Ayo, Ngaji Bareng Mahabbatul Mustofa

Muara Bulian, JATMAN Online: Adalah sebuah kenyataan yang sering kita jumpai di masyarakat tidak sedikit saudara kita umat muslim yang belum mengetahui tata cara beribadah dengan baik dan benar. Banyak faktor yang melatarbelakanginya persoalan ekonomi, lingkungan, keluarga juga lainnya. Berangkat dari kenyataan tersebut lah yang menginspirasi Basuki, S.Pt dan kawan-kawan yang tergabung dalam grup Hadroh Mahabbatul Mustofa untuk menyelenggarakan pengajian umum yang dengan tajuk “Ayo, ngaji bareng Mahabbatul Mustofa.”
“Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan keislaman kita,” terang ASN di dinas peternakan propinsi Jambi tersebut, Jum’at malam (20/08) kepada Jatman.or.id.
Pengajian umum tersebut dilakukan setiap pekan pada hari Jum’at malam bertempat di Mushola Nurul Huda yang berlokasi dusun Seroja, desa Batin, Kecamatan Bajubang, kabupaten Batang Hari, Jambi.
Dimulai dengan sholat Maghrib berjamaah kemudian pembacaan Ratib al-Hadad bergiliran dengan Ratib al-Athos disambung Maulidan diiringi tetabuhan Mahabbatul Mustofa dengan irama ritmis energik khas padang pasirnya.
Selepas sholat Isya’ berjama’ah memasuki acara inti pengajian. Yang menjadi bahasannya adalah Kitab Nashoihul Ibad-nya Syaikh Nawawi al-Bantani yang berisi mutiara-mutiara nasehat dalam mengarungi samudra kehidupan, dipadukan dengan kitab Fiqih Muqoddimah al-Haromiyah karya Syaikh Abdullah bin Muhammad Bafadhal yang diampu oleh Tuan guru al-Habib Ali bin Muhammad al-Jufri.
Format pengajian sama dengan pengajian ala pesantren di mana Kitab dibaca dan dimaknai oleh Habib Ali dan bagi yang membawa kitab bisa melakukan talaqqi, namun rerata jama’ah yang hadir hanya mendengarkan saja. Setelah Habib Ali menjelaskan topik bahasan jama’ah diberi kesempatan untuk bertanya. Pada sesi tanya-jawab topiknya bebas tidak terikat dengan topik bahasan pengajian.
Untuk mencegah atau minimal memperlambat rasa bosan jama’ah, sengaja waktu pembacaan kitabnya diperpendek sehingga topik bahasannya pun tidak terlalu banyak, “yang penting bisa Istiqomah,” ungkap Basuki.
Kegiatan yang sudah berlangsung 2 (dua) tahun ini sangat diapresiasi oleh masyarakat desa Batin dan sekitarnya. Dengan kegiatan ini diharapkan bagi yang ingin menambah pengetahuan keislamannya bisa mendapatkannya dari sumber yang terpercaya. “Kegiatan ini adalah salah satu upaya melindungi masyarakat dari ajaran salafi-wahabi,” terang Utomo, S.E salah seorang anggota Mahabbatul Mustofa.[Syu’aib]