Menteri Nadiem Kunjungi PBNU, Sepakat Perangi Intoleran hingga Pelecehan Seksual

September 27, 2023 - 14:35
Menteri Nadiem Kunjungi PBNU, Sepakat Perangi Intoleran hingga Pelecehan Seksual

Jakarta, JATMAN Online – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Kamis (20/1) siang. Nadiem langsung disambut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang didampingi Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) serta beberapa pengurus lainnya.

Dilansir dari NU Online, kunjungan Menteri Nadiem kali ini untuk memperkuat dan membahas kelanjutan kerja sama antara PBNU dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terutama penguatan di bidang pendidikan.

“Silaturrahim kami kali ini ke PBNU untuk membicarakan semua jenis kerja sama yang sudah dilakukan sebelumnya, dan juga potensi kerja sama ke depan. Kita punya banyak sekali persepsi dan visi yang sama, khususnya mengenai pendidikan,” kata Nadiem.

Sektor pendidikan, menurutnya, sangatlah penting. Karenanya dalam kerja sama kali ini pihaknya mengupayakan transformasi pendidikan yang bukan saja mengedepankan kualitas akan tetapi memprioritaskan juga penanaman karakteristik moral yang baik.

“Kami berupaya mentransformasikan, bukan hanya kualitas pendidikan tapi juga kualitas akhlak,” ujar Nadiem.

Pernyataan Nadiem diamini oleh Ketum PBNU Gus Yahya yang juga memiliki pandangan sama soal pendidikan. Ia mengatakan aktivisme NU tidak bisa lepas dari dunia pendidikan, sehingga kerja sama dengan Kemendikbud dinilai merupakan hal yang alami.

“Pendidikan memang merupakan salah satu bagian dari cord NU, sehingga alami sekali kalau NU ini kemudian mempererat kerja sama dengan Kemendikbud,” tuturnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, pertemuannya dengan Menteri Nadiem banyak membincang persoalan lain. Misalnya, tentang eksplorasi peluang dan kebutuhan kerja sama di masa depan.

“Yang menarik adalah Kemendikbud kini sedang melancarkan kampanye melawan perilaku-perilaku yang tidak layak di dunia pendidikan. Seperti perundungan, intoleransi, dan pelecehan seksual,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah ini.

Gus Yahya menegaskan perilaku intoleran, pelecehan seksual maupun perundungan bisa terjadi di mana pun termasuk juga di lingkungan pendidikan NU, itu harus dilawan.

“Kita akui ini ada, termasuk di lingkungan NU. Ini harus kita lawan. Kita harus melawan sikap intoleran, pelecehan seksual dan perundungan khususnya di dunia pendidikan,” ujarnya.