Pengurus Idaroh Syu’biyyah JATMAN Kabupaten Nganjuk Periode 2020-2025 Resmi Dilantik

Nganjuk, JATMAN Online – Kepengurusan Idaroh Syu’biyyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur resmi dilantik. Hal ini merupakan ikhtiar jamaah setempat dari berbagai tarekat untuk melebur dan terhimpun dalam satu kepengurusan bersama.
Pelantikan yang diselengarakan di Kantor PCNU Jali Nganjuk pada Ahad (27/2) ini langsung dipimpin oleh KH Ikhsan selaku Sekretaris Pengurus Idaroh Wustho JATMAN Jawa Timur dan dihadiri Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nganjuk , KH Ali Masyhar Serta Pengurus MWC NU Ghusni’yyah Se Kab Nganjuk dan hadir pula Sekda Nganjuk Bapak H Mohammad Yasin, M Si.
KH Maksum, dalam sambutannya, mengemukakan bahwa tujuan kepengurusan Idaroh Syu’biyyah JATMAN ini adalah mengumpulkan jamaah yang berbaiat tarekat. Menurutnya, berbaur dalam satu kepengurusan dan jamiyah tentu akan lebih baik.
- Baca juga: Rais Syuriyah PBNU Ceritakan Kisah Syekh Fadhil yang Keliling Dunia Mencari Kitab Kakeknya
“Dengan begitu mereka dapat saling bertukar pikiran antara majelis tareqat satu dengan yang lain,” katanya.
Kiai Maksum, lanjutnya, bahwa syarat untuk dilantik dalam Idaroh Syu’biyyah ini adalah orang yang lebih dulu dibaiat oleh mursyid dari masing-masing thariqah.
“Macam-macam kalau tarekat yang ada di sini. Di antaranya yaitu al-Qadiriyah Naqshabandiyah, Sadziliyah, Naqshabandiyah Khalidiyah, dan lain-lain,” ungkapnya.
“Dari beberapa tarekat tersebut, mereka dikumpulkan menjadi satu di Idaroh Syu’biyyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh an-Nadliyyah ini,” ujarnya kepada Jatman Online Minggu Sore (27/02).
Pelantikan dilaksanakan sesuai hasil musyawarah Idaroh Syu’biyyah Kabupaten Nganjuk di Ponpes Al Musthofa Tegalarum Kertosono oleh pengurus terdahulu. Pengurus baru diharapkan dapat mengemban tugas selama lima tahun ke depan dengan sebaik-baiknya.
“Semoga pengurus baru dapat menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan baik,” harapnya.
Kendati demikian, kepada jamaah yang belum dibaiat hendaknya terus menjaga diri dengan keisikamahan yang dilakukan sebelumnya.
“Untuk yang belum dibaiat semoga bisa terus istiqomah dalam thariqah, karena pengamalan ajaran Islam adalah thariqah,” pungkas Kiai Maksum.
Pewarta: Ahmad Kholil Sirojuddin Abbas
Editor: Warto’i