Mursyid Tarekat Idrisiyyah Berikan Muhadharah di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng

September 27, 2023 - 17:28
Mursyid Tarekat Idrisiyyah Berikan Muhadharah di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng

Jombang, JATMAN Online – Ma’had Aly Hasyim Asy’ari mengadakan acara Muhadarah ‘Ammah bersama Mursyid Tarekat Idrisiyyah Syekh Muhammad Fathurahman di aula lantai 3 gedung KH Yusuf Hasyim Tebuireng Jombang, Senin (13/06).

Acara dihadiri segenap mahasantri Ma’had Aly, tampak hadir pula Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, dan jajaran pimpinan Ma’had Aly. Acara ini disiarkan melalui kanal Youtube Tebuireng Official.

Rektor Ma’had Aly, KH. Nur Hannan mengucapkan banyak terima kasih kepada Syekh Muhammad Fathurraham beliau datang ke Pesantren Tebuireng sebagai ajang silaturahmi ke pondok-pondok pesantren di Jawa.

“Kedatangan beliau ini sebagaimana dalam hadits sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak,” kata Kiai Hanan dikutip dari Tebuireng Online.

Kiai Hannan juga berharap mudah-mudahan bisa dipertemukan lagi dan bisa silatuhrahmi ke Ma’had Aly Al-Idrisiyyah.

Syekh Muhammad Fathurrahman menjelaskan dalam muhadhorohnya, bahwa ilmu itu dibagi dua macam, ada ilmu zahir dan ilmu batin.

“Ilmu zahir seperti belajar, membaca, menulis dan mendengarkan, jikalau kita sebagai santri ingin pintar dan lain sebagainya maka kita harus bisa merasakan pahitnya belajar, sebagaimana Imam Syafi’i mengatakan ‘barangsiapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar maka orang tersebut siap merasakan pahitnya kebodohan’,” ujar pria yang dikukuhkan sebagai Mursyid Tarekat Idrisiyyah pada tahun 2010 ini.

“Yang kedua, ilmu qolbi sama dengan ilmu nafi’, atau buah dari ilmu hakikat tasawuf. Ilmu batin (khusus) sebaiknya hanya disampaikan kepada orang yang berminat atau ahlinya. Beberapa ulama menilainya adalah yang sudah matang, berakal dan memiliki aqidah yang kuat serta sungguh-sungguh untuk mempelajarinya,” ungkapnya.

Beliau juga menjelaskan, bahwa Ibnu Arabi dalam Futuhat alMakkiyah menyebut “Ketahuilah ilmu-ilmu kami dan sahabat kami bukan dari metodologi fikir tapi ilmu yang kami dapatkan datang dari ilmu qolbu”.