Jelang Malam Nisfu Sya’ban, Ini Amalan yang Perlu Dibaca

Nisfu Sya’ban adalah hari ditutupnya amal perbuatan manusia untuk disampaikan kepada Allah Swt. sebagai bentuk pertanggungjawaban selama setahun.
Malam ini diperingati setiap pertengahan Bulan Sya’ban, yakni pada tanggal 15 Sya’ban atau sekitar dua minggu menjelang Bulan Ramadan.
Di antara hadis yang berkaitan dengan Nisfu Sya’ban adalah seperti yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban, ia berkata hadis ini shahih yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ
“Dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: ‘Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi’ Al-Gharqad” maka beliau bersabda ‘Apakah engkau khawatir Allah dan RasulNya akan menyia-nyiakanmu?’ Kemudian aku berkata: “Tidak wahai Rasulullah SAW, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak).” (HR Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shahih)
Beberapa ulama yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad saw., tapi memandang lemah dalil-dalil mengenai Nisfu Sya’ban sesungguhnya belum menelusuri dalil tersebut secara utuh. Padahal hadis-hadis tersebut banyak dimuat di kitab-kitab hadis shahih
Amaliah Malam Nisfu Sya’ban dilakukan pertama kali oleh para Tabi’in (generasi setelah Sahabat Nabi) di Syam Syria, seperti Khalid bin Ma’dan, Makhul, Luqman bin ‘Amir dan sebagainya, mereka mengagungkannya dan beribadah di malam tersebut. Dari mereka inilah kemudian orang-orang mengambil keutamaan Nishfu Sya’ban.
(Syaikh al-Qasthalani dalam Mawahib al-Ladunniyah II/259 yang mengutip dari Ibnu Rajab al-Hanbali dalam Lathaif al-Ma’arif 151)
Pada malam ini, semua amal ibadah akan diserahterimakan kepada Allah Swt. Untuk itu, alangkah baiknya sebelum amal kita diserahkan, kita tutup dengan menjalankan ibadah-ibadah sebagaimana ulama-ulama terdahulu.
Berikut amalan dan doa yang perlu dipanjatkan pada malam nisfu sya’ban: