Peluncuran Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Cirebon: Menguatkan Kearifan Lokal di Cirebon

Cirebon, JATMAN Online - Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kementerian Agama RI resmi meluncurkan Al-Qur’an terjemahan bahasa Cirebon. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sasana Gunungjati, Kantor BI Cirebon, dihadiri berbagai tokoh agama, akademisi, dan pejabat daerah. Selasa, (29/10/24).
Dalam acara ini, hadir Wakil Rektor II UIN Siber Syekh Nurjati, Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., Wakil Rektor III Prof. Dr. Hajam, M.Ag., serta perwakilan organisasi masyarakat Islam, di antaranya dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD Persis), Pimpinan Daerah Persatuan Umat Islam (PD PUI), Pimpinan Daerah Al-Irsyad Al-Islamiyah, dan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota/Kabupaten Cirebon. Para tokoh masyarakat juga turut hadir untuk menyaksikan momen bersejarah ini.
Penerjemahan ini merupakan upaya kolaboratif antara UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan LKKMO Kementerian Agama, yang bertujuan untuk memperkuat kearifan lokal melalui bahasa ibu masyarakat Cirebon. Program ini diharapkan menjadi jembatan pemahaman yang lebih mudah bagi masyarakat dalam mengakses makna Al-Qur’an.
Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag., selaku Ketua Pelaksana, menyatakan pentingnya menjaga bahasa ibu sebagai warisan budaya. “Peluncuran Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Cirebon ini tidak hanya memperkuat dakwah Islam, tetapi juga melestarikan bahasa Cirebon, yang memiliki lebih dari 2 juta penutur," jelasnya. Program ini, lanjutnya, menjadi langkah strategis untuk menghadapi potensi kepunahan bahasa Cirebon di era globalisasi, terutama di kalangan generasi muda.
Plt. Kepala BI Wilayah Cirebon, Agung Budilaksono, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas sinergi antara BI, UIN Siber, dan LKKMO dalam menghadirkan terjemahan Al-Qur’an ini. “Kami berterima kasih atas kepercayaan untuk mendampingi UIN Siber Syekh Nurjati dan Kemenag dalam peluncuran terjemahan ini. Al-Qur’an adalah pedoman hidup universal, dan melalui terjemahan bahasa Cirebon, kita menjembatani pemahaman lintas budaya, tidak hanya di Ciayumajakuning tetapi juga untuk masyarakat luas di Indonesia,” tuturnya.
Sultan Kacirebonan, Pangeran Abdul Ghani Natadiningrat, SE., turut mengapresiasi peluncuran ini sebagai bentuk nyata dari pelestarian budaya. “Al-Qur’an terjemahan Bahasa Cirebon ini adalah wujud penghormatan terhadap budaya kita dan warisan untuk generasi mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., perwakilan UIN Siber Syekh Nurjati, menyebut bahwa terjemahan ini akan memperkaya koleksi terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa daerah di Indonesia. “Selain sebagai pedoman spiritual, ini menjadi media yang memudahkan masyarakat lokal memahami Al-Qur’an,” tambahnya.
PJ Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, SH., M.Si., dan PJ Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., juga memberikan sambutannya. Drs. H. Wahyu Mijaya mengungkapkan harapannya agar terjemahan ini semakin mendekatkan Al-Qur’an kepada masyarakat Cirebon. “Kami berharap terjemahan ini dapat segera terintegrasi dalam aplikasi Digital Qur’an Kementerian Agama, sehingga aksesnya lebih luas,” katanya.
Drs. H. Agus Mulyadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bank Indonesia yang telah memfasilitasi peluncuran ini. Ia menyoroti kolaborasi antara tiga lembaga yang menjadi kekuatan utama dalam proyek ini, yaitu Puslitbang LKKMO, Kementerian Agama, dan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. “Keterlibatan LPPM UIN Siber Syekh Nurjati dalam inisiatif ini merupakan keberkahan dan kebanggaan bagi masyarakat Cirebon,” ujarnya.
Drs. Agus Mulyadi juga menekankan makna Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup dan kitab suci yang diturunkan dalam bahasa Arab. “Kini, dengan terjemahan dalam bahasa Cirebon, masyarakat kita bisa lebih dekat dengan Al-Qur’an,” jelasnya. Bahasa Cirebon menjadi bahasa ke-24 yang digunakan dalam penerjemahan Al-Qur’an, setelah sebelumnya ada 17 bahasa, termasuk Sunda.
Kepala Puslitbang LKKMO Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muh. Isom, S.Ag., M.Ag., menekankan pentingnya melestarikan bahasa daerah. “Melalui aplikasi digital, kita membawa Al-Qur’an lebih dekat ke masyarakat dan menjaga bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa,” ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri para alim ulama, pimpinan ormas Islam, akademisi, dan budayawan. Terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Cirebon diharapkan menjadi sarana pelestarian budaya lokal melalui pendekatan spiritual, yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.