Jangan Pernah Kosong Seharipun Ndalem Tanpa Maulid

September 19, 2023 - 00:46
Jangan Pernah Kosong Seharipun Ndalem Tanpa Maulid

Pekalongan, JATMAN.OR.ID: Bulan Rabi’ul awal sangatlah identik dengan maulid Nabi SAW dan sangat bersejarah bagi ummat islam pada khususnya. Salah satunya kegiatan maulid nabi di kediaman (ndalem) Maulana al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (7/11), bagaimanakah sejarahnya? Mari kita simak wawancara berikut ini.

Untuk memperingati bulan dimana Nabi Muhammad SAW lahir, salah satu cara mengekspresikannya yaitu diantarannya dengan memperbanyak sholawat, mempelajari kisah-kisah kenabian, membaca kitab-kitab maulid seperti: al-Barzanji, ad-Diba’i, Shimtudduror, Dliyaullami’ dan masih  banyak yang lainnya. Begitu pula maulid Nabi di kediaman Abah Luthfi bin Yahya, biasannya ba’da maghrib diawali dengan membaca rotibul haddad lalu disambung dengan kitab maulid shimtudduror hingga selesai.

Kegiatan maulid ndalem Abah ini sendiri sudah ada sejak tahun 2001, namun hanya diikuti oleh tim-tim hadroh ternama pekalongan saja, itupun belum terstruktur dan terorganisir seperti sekarang ini. Barulah semenjak tahun 2017, kegiatan maulid dikediaman (ndalem) Abah Luthfi bin Yahya ini mulai terorganisir, setelah sebelumnya ada pihak dari ndalem Abah (khodim/abdi ndalem beliau), yang meminta agar dibantu oleh rekan-rekan PC IPNU Kota Pekalongan untuk mengisi kegiatan maulid selama 30 hari mulai dari tanggal 1 Rabi’ul Awal sampai 30 Rabi’ul Awal. Bahkan selain PC IPNU/IPPNU Kota Pekalongan, ada pula sahabat-sahabati dari PC PMII Pekalongan yang ikut berpartisipasi.

Seperti yang diungkapkan Ketua PC IPNU Kota Pekalongan M. Amsa Khalla Isnadi, “Di tahun pertama (2017) dari kami membagi tugas membaca kitab maulid pada pimpinan ranting (PR) dan pimpinan komisariat (PK) saja, kemudian di tahun kedua (2018) yang diikuti oleh PR, PK, PC, IPNU Kota Pekalongan, ditambah beberapa pimpinan anak cabang (PAC) IPNU dari Kabupaten Pekalongan (Buaran, Tirto, Wiradesa) dan Kabupaten Batang (Warungasm), lalu ditahun ketiga (2019) sudah mulai merambah ke PAC Kabupaten Pemalang (Ulujami dan Comal), dan tahun keempat (2020) ada penambahan peserta pengisi maulid, dari Kabupaten Pekalongan ada PAC Kedungwuni dan Wonopringgo, juga dari Kabupaten Batang ada PAC Wonotunggal dan Bandar.

Beliau melanjutkan bahwasannya ada satu kisah yang didapat dari teman-teman pihak ndalem, suatu hari pernah di ndalem kosong beberapa hari tanpa ada yang mengisi maulid, seketika itu pula Abah mengetahui, lantas koordinator/ketua abdi ndalem ditakzir untuk membaca maulid di kamar pribadi beliau sebanyak hari yang kosong tadi. Abah kemudian berpesan, “Jangan pernah kosong seharipun di ndalem tanpa maulid”.

“Maulid di ndalem ini sudah ada sejak 2001 mas, Abah Luthfi dan Ummi Salma pun ikut mengapresiasi ketika teman-teman dari IPNU ikut andil dalam membantu kegiatan maulid ini,  jadi sebelum maulid akbar Kanzus Sholawat diselenggarakan, kegiatan maulid ndalem ini harus ada, hukumnya wajib, karena sebagai pra-acara dari maulid  akbar kanzus, dan puncak acara dari maulid ndalem itu sendiri adalah maulid akbar Kanzus Sholawat Pekalongan.” ujar Kang Rois yang merupakan salah satu abdi ndalem Abah.[Arif]