Pujian Syekh Muhammad Amin untuk Habib Luthfi bin Yahya

September 20, 2023 - 05:35
Pujian Syekh Muhammad Amin untuk Habib Luthfi bin Yahya

Pekalongan, JATMAN Online – Ada yang istimewa pada pelaksanaan Ngaji Kliwonan di Kanzus Shalawat pada hari ini, Jumat (12/08). Hadir di tengah-tengah para hadirin, Syekh Muhammad Amin, putra dari guru Habibuna Muhammad Luthfi bin Yahya, yaitu Syekh Sa’ad sewaktu menuntut ilmu di Mekkah dan melaluinya, Habibuna mendapatkan sanad Thariqah Sadziliyah Darqowiyah.

Pada kesempatan tersebut, Syekh Muhammad Amin dipersilakan oleh Habibuna untuk memberikan beberapa untaian kalimat dan nasihat kepada jamaah.

Menurutnya, hal itu sebetulnya tidak layak ia lakukan, namun karena untuk menghormati yang memerintah, maka Syekh Muhammad Amin berkata dalam Bahasa Arab kemudian diterjemahkan sebagai berikut,

“Sebenarnya saya tidak pantas berbicara di hadapan Habib Luthfi, tapi ini untuk mengerjakan perintah dan melakakukan apa yang diperintahkan, sebagaimana yang diajarkan oleh ulama-ulama, bahwa mengikuti perintah itu lebih mulia dari pada adab sendiri.”

Kemudian, Syekh Muhammad Amin menjelaskan isi al-Quran yang berisi perintah untuk memuliakan Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya, yang sangat tegas dengan orang kafir, namun saling mencintai antar sesama mereka. Mereka inilah yang memiliki bekas sujud, ruku’, yang artinya mereka adalah ahli shalat dan menegakkan apa yang diperintahakn Allah Swt. Sehingga nampak pada wajah mereka, cahaya sebagai tanda bahwa mereka adalah ulama, pewaris Nabi.

Pada ayat yang dijelaskan, ‘wa alladzina ma’ahum’, yaitu orang yang bersama mereka, tidak hanya terbatas oleh waktu, tapi juga berlaku hingga hari kiamat. Khususnya kepada orang yang meneladani Nabi Muhammad sebagaimana Habib Luthfi bin Yahya.

Selanjutnya Syekh Muhammad Amin, tak henti-hentinya memberikan pujian kepada Habib Luthfi, dengan mengatakan bahwa Habibuna adalah pewaris Nabi dan yang diwarisi adalah bagian dari Nabi. Sehingga jika umat ingin mencintai Nabi, maka sebelumnya lebih dahulu harus mencintai Habib Luthfi karena ia adalah bagian dari Nabi.

“Setiap manusia memiliki anak dan setiap anak adalah bagian dari ibu dan ayahnya. Begitupula seorang alim dan pendidik adalah bagian dari Rasulullah saw. Jika engkau memandangnya, maka engkau seakan memandang Nabi. Maka beruntunglah kalian semua karena Habib Luthfi berada di tengah-tengah kalian. Pandangan dari beliau akan menghidupkan hati yang mati sebagaiamana kalian yang beriman yang terkena ain, maka pandangan orang yang arif billah dapat menghidupkan, dan seseorang yang tertimpa penyakit ain dari orang yang hasad itu akan menyakiti. Namun, pandangan seorang mursyidlah yang akan menghidupkan. Oleh karena itu, beruntunglah kita yang mendapatkan pandangan beliau.”

Dalam sambutannya, Syekh Muhammad Amin juga menyampaikan jika seorang ayah dan ibu tentu amat menyayangi anak-anaknya, begitu pula yang dilakukan oleh ayah dan ibu ruhiyahnya.

“Dan seorang mursyid, adalah ayah dan ibu ruhiyah. Ruh adalah pondasi karena ruh tidak hilang dan tidak fana, adapun jasad manusia akan sirna. Maka hubungan atau ikatanmu dengan ayah dan ibu ruhiyahmu ini setinggi-tingginya hubungan, yang akan kekal selama-lamanya dan tidak ada penghujungnya.”

Syekh Muhammad Amin juga berpesan untuk kita semua agar berjalan dan mengikuti apa yang dilakukan oleh Habib Luthfi dan berpegang teguh kepadanya. Karena pewaris itu ibarat jalan lurus yang ditunjukkan oleh Allah Swt. dan bagaikan kapal yang menyelamatkan orang-orang beriman.

“Barangsiapa yang berpegang atau terikat padanya, maka ia akan selamat dan barangsiapa yang meninggalkannya, maka ia akan hancur”

Terakhir, Syekh Muhammad Amin mengajak jamaah untuk berdoa kepada Allah, semoga hati Habib Luthfi selalu dilembutkan untuk umat, karena hatinya adalah bagian dari hati Nabi Muhammad saw. dan pandangan habib adalah bagian dari Nabi Muhamaad saw. Dengan memandangnya, jamaah dapat merasakan seluruh cinta dan kasih sayangnya, termasuk doanya kepada orang yang bermaksiat.

Semoga kita semua mendapatkan kasih sayang dari Habib Luthfi dan mendapatkan keridhaannya. Sehingga kita semoga dapat dikumpulkan di bawah panji Rasulullah saw. di Surga Firdaus dan diperkenankan memandang wajah Allah Swt.