Memasuki Abad Kedua, NU Harus Kuatkan Sains dan Teknologi

September 24, 2023 - 09:16
Memasuki Abad Kedua, NU Harus Kuatkan Sains dan Teknologi

Bandar Lampung, JATMAN Online – Topik kemandirian NU dalam Muktamar ke-34 ini ramai diperbincangkan dalam forum-forum diskusi yang diinisiasi oleh berbagai elemen di area muktamar. Salah satunya diskusi dilakukan oleh Lakpesdam PBNU di kampus Universitas Lampung (Unila) dengan menghadirkan Dekan Fakultas Matemarika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Suripto Dwi Yuwono.

Suripto menjelaskan bahwa kontribusi NU terhadap perkembangan dakwah, kajian keislaman, dan ketatanegaraan sudah banyak dilakukan di era abad kesatu. Untuk lebih memperkuat gerakan NU, menurutnya, pada abad kedua ini NU harus memperkuat dan mengembangkan bidang sains dan teknologi. “Sebab, melihat fenomena yang terjadi dewasa ini, jelas kemandirian dan peradaban tidak bisa dibangun tanpa penguasaan sains dan teknologi,” tegas Suripto.

Pernyataan ini diamini oleh Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga Asfa Widiyanto yang juga hadir pada diskusi tersebut. Menurutnya, sebelum sains dan teknologi dikuasai, NU harus memperkuat basis epistemologi Islam Nusantara sebagai pijakan yang kokoh. Dengan begitu, Islam Nusantara akan menjadi role model dunia ihwal cara beragama yang inklusif dan progresif.

“Jadi, beragama itu tidak hanya berkutat pada perdebatan halal-haram, tapi beragama ala Islam Nusantara itu berarti beragama yang mampu menjadi pelopor pada perkembangan dan perwujudan sains dan teknologi untuk membangun peradaban manusia,” papar Asfa.

Bila ini bisa dilakukan, maka memasuki usia abad kedua ini, NU akan melakukan lompatan kemajuan dan kemandirian secara pesat, dan pasti akan berkontribusi besar pula pada peradaban dan perdamaian dunia.

Untuk mengawal agenda ini, wakil ketua Lakpesdam PBNU Khamami Zada, yang juga hadir pada diskusi tersebut, berharap supaya generasi penerus kepemimpinan NU harus melanjutkan spirit Nahdlatut Tujjar, Nahdlatul Wathan, dan Tashwirul Afkar menjadi gerakan yang nyata dalam mewujudkan kemandirian NU. “Lakpesdam juga akan terus memfasilitasi penerbitan hasil-hasil riset ilmiah untuk pengembangan kemandirian NU melalui jurnal Tashwirul Afkar yang kini juga bisa diakses secara online (open journal system),” pungkas Khamami di acara diskusi yang digelar 23 Desember 2021 ini. (EV)