Mudir JATMAN Maluku: Kita Kehilangan Jejak Ulama Maluku Sejak Ratusan Tahun Lalu

September 20, 2023 - 05:31
Mudir JATMAN Maluku: Kita Kehilangan Jejak Ulama Maluku Sejak Ratusan Tahun Lalu

Ambon, JATMAN Online – Pengajian Ummul Barahin yang disyarahkan oleh Syekh Muhammad bin Yusuf bin Umar as Sanusi al Husaini adalah sebagai upaya pengokohan Ideologi Aswaja di Maluku.

Melihat kondisi MATAN di Maluku yang masih belum tahu bagaimana perannya dan juga kurangnya kader muda yang membawa ideologi ini, akhirnya banyak yang menjadi partisipan adalah kelompok JATSI, Raushan Fikri dan bahkan yang berafiliasi pada Syiah.

Sebab itulah kegiatan Sekolah Aswaja yang diinisiasi oleh Mudir JATMAN Maluku, Ustaz Chairudin Talaohu, Lc. dibuka dengan kitab yang berakidah Ahlu Sunnah wal Jamaah tersebut, dengan tujuan memperkenalkan kepada masyarakat sekitar bahwa MATAN dan JATMAN adalah bagian dari Ahlu Sunnah.  Maka jika ada yang ingin bergabung, harus siap menerima ideologi ini.

Di samping berakidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, kitab ini juga dipilih karena memiliki kaitan dengan nilai sejarah peradaban Islam di Maluku.

Manuskrip Ummul Barahin ditemukan oleh Ustaz Chairudin Talaohu, Lc. di Kampung Seith, Pulau Ambon. Sayangnya, tidak diketahui siapa pemilik manuskrip tersebut karena tidak ada catatan sejarah yang membahas asal-usulnya. Keberadaan salinan kitab ini di Maluku, yang jauh dari negara asalnya, sudah pasti dibawa oleh murid-murid pengarang yang juga menjadi ulama besar di Maluku pada waktu itu.  Tentu saja hal ini juga ada hubungannya dengan perkembangan Islam di negeri rempah-rempah tersebut

“Tidak ada referensi tertulis mengenai siapa saja murid-murid beliau. Di sinilah kita kehilangan jejak.” Jelasnya.

Dari kesepakatan tutur, banyak tokoh kemudian berasumsi bahwa hilangnya catatan-catatan sejarah mengenai manuskrip ini, disebabkan oleh kedatangan bangsa Portugis ke Maluku. Namun dalam pandangan pribadi penemu, ada skeptis di sini, karena tidak berlandasakan pada kacamata ilmiah.

Hilangnya jejak ulama-ulama Maluku ini juga berimbas pada mandegnya kegiatan katarekatan yang diyakini sudah ada sejak dulu.

Namun berdasarkan keterangan Ustaz Chairudin Talaohu, Lc., terdapat satu thariqah yang diketahui masih terpelihara amalannya hingga saat ini yaitu Thariqah Naqsabandiyah Khalidiyah yang berlokasi di Kampung Saleman, Pulau Seram. Tarekat tersebut dahulu diampu oleh Alm. Tuan Guru Alowahiit yang wafat pada sekitar tahun 1998 dan kemudian dilanjutkan oleh keponakannya. Adapun sanad kemursyidannya diperoleh dari jalur Sumatera Barat.

Selain tarekat tersebut, di wilayah yang sama, JATMAN juga mulai mengimprovisasi dengan memperkenalkan keberadaan tarekat lain yaitu Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan secara bertahap sudah melakukan pembaiatan di sana.

Upaya pengenalan kembali tarekat masih terus dilakukan hingga kini. Sejauh ini, JATMAN Maluku terus menggandeng MATAN untuk gencar melakukan syiar, agar masyarakat tidak lagi tabu untuk mengenal tarekat.

“Jejak itu sebetulnya ada. Namun kita sudah ditinggal selama ratusan tahun yang lalu dan mulai muncul kembali sejak zaman kami.” Ungkapnya ketika dihubungi JATMAN Online via telepon.