Ngaji MATAN UINSA, Yai Yardho: Pentingnya Ilmu Tauhid

Surabaya, JATMAN Online: Pengajian rutin yang diselenggarakan ini diisi oleh Pembina PK MATAN UINSA, Dr (Cand). KH. Moh. Yardho, M.Th.I. Pengajian tersebut diadakan melalui virtual via aplikasi zoom sekaligus juga offline bertempat di Pondok Pesantren Al-Jawi Surabaya, tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Kajian tersebut diikuti oleh berbagai anggota dan muhibbin MATAN dari berbagai daerah.
Dalam ngaji tersebut Yai Yardho sapaan akrab beliau menjelaskan tentang orang alim.
“Orang alim itu yang bisa menanggapi yang diketahui dan juga bisa mendeskripsikanya.” Terangnya.
Ia menambahkan bahwa Imam Ghazali menyebutkan ilmu tauhid itu ilmu yang paling mulia. Sebagaimana dakwah Rasulullah Ketika di Makkah mengajarkan ketauhidan terlebih dahulu kepada para sahabatnya.
“Ilmu tauhid itu ilmu yang paling penting dan mulia, bahkan hadits yang berbunyi Thalabul Ilmi Faridhatan itu maksudnya yang wajib adalah ilmu tauhid, itu menurut Imam Ghazali.” Jelas Yai Yardho selaku Dosen di UINSA.
Ilmu tauhid adalah ilmu tentang ketuhanan atau ilmu tentang mengenal Allah. Kemudian Pengasuh Al-Jawi ini menjelaskan bahwa kita dalam belajar ilmu tentang Allah itu harus berguru, tidak boleh secara otodidak.
“Kita dalam belajar ilmu tentang Allah atau ilmu agama harus kepada orang yang benar-benar berilmu atau alim, jangan sampai belajar secara otodidak, karena itu sangat membahayakan dan bisa juga tidak sesuai denga apa yang Allah inginkan.” Tambahnya.
Di akhir pengajian Yai Yardho menambahkan bahwa ilmu tauhid tidak bisa berdiri sendiri.
“Ilmu tauhid tidak bisa berdiri sendiri tapi dibutuhkan juga dengan ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, untuk sempurnanya ketauhidan kita, maka harus mengetahui banyak ilmu, misal seperti ilmu alam, astronomi, fisika, dan sebagainya, semakin banyak mengetahui ilmu maka semakin sempurna ketauhidan kita.” Pungkasnya. [Alvin Jauhari/MATAN UIN Surabaya]