berlumuran dosa, jauh dari Allah, tidak merasakan “getar kasih sayang Allah”, lalu dengan bertaubat kepada Allah, kita tiba-tiba bisa menjadi hamba yang sangat dekat kepada-Nya dan dicinta-Nya. Kita menjadi hamba yang setiap permintaan dan do’a-do’anya dikabulkan Allah, mendapatkan bimbingan berupa ilham dan inspirasi dari Allah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Alangkah dahsyatnya lompatan spiritual yang kita peroleh dengan bertaubat kepada Allah.
Kedua, Mendapatkan keuntungan dari Allah dengan cara cepat.
Dalam surah an-Nur ayat 31 dijelaskan bahwa bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Jika Allah sudah menjanjikan keuntungan, maka siapakah yang bisa mendatangkan kerugian kepada kita? Begitu juga sebaliknya, jika Allah sudah menahan rezeki kita, siapa yang sanggup memberi kita rezeki? Akan ada saja kondisi yang tidak sesuai dengan harapan dan perkiraan kita. Misalnya, kita sudah sepakatjanji untuk sebuah proyek. Tiba-tiba saja kesepakatan tersebut batal.
Ketiga, Ditutupi kesalahan-kesalahan kita oleh Allah dan dijanjikan masuk surga.
Dalam surah at-Tahrim ayat 8 dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman diperintahkan untuk bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya, mudah-mudahan tuhanmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Ketika kita bartaubat dengan sebenar-benarnya maka dosa-dosa kita pun akan dihapus. Sebagaimana dalam surah Nuh ayat 10 bahwa Allah Maha pengampun maka mohon ampunlah kepadaNya. Ust. Yusuf Mansur sering berkata di dalam ceramahnya “kalau surga akhirat kita dapatkan balasannya nanti, Ketika kita sudah meninggal, tapi surga di dunia kita dapatkan sekarang. Apa surganya mereka yang berutang? Yaitu lunasnya utang. Apa surga bagi mereka yang sakit? Yakni sembuh dari penyakitnya. Begitulah balasan bagi mereka yang mencari ridha Allah. Mereka yang bekerja dengan sungguh-sungguh menggapai kasih saying Tuhan. Mereka cinta kepada Tuhan dan Tuhan lebih cinta lagi kepada mereka. Mereka memuliakan Tuhan dan Tuhan lebih membuat hidup mereka semakin terhormat.
Keempat, mendapatkan petunjuk dari Allah dengan cepat.
Dalam surah Ar-Ra’d ayat 27 dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya. Kalau Allah memberikan petunjuk dan arahan kepada kita, maka apa pun yang kita lakukan insya Allah akan mendapatkan keberhasilan bahkan dalam hal yang kita kira akan mendatangkan kerugian sekalipun. Kalau Allah ridha kepada kita, kondisi yang kita sangka akan mendatangkan kerugian bisa berbalik memberikan keuntungan dan keselamatan besar bagi kita.