Penganugerahan Gelar Habib Luthfi, Ketua Umum MATAN Berikan Intruksi

September 27, 2023 - 11:58
Penganugerahan Gelar Habib Luthfi, Ketua Umum MATAN Berikan Intruksi

Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Maulana Habib Lutfhi bin Yahya akan mendapatkan penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Acara upacara penganugerahan akan dilaksanakan di Gedung Prof. Wuryanto (Auditorium) UNNES kampus Sekarang, Gunungpati, Kota Semarang dan disiarkan live secara daring melalui youtube channel UNNES pada Senin 9 November 2020 pukul 09.00 WIB.

Habib Luthfi bin Yahya merupakan tokoh sekaligus penggagas berdirinya Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (MATAN). MATAN dideklarasikan langsung oleh Habib Luthfi pada 14 Januari 2012 dalam Muktamar JATMAN ke XI di Malang.

MATAN merupakan sebuah kawah candra dimuka mengenai gerakan sinergitas antara intelektualitas dengan spiritualitas bagi generasi muda bangsa Indonesia terlebih dikalangan mahasiswa.

Dalam rangka penganugerahan Habib Luthfi semua kader MATAN untuk turut andil dalam meramaikan media social. Sebagaimana yang di intruksikan oleh Gus Hasan Chabibie selaku plt Ketua Umum MATAN kepada semua Sahabat Matan di seluruh Indonesia.

“Sehubungan dengan penganugerahan doktor honoris causa kepada Maulana Habib Luthfi bin Hasyim bin Yahya oleh Universitas Negeri Semarang, diinstruksikan kepada semua kader untuk membuat ucapan selamat di semua kanal sosial media baik secara individu maupun organisasi,” ungkapnya.

Habib Luthfi bin Yahya diberikan gelar Doktor Honoris Causa pada Program Studi Ilmu Pendidikan Bahasa Pascasarjana UNNES, Bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan.

Dikutip dari situs resminya, Rektor UNNES menegaskan bahwa karya-karya Habib Lutfi bin Yahya dalam bentuk buku dan gaya komunikasi dakwah ini memiliki novelty yang sesuai dengan bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan.

“Hal tersebut tampak dari materi dakwah Beliau yang mengemas tiga pilar pemberdayaan umat, yakni agama, kebangsaan (nasionalisme), dan pertumbuhan ekonomi. Ketiganya dikerangkai melalui platform sejarah kebangsaan yang menjadi penghela hormoni kebangsaann dalam wadah NKRI,” tegas Prof Fathur.