Pengajian Rutin Malam Jum’at Kliwon Ponpes Az-Zahro Sungapan Pemalang

September 19, 2023 - 09:55
Pengajian Rutin Malam Jum’at Kliwon Ponpes Az-Zahro Sungapan Pemalang

Pemalang, JATMAN.OR.ID: Pondok Pesantren az-Zahro Sungapan, Pemalang menyelenggarakan pengajian rutin setiap malam Jum’at Kliwon, 28 Januari 2021 meskipun dengan sederhana dengan segala keterbatasan karena masih Covid-19. Semoga negara kita cepat terbebas dari Covid dan menjadi negara baldatun thoyibatun warobul ghofur. Rutinan diawali dengan membaca tawasul, khotmil Qur’an, dilanjut manaqib, mujahadah, asmaul husna, Rotib al-Athos dan Maulid Barjanzi yang berjalan lancar dan khidmat. Semoga memberikan keberkahana aamiin.

Gus Imron Imron Khudhori selaku Pengasuh Ponpes Az-Zahro Sungapan menjelaskan dawuh Kanjeng Nabi Muhammad SAW, ciri orang paling merugi di akhirat, pertama, seseorang diberikan kesempatan mencari llmu tetapi tidak digunakan untuk mencari ilmu, yang kedua  seseorang  mengerti ada majlis ngaji atau majlis dzikir, ngerti tetapi tidak mau menghadirinya. Hal tersebut termasuk kategori manusia paling merugi di Akhirat, dan  juga diterangkan di dalam QS. al-Kahfi Ayat 103-104 “Katakanlah, maukah kalian kuberi tahu tentang orang-orang yang merugi perbuatannya?  ‘Katakanlah, maukah kalian kuberi tahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Mereka adalah orang-orang yang sia-sia perbuatannya di dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya.”

Seandanyai seseorang bisa menghadiri Majlis akan dimuliakan para malaikait sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim)

Kalau bisa kita menghadiri majlis ilmu atau pengajian di desa masing-masing, semoga bisa istiqomah, bisa ngaji di desa masing-masing maupun lingkup RT/RW. Syukur-syukur kalau pengajian mengundang ulama untuk mendapatkan keberkahan. Di dalam hadis riwayat Ibnu Majah No. 224 “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” Oleh karena itu, diwajibkan setiap orang Islam untuk menuntut ilmu baik orang dewasa ataupun anak-anak.

Alhamdulillah kita saget nderek dawuhe Kyai,muga-muga kita sabar lampahi nderek dawuhe Kyai, dawuhe kyai mesti dawuhe Kanjeng Nabi, mesti ngono ora  ono kyai mrintah lakuni salah, mesti di ikhtiari sekuat-kuat tenaga ben nderek dawuhe Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Para ulama termasuk ulil Amri, Allah berfirman dalam Surat An-Nisa Ayat 59 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan Ulil Amri atas kamu.” Panas dilakoni panas, atis dilakuni atis, payah lakuni payah, semoga mendapatkan ridho Allah serta mendapatkan maqomat mahmudah yaitu maqom istiqomah, Istiqomah itu ,الاستفا مة خير من الف كرامة , istiqomah lebih baik dari pada seribu karomah, daripada keramat para wali. Dawuh para ulama tentang buah dari istiqomah dijelaskan oleh Imam Nawawiyyah, berdasarkan surat Fusshilat ayat 30. Kata beliau, bahwa makna bunyi ayat “Inna al-ladziina qaaluu rabbanunal-Lah tsummas Taqaamuu, Tatanazzalu ‘alaihumul Malaaikah,” adalah Allah akan menurunkan para malaikat-Nya guna membawa kabar gembira kepada orang-orang yang istiqamah.

Ngendiko Gus Imron Khudhori Istiqomah kui abot sanggane nanging mulya pungkasane, kudu semangat ngajine juga.

Istiqamah merupakan amalam yang paling dicintai oleh Allah Swt. Dalam sebuah hadis digambarkan dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda “Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya istiqamahlah dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan istiqamah dalam amal dan jujur dalam berkata) dan ketahuilah bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amala yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit (HR. Bukhari). [Muntamad]