Peran Guru Dalam Membentuk Generasi Anak Bangsa

Depok, JATMAN Online – Husein Ja’far AlHadar merupakan tokoh pendakwah millenial nasional yang banyak memberkan banyak pencerahan baik tulisan maupun ceramahnya di medsos.
Alhadar adalah marga dari Juriyah Rasulullah Saw tapi dia enggan dipanggil Habib, pagi menjadi keynote speaker pada pada webinar series ke-7 kegiatan satgas covid 19 dan Pergunu Kota Depok melalui zoom meeting (17/12) Jumat.
Guru menjadi sumber keberkahan bagi anak didiknya, bukan hanya sebagai pengajar, pendidik tetapi jauh dari itu merupakan tauladan yang mengedepankan akhlak sehingga akan melahirkan generasi anak bangsa yang berkarakter bermartabat.
Pada sesi ini pemateri pengampu channel youtube jeda nulis memaparkan bahwa Hadratus Syekh Mbah Hasyim Asyari sebagai muassis Nahdlatul Ulama menjadi model untuk pembentukan karakter anak didik (santri) di pesantren Tebu Ireng Jombang, saya simpulkan sebagai berikut:
- Seorang guru harus memiliki kecakapan, profesional dalam mengajar dan mendidik.
- Memiliki metode untuk mengembangkan serta meningkatkan bagimana cara pengajaran dan pendidikan yang efektif kepada peserta didik
- Memperluas wawasan kita, contoh cakap dalam mempergunakan tekhnologi, harus dapat mengoperasikan aplikasi aplikasi kekinian untuk mengajar di masa masa pandemi, sehingga tidak menghentikan tugas kita sebagai guru.
- Harus memiliki kasih sayang kepada peserta didikanya seperti sayang kepada anaknya sendiri, pecinta yang dicintai muridnya.
- Berpribadi layaknya guru yakni berwibawa dihadapan peserta didik, melalui akhlak dan keilmuan pada pribadi seorang guru, pribadi yang baik dihadapan murid juga di masyarakat.
- Haruslah seorang guru menjaga dirinya dari hal-hal yg menjatuhkan martabatnya.
- Selalu semangat untuk berkarya dan juga kreatif sehingga dalam mengajar, mendidik dapat mentransfer ilmu dengan mudah sampai kepada anak didiknya dengan sempurna.
“Menjadi guru bukan hanya sisi kognitif Dan afektif saja tetapi harus kita dapat menjaga nilai dan karakter sebagai pengajar juga pendidik, betapa pun kita cakap menjelaskan tetapi kita masih kalah dari google, betapa pun kita pintar menerjemahkan ketahuilah google translate lebih canggih darinya, betapa pun kita cakap menyampaikan sejarah, ketahuilah ada yang lebih lengkap dari apa yang kita sampaikan yakni insklopedia,” Tegasnya.
Maka dari itu yang tidak dimiliki oleh mesin google adalah memberikan keberkahan kepada peserta didik kita, haruslah kita menjadi sumber keberkahan ilmu untuk mereka, sehingga mereka menjadi anak bangsa yang memiliki karakter mulia sebagai mana pujaan kita Rasulullah SAW. (red. Abdul Mun’im Hasan)