Peringati Harlah MATAN ke 9, MATAN UNNES Adakan Syiar Sholawat dan Thariqat

Semarang, JATMAN.OR.ID – Mengisi peringatan hari lahir MATAN yang ke-9, Pengurus Komisariat Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdhliyah Universitas Negeri Semarang (MATAN UNNES) mengadakan pembacaan maulid habsyi dan ratib haddad pada Kamis (14/01).
Kegiatan tersebut berlangsung di Musholla Baitul Muslimin Banaran sekitar kampus dengan memenuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Hal ini guna mematuhi kebijakan pemerintah yang mengharuskan menaati protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang diadakan.
Dalam menyelenggarakan acara tersebut, MATAN UNNES bekerja sama dengan UKM Rebana Modern (REMO) UNNES mengusung tema “Sinergi Cahaya Syiar Sholawat dan Thariqat di Bumi Konservasi”. Tema tersebut berdasarkan pada inti kegiatan antara dua organisasi dimana UKM REMO mempunyai tugas mensyiarkan sholawat dan MATAN yang mempunyai tugas mensyiarkan thariqat.
Acara yang dihadiri lebih dari 20 orang ini berlangsung begitu hikmah. Hal itu tampak saat mahallul qiyyam dimana banyak hadirin yang meneteskan air mata sebagai bentuk kerinduan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Dalam acara tersebut, Syahid Abede sebagai perwakilan dari MATAN UNNES mengatakan dalam sambutanya bahwa malam itu adalah peringatan hari lahir semua orang yang ada di situ.
“Malam ini adalah malam yang begitu luar biasa karena yang kita peringati adalah unsur yang ada dalam diri kita sendiri. Hari ini adalah hari lahirnya ruh MATAN didalam diri kita,” paparnya.
Ia menyebutkan bahwa hal tersebut didasari oleh kecintaan hadirin baik itu kader MATAN ataupun Remo terhadap Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Kecintaan tersebut dibuktikan ketika acara kliwonan, hampir keseluruhan fungsionaris MATAN dan REMO menghadiri acara teesebut dengan berangkat dini hari menggunakan motor.
“Saya yakin bahwa semua yang hadir disini mencintai dan berusaha mencintai Abah Luthfi. Seperti dini hari yang begitu dingin kita berangkat ke Pekalongan pakai motor untuk dapat memandang wajah beliau di acara kliwonan. Maka dari itu, ruh MATAN ada dalam diri kita,” jelasnya.
Diakhir sambutanya, ia menambahkan bahwa semangat para pendahulu REMO akan diadopsi untuk berjuang menegakkan panji MATAN di bumi konservasi dan mengajak fungsionaris yang akan demisioner di organisasi tersebut untuk bergabung di MATAN segingga terciptalah sinergi yang menjadi tema acara pada malam itu.
“Dahulu UKM REMO ini belum sebesar sekarang. Dengan semangat para pendahulunya, UKM ini menjadi salah satu UKM terbesar di Unnes dan menjadi garda terdepan dalam mensyiarkan sholawat. Untuk itu, kami akan mengadopsi semangat tersebut untuk menegakkan panji MATAN disini. Dan kami mengajak kepada fungsionaris UKM yang akan demisioner untuk bergabung bersama kami sehingga dengan itu munculah sinergi syiar sholawat dan thariqat di bumi konservasi,” ungkapnya.
Acara tersebut ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai simbolis peringatan hari lahir MATAN yang ke-9. [Abdulloh S]