KH. Fatkhur Rohman Thoyib: Thariqah Syathariyah Adalah Salah Satu Ajaran yang Dibawa Wali Songo

Pati, JATMAN Online – Pengasuh Ponpes Asstresiyah Darul Ubudiyah, KH. Fatkhur Rohman Thoyib menyampaikan bahwa keberadaan Islam di Jawa tidak terlepas dari peranan Wali Songo. Melalui wasilah para wali jugalah Thariqah Syathariyah bisa berkembang di Jawa.
Dalam kegiatan pengajian suronan yang digelar pada Minggu lalu (28/08), ulama yang akrab disapa Mbah Sarimbit tersebut juga menceritakan bagaimana Thariqah Syathariyah yang muncul pertama kali di India bisa masuk dan meluas di Indonesia, khususnya di Jawa.
“Hingga sampai tahun 1400-an, (Islam) masuk ke Cirebon yang dibawa Syekh Datuk Kahfi Ngamparan Jati. Beliau murid langsung Pendiri Thariqat Syathariyah, Syekh Abdullah Syathari, lalu dilanjut oleh Syekh Ibrahim Asmaraqandi.”
Tak sampai di situ, Mbah Sarimbit juga menceritakan sejarah munculnya nama Borneo dari Sayyid Muhammad hingga keberadaan Kota Solo di Mindanao dari Sayyid Ahmad. Yang mana keduanya adalah murid Syekh Abdullah Syathari yang juga berhubungan baik dengan Wali Songo.
“Jadi tarekat yang dibawa oleh Wali Songo ke Nusantara adalah Tarekat Syathariyah. Menurut sejarah orde baru, Islam dibawa ke Indonesia masuk dari Gujarat, dan Gujarat adalah tempat asal Syekh Abdullah Syathari. Akhirnya Sunan Kalijaga menerima baiat awal dari Sunan Bonang, kemudian Sunan Kalijaga dibawa kepada Sayyid Ahmad Ali Zainal Abidin ke Kota Solo dan ditalqin langsung oleh Syekh Ahmad. Maka dari itu ketika ia kembali ke Jawa, akhirnya membuat lagu ‘Sluku-Sluku Batok’. Adapun Solo mana yang dimaksud dalam lagu tersebut bukanlah Solo Jawa Tengah yang baru ada pada abad ke-19. Jadi pada abad ke- 14, Kota Solo yang dimaksud dalam syair Sluku-Sluku Batok itu ada di wilayah Mindanao.”
Selanjutnya, Mbah Sarimbit juga berpesan untuk selalu mengamalkan dan menekuni tarekat yang sudah dipegang, tarekat apapun itu. Termasuk Thariqah Syathariyah yang ia yakini akan menjadi besar.
“Jadi perkembangan Thariqah Syathariyah di akhir zaman akan pesat. Karena Syekh Abdul Wahid Dahlan berpesan untuk membesarkan Thariqah Syathariyah. Maka Thariqah Syathariyah akan menyebar ke pelosok-pelosok, sampai akan kembali ke Negara Hindia kembali.”
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula ulama-ulama thariqah di antaranya, RB. Aryo Tejo Kusumo Syamsul Ma’arif, Syekh Ahmad fahrurazi dari Malaysia, Syekh Ahmad Alhasani, KH. Syamsul Ma’arif selaku Sekjend Tasawuf ASIA, Tubagus Fachrul Al Bantan beserta zuriyah Sunan Gunung Jati lainnya, KH. Abdul Hadi Kurdi selaku Syuriah NU dan Wakil Ro’is JATMAN Pati, khalifah Thariqah Syathariyah Indonesia dan para jamaah.
Adapun rangkaian acara tersebut antara lain pembacaan manaqib, shalawat agung dan hizib-hizib serta pemberian ijazah masal.