Ngaji Moderasi Beragama Ala Millenial

Bogor, JATMAN Online – Remaja Masjid Jami Nurul Huda berlokasi Jl. Dharma Bhakti 06/02 Cideres Kelurahan Curug, Bogor Barat, Kota Bogor (17/12) Jum’at mengadakan pengajian moderasi agama.
Moderasi beragama menjadi hal harus dibumikan serta difahami oleh generasi Z saat ini, ditemukannya kasus-kasus penyimpangan remaja sehingga hal ini harus menjadi focus perhatian bagi para pendakwah agar dapat menyampaikan serta menebar Islam Wasathiyah ala Ahlu Sunnah Wal Jama’ah An- Nahdliyah.
Makna “moderasi” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung dua makna, pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstreman. Secara lebih luas, moderasi juga bermakna suatu kegiatan untuk melakukan peninjauan agar tidak menyimpang dari aturan yang berlaku yang telah ditetapkan.
Sesi ngaji remaja kali ini dibawakan oleh Kang Mun’im selaku Sekretaris MWCNU Bogor Barat, Kota Bogor. Dengan tema kajian ‘Moderasi Beragama’ hal ini untuk menjadi perhatian bagi remaja millenial.
“Remaja yang berlandaskan agama (mutadayyinin) akan lebih mawas diri untuk bisa menjaga marwah sebagai seorang muslim yang taat lagi berakhlak mulia sehingga dapat menciptakan keharmonisan hidup di tanah air ini,” Ucap Sekretaris MWCNU Bogbar.
Al-Qur’an sebagai pedoman umat islam menjadi sumber pembelajaran moderasi beragama saat ini. Menjadi seorang remaja muslim yang mengamalkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sang pembawa Islam Rahmatan lil alamin.
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. ( QS. Al-Baqoroh : 143)
“Berharap para remaja dapat memposisikan diri sebagai muslim yang ramah tidak mudah terprovokasi oleh siapa pun, menjadi agen toleransi dengan menciptakan perdamaian di masyarakat,” Tegasnya. (red. Abdul Mun’im Hasan)